69. Rayen Pindah

555 32 25
                                    

Sesuai janji, walaupun telat dikit ahahah...

enjoy guyss..!!!
Janlup RAMEIN‼️

•••

"Sayang, aku terpaksa pindah. Kalau gak pindah, aku gak akan bisa bertahan hidup."

Calista mendelik. Apa tadi kata Rayen? 'tidak bisa bertahan hidup?' Rayen sakit!?

"Kamu sakit!?" kaget Calista.

Rayen bergeleng kepala. "Terus kenapa kamu ngomong gitu kalau kamu aja gak sakit? Jangan bohong sama aku Rayen!" pekik cewe itu.

"Kamu mau tau, aku mau pindah ke mana dan apa alasannya?" tanya Rayen yang di angguki oleh Calista.

"Aku mau pindah ke mars. Soalnya gak kuat kalau terus tinggal di bumi, aku bakal senam jantung terus setiap di dekat kamu. Aku bisa koma kalau terlalu sering liat senyum dan wajah cantik kamu." senyum Rayen.

"Kalau aku koma, ntar aku bisa meninggal. Kan gak lucu. Ntar siapa yang jadi pacar kamu?" lanjut cowo itu.

PLETAK!
Satu tampolan keras berhasil mendarat di tangan Rayen yang di hadiahi oleh Calista. Gadis itu menggeram kesal.

"Apasih, gak lucu tau gak! Aku daritadi udah panik, aku khawatir aku takut denger kamu mau pindah. Tapi kalau dari awal aku tau alasan kamu mau pindah tuh kayak gini, aku gak akan mau nangis begini!" rutuk Calista geram.

"Mana mau pindah ke mars, lagi. Aneh banget. Dan juga.... banyak pake banget cowo-cowo di luaran sana yang mau jadi pacar aku!" lanjutnya.

"Kok marah? Kesel ya?" tanya Rayen tanpa dosa.

Calista membelalak. "PIKIR SENDIRI!" gadis itu memanglingkan tatapannya dari Rayen dan membalikkan tubuhnya agar membelakangi cowo itu.

Rayen terkekeh dan mencoba kembali mendekati Calista. "Maaf deh... maaf ya, udah bikin kamu panik kayak tadi. Gak bermaksud kok..." katanya.

"Gak lucu, Ray!" seru Calista.

"Iya aku tau aku salah. Maaf ya..."

"Kalau kamu kayak gini, ntar yang ada bikin aku stres terus aku bisa di bawa ke rumah sakit jiwa, tau..." Calista reflek membalikkan tubuhnya ke arah Rayen.

"Iya, emang udah cocok kamu jadi pasien di sana. Apalagi kamu mau pindah ke mars, kan? Iya udah, pindah aja, jangan lupa bawa temen-temen pasien RSJ kamu itu."

"Sayang... kok gitu sih ngomongnya?"

"Kenapa, gak suka?" sinis cewe itu.

"Kan aku udah minta maaf..." alibi Rayen.

"Gak mau! Aku udah kesel, aku marah aku kec-

CUP!

Calista gagal melanjutkan ucapannya karena mendapat sosoran kecupan di pipi yang sedikit cukup lama dari Rayen yang tiba-tiba melakukan hal itu.

Rayen melirik mata Calista seraya perlahan-lahan melepaskan tautan kecupannya. Wajah gadis didepannya nampak cukup membeku dan mata yang tak berkedip.

"Jangan marah lagi, ya? I am sorry baby..." lirihnya seraya merapikan rambut Calista yang sedikit berantakan, kemudian menangkup wajah mungil gadis itu dengan kedua tangan kekarnya.

"Yang tadi aku cuma bercanda. Gak tau, aku suka aja liat kamu kesel marah-marah gak jelas. Maaf ya..."

"Love you!" final cowo itu.

•••

"Kak Alvaro?" kaget Kia.

Kia membukakan pintu utama rumah Queen, saat gadis itu mendengar adanya suara ketukan pintu dari luar. Dan ternyata saat membuka pintu tersebut, wajah Alvaro terpampang jelas dengan balutan jaket kulit hitam di badannya, cowo itu berdiri di ambang pintu.

FIVE RICH BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang