1. Exavier Hight School

5.8K 154 6
                                    

BMW Z4 Roadster berwarna hitam dengan atap terbuka dan tiga motor ZX25R berwarna merah, hijau, putih dan hitam yang berada di belakangnya itu nampak mencolok di antara para murid yang berlalu lalang, mobil itu berhenti tepat di parkiran sekolah. Bisik-bisik mulai terdengar dari para murid yang berada di kawasan sekolah Exavier Hight School. Bisikan itu tentu tak lari dari rasa kagum melihat kedatangan mobil mewah dan motor sport tersebut. Sudah menjadi kebiasaan mereka setiap pagi untuk melihat kemewahan mobil dan motor tersebut. Tetapi ini bukan tentang mobil mewah maupun motor itu, melainkan sang pemiliknya.

Decak kagum dan teriakan mulai terdengar saat seseorang bertubuh menjulang tinggi, berkulit putih dengan rambut belah tengah, turun dari dalam mobil menggunakan setelan seragam sekolah berjas biru navy, kaki panjangnya terbalutkan celana panjang dengan warna yang sama seperti jas, biru navy. Sebuah dasi biru panjang pun terpasang di kerah kemeja putih seragam cowo itu. Sebuah sepatu hitam nampak terpasang di kedua kakinya.

Cowo itu merapikan bajunya dan membuka kacamata hitam dengan mata yang seraya mengedar ke arah penjuru sekolah. Jangan lupakan pula dengan tas ransel yang di kenakan satu pundak. Cowo itu terus mengedarkan pandangannya hingga terhenti pada arah empat cowo yang tak kalah tampan darinya, keempatnya datang menghampiri dirinya dengan gaya cool.

Keempat cowo tersebut adalah mereka yang mengendarai ZX25R tadi. Tak ingin membuang waktu lama, bergegas ke limanya berjalan memasuki koridor sekolah dan sama sekali tidak memedulikan sorakan dan bisikan kagum dari para murid terkhusus murid cewe-cewe.

Ke limanya terus berjalan hingga akhirnya sampai di dalam kelas. Kelas yang lebar dan bersih. Mereka langsung duduk di tempat masing-masing dengan meja dan kursi yang menyatu sehingga hanya bisa satu orang saja yang dapat duduk di kursi itu. Tentu mereka duduk dengan jarak yang tak begitu jauh, hanya sekedar kiri, depan dan belakang. Tas ransel yang nampaknya enteng, mereka taruh di samping meja.

"Info tugas?" seseorang berambut sedikit ikal membuka suara. Dia Jonathan Jorgie.

"Gak liat group tadi malam, Lo?" laki-laki itu bergeleng kepala cepat. Hanya bisa menjawab hembusan napas panjang dan bergeleng kepala saat mereka melihat tanggapan laki-laki yang bertanya tugas itu.

Sedangkan di sisi lain, 3 perempuan cantik nampak baru memasuki kawasan sekolah Exavier Hight School. Ketiganya tentu memakai pakaian seragam sekolah biru navy, sama seperti 5 cowo tadi. Bedanya, mereka mengenakan rok mini di atas lutut dengan adanya garis putih dan dasi pita di leher. Jangan lupakan mereka juga mengenakan jas. Dengan memasang wajah tersenyum, mereka berjalan santai dengan rambut yang beterbangan terkena terpaan angin. Rambut yang panjang di gerai, tentu membuat mereka terlihat semakin sangat cantik.

Suara tawa kecil yang renyah terdengar menghiasi jalan mereka menuju kelas. Tetapi, tawa mereka terhenti di kala melihat seorang perempuan yang terlihat begitu kebingungan. Buru-buru mereka mendekat dan mencari tahu ada apa dengan gadis itu?

"Excuse me, sorry. Eee... tadi kita liat dari sana lo kayak orang kebingungan. Lo lagi cari apa?" tanya salah satu dari mereka, pemilik wajah bule keturunan Amerika yang bernama lengkap Nana Fanela, panggil saja Nana.

"Oh iya, gue lagi cari kantor kepala sekolah."

"Lo anak baru?" tanya gadis cantik berdarah India, si pemilik nama lengkap Queenzasmora Atara.

Gadis cantik pemilik wajah baby face dengan rambut panjang hitam lebat itu mengangguk seraya tersenyum. "Iya, gue anak baru." katanya.

"Kantor kepsek ada di sebelah kanan dari arah koridor ini." ucap perempuan berdarah India tadi.

"Oh iya. Thanks. Gue ke sana dulu, ya."

"Tunggu." gadis berdarah Bali dengan rambut panjang ikal sosis mencegahnya untuk berjalan pergi. Panggil saja Kia, si pemilik nama lengkap Fakia Chanesya.

FIVE RICH BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang