56 Bali Belanja

8.1K 581 180
                                    

Tangan Rony menepuk tempat tidur di sebelahnya. Mencari perempuannya yang biasanya melekat ke tubuhnya di pagi hari. Pagi itu tidak ada. Dia membuka matanya perlahan, mengucek dengan tangannya, mencari kejelasan. Saat matanya terbuka dilihatnya perempuannya sedang berdiri di depan dinding kaca lebar. Gordyn perpaduan warna hijau sage di satu sisi dan krem di sisi lainnya menyisakan celah selebar tubuh perempuannya. Salma sedang melihat pemandangan kota dan Gunung Agung di kejauhan.

Rony bangkit, lalu memeluk perempuannya dari belakang.

"Sa..." ucapnya sambil mecium bahunya.

"Eh, udah bangun? Enak tidurnya?" ucap Salma, ada secangkir teh di tangannya.

"Capek, badannya pegel-pegel,"

"Mau istirahat dulu hari ini?" tanya Salma.

"Kita ke Utara dulu hari ini gimana? Istirahatnya di sana aja," Rony mengemukakan pendapatnya.

"Ehm, Okey,"

"Tumben nggak bangunin gue?"

"Lo nyenyak banget tidurnya, semalam tidur jam berapa? Dapet lagu berapa?"

"Jam setengah 3, dapet satu lagi, nanti Lo dengerin ya,"

"Sorry ya ga nemenin. Semalam gue ngantuk banget,"

Rony tersenyum, mencium lagi bahu perempuannya, "Lo lagi ngapain?"

"Mamah telepon tadi,"

"Mamah Maya apa Mamah Santi?" tanya Rony.

"Dua-duanya, video call grup, kompak banget mereka,"

"Kok lemes gitu ngomongnya?"

Rony lalu membalik tubuh perempuannya, mengambil cangkir teh di tangan itu dan meletakkannya di meja.

"Ehm... biasa... mereka ngomongin itu,"

"Minta cucu?" tanya Rony sambil menggenggam kedua tangan perempuannya.

Salma mengangguk, sendu.

"Udah, ga usah dipikir, kan kita udah bilang baik-baik ke mereka, mestinya mereka paham sikap kita. Ya kalau cuma ngomong ya ga papa, namanya juga orang tua,"

"Ini sikap kita kan, Ron?" tanya Salma.

"Maksud Lo?"

"Ya, bukan cuma sikap gue, keinginan gue,"

Rony memahami kekhawatiran perempuannya, "Iya, istriku. Itu pilihan kita," ucap Rony menenangkan, menarik Salma ke Pelukkannya.

Salma tersenyum, manis. Seperti biasanya. Rony melepas pelukannya lalu meminum teh dari cangkir Salma. Duduk di sebuah Sofa sebelah meja. Salma membuat secangkir lagi untuknya, lalu duduk di ranjang.

"Hari ini mau ngapain?" tanya Rony.

"Ke Utara kata Lo?"

"Kita di Bali nih, Lo nggak pengen ke pantai dulu gitu?"

"Agak males si ke pantai, itu-itu aja, musim hujan gini, panas, langit berawan,"

"Ya ngapain kek, sebelum ke Utara maksud gue,"

"Ron... belanja?" ucap Salma malu-malu.

"Ya tinggal belanja,"

"Ya kan Lo tulang punggungnya, gue sebagai istri yang baik minta ijin,"

"Iya, sok belanja, tulang rusuk... mau beli apa?"

"Baju, di Legian atau seminyak kan banyak tu, kesana mau? Kalau mau ke pantai sekalian disana,"

Rony mengangguk sambil minum tehnya lagi.

"Asiiik... gue mandi dulu ah," ucap Salma kegirangan.

"Kok ga ngajakin?"

Dengarkan [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang