Dua hari setelah pertanyaan soal Shelfa keluar dari mulut Calista telah berlalu dan kini semua anak Rich Boy telah kembali lengkap bersama dengan para sahabat Calista yang juga telah kembali.
Sekarang di sekolah, Rayen dan Calista tak lagi merasa sepi karena tidak adanya kehadiran para sahabat mereka.
"Kalian parah banget sumpah. Bisa-bisanya healing dan gue di tinggal." sebal Calista.
Queen, Nana dan Kia menyengir bersamaan. "Gak gitu, Cal. Yaudah maaf ya." ucap Nana.
Sekarang para girls berada di dalam kelas. Jam istirahat ini mereka merasa sangat begitu malas untuk sekedar berjalan ke kantin dan memesan makanan.
"Jadi, selama kita pergi, lo berdua doang sama kak Rayen?" tanya Queen.
"Bertiga, sama kak Nathan."
"Tapi kata Nathan, lo lebih sering berdua sama kak Rayen?'" tanya Kia menimbrung.
Calista terdiam dan mengangguk pelan. "I-iya sih. Itu karena kak Nathan gak mau di ajak kemana-mana." ucap Calista.
"Emang kalian kemana?" tanya Nana.
"Gak ada sih, sekedar kantin dan perpus aja."
"Nathan kayak gitu karena sengaja, biarin lo berduaan sama kak Rayen. Dia gak mau ganggu lo berdua." ujar Kia.
"Dih..." Calista terlihat begitu sangat menjengkelkan wajahnya, seakan-akan ia jijik mengingat wajah Rayen.
Queen memeluk pundak Calista pelan. "Eh, gimana..." tanya Queen dengan alis yang dia naik turunkan.
Calista berkerut dahi. "Gimana apanya?" tanyanya bingung.
Queen berdecak. "Ck! Lo sama kak Rayen lah." ujarnya.
"Kenapa gue sama kak Rayen?"
"Lo sama dia gak ada kata jadian?!" tanya Nana langsung pada pointnya.
"JADIAN!? AMIT-AMIT!!!!" kaget Calista geli.
"Seriusan, kalian gak ada jadian!?" kaget Queen.
"Dih ogah. Siapa juga yang mau jadian sama kak Rayen."
"Nelen ludah sendiri itu gak enak loh, Cal." tutur Kia.
Di sisi lain...
Anak-anak Rich Boy asik berkumpul di kantin sekolah. Mereka bercincang dan kembali tertawa have fun setelah beberapa hari mereka berpisah karena urusan healing cinta.
"Lo pada tau gak sih?" Gema bersuara.
"Ya gak tau lah, kan lo belum kasih tau. Gimana sih." sahut Nathan.
Gema menatap sinis sahabat dekatnya itu. "Yeee... ya makannya ini dengerin." katanya.
"Yaudah apaan?" tanya Alvaro.
"Gue tadi malam ke Indoapril."
"Terus?" tanya Nathan.
"Waktu mau bayar, gue manggil kasirnya Mba."
"Padahal dia laki'." lanjut Gema.
"Kok bisa?" Rey menimbrung.
"Rambut dia panjang."
Empat Rich Boy menghela napas panjang dan mengusap wajah mereka pasrah, rasa ingin menyerah ketika mendengar cerita Gema.
"YA KALO RAMBUT PANJANG TAPI BREWOKAN, KAN LU BISA BEDAIN ANJ!" umpat Nathan dengan suara tinggi. Cowo itu begitu sangat emosi mendengar cerita Gema.
"Kok marah, pms ya?" ujar Gema yang semakin membuat Nathan geram.
"Udah-udah diem. Gue mau cerita...!" sahut Alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIVE RICH BOY
Teen FictionMelihat kedatangan mobil mewah dan motor sport setiap paginya sudah menjadi hal biasa di mata anak-anak Exavier Hight School. 5 remaja cowo tampan menjadi satu-satunya murid famous di sekolah dan banyak memiliki penggemar. Namun, satu di antaranya m...