57. Resto

550 46 11
                                    

RAMEIN DONG...‼️
Jangan jadi pembaca gelap yeee...

HARGAI karya orang lain...
Tidak meninggalkan jejak komentar, setidaknya meninggalkan jejak VOTE.

Terima kasih yang sudah follow
Semoga tidak di Unfoll💋

•••

"Cal... papah boleh masuk?"

Dimas mengetuk pintu kamar Calista dengan perasaan tidak enak, sebab gadisnya itu terus mengurung diri di kamar sedari pulang sekolah tadi hingga langit telah menunjukkan warna gelapnya.

Sekitar 1 menit diam, Dimas kembali mengetuk pintu itu karena sama sekali belum medapatkan respon dari anaknya. "Cal...?" panggil pria baya itu.

CEKLEK...

Pintu terbuka lebar dan menampakkan seorang Calista dengan pakaian piyama tidur dan rambut yang di cepol. Dimas tersenyum melihat anaknya mau untuk membukakan pintu kamar.

"Kamu kenapa, dari siang kok ngurung di kamar?" tanya Dimas.

Calista bergeleng kepala. "Gak apa-apa kok, pah..." jawabnya.

"Bener gak apa-apa?" Dimas memastikan lagi dan Calista menjawab dengan anggukan kepala.

"Papah mau nanya lagi deh..."

"Nanya apa, pah?'

"Papah udah jarang liat Rayen sama kamu. Kalian gak ada masalah kan?"

Calista tersentak. Ia lupa jika sang Papa sama sekali belum mengetahui soal hubungannya yang telah berakhir. "E-enggak kok, pah." bohong Calista.

"Masa sih? Kalau bener gak ada masalah, coba telpon Rayen sekarang."

"Buat apa, pah?!" kagetnya.

"Buat memastikan aja. Kalau perlu ajak dia ke sini, papah pengen ngobrol sama dia."

Calista dibuat bingung oleh Papanya. Apa yang harus ia lakukan sekarang, tidak mungkin jika ia harus benar-benar menelpon dan meminta cowo itu untuk datang ke rumahnya malam ini.

"Pah, udah malem. Ngapain nyuruh anak orang dateng?" ngeles Calista.

"Salah kalau papah nyuruh calon mantu papah dateng?"

Calista berhembus napas gusar. "Oke fine! Pah, Cal sama Rayen udah putus..." lesuh gadis itu bersuara dan berhasil membuat Dimas membelalakkan matanya.

"Tapi tadi kata kamu-

"Maaf, Calista bohong, pah. Cal sama Rayen udah putus kemarin." gadis itu menundukkan kepalanya.

Dimas yang merasa anaknya tengah di rundung masalah, langsung saja dia mentitah anak semata wayangnya untuk masuk ke dalam kamar dan mendudukkan diri di pinggir ranjang. Dimas ikut duduk di samping Calista dengan tatapan penuh penasaran.

"Kenapa bisa putus?" tanya Dimas.

Calista menatap dalam manik mata sang papah. "Memang udah saatnnya aja, pah." katanya.

"Putus tanpa alasan itu gak mungkin, Cal."

Calista terdiam dan menunduk. "Sebenernya..."

"Sebenernya Rayen udah di jodohi pah, bulan depan dia mau nikah." lanjut Calista yang kini telah mengeluarkan cairan bening dari matanya.

Kaget? Tentu saja Dimas kaget mendengarnya. Dimas sama sekali tidak percaya dengan apa yang Calista katakan, karena saat pertama kali melihat Rayen, dapat membuatnya yakin kalau cowo itu mampu membuat anaknya bahagia. Tetapi sekarang? justru cowo itu malah akan menggelar pernikahan bersama dengan perempuan yang pasti bukan anak perempuannya.

FIVE RICH BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang