Danil : Ron, gimana tadi malam?
Neyl : langsung gass?
Paul : Berapa ronde cok?
Neyl : Enak nggak?
Danil : Ga munccul ni oknumnya
Paul : Gue penasaran
Rhmn: Anj. apaan ini
Novia: Ya ampun pagi-pagi
Dman: Nggak mau ketinggalan berita
Danil : harusnya live update!
Paul : live update katanya Ron
Neyl : Jangan-jangan masih ronde ke 5
Dimn : Anjing bang
Danil : Loyo smp ga bs buka grup
Angis: Nggak baca
Nabil : Nggak baca (2)
Paul : belajar lah kita Nab
Nabil : Ill feel sama kak Powl
Neyl : Rasain!
Paul : Sial, Bang.
Novia : Hahahaha...
Danil : Enak kan Ron? penasaran gue
Nayl : jangan kebanyakan Ron, encok
Danil : kasian Salma, Ron
Rony : bangsat! Red day.Semuanya ngakak, kecuali Nabila yang masih kesal dengan candaan Paul.
_________
Rencana nonton konser direalisasikan Rony dan Salma. Mereka menuju venue di JNM bloc saat senja. Komplek gedung yang dulunya bekas kampus ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia), salah satu asal muasal ISI Jogja (Institut Seni Indonesia). Saat ini kawasan ini disebut Jogja Nasional Museum, JNM. Kawasan ini menjadi tempat untuk berbagai acara seni dan budaya.
Kemudian, saat ini JNM bekerja sama dengan M bloc group, yang gencar melakukan proyek cipta ruang, mengubahnya menjadi JNM bloc. Tema yang diusung adalah Art, Culture and Entertainment in Historical Site. Seperti M bloc di Jakarta yang mengelola aset milik Peruri dan Pos Indonesia. Membuat aset-aset bersejarah lebih 'hidup'.
Tempat ini biasa untuk acara pameran seni yang cukup ternama di Jogja, seperti Art Jog dan Biennale Jogja. Di bagian belakang terdapat area terbuka, disitulah biasa menjadi tempat konser musik. Setelah menjadi JNM bloc, di area ini terdapat juga tenant-tenant berbagai vendor makanan dan minuman.
Rony dan Salma datang lebih awal dari jadwal. Habis maghrib mereka berangkat dari rumah. Memasuki venue konser kecil itu sudah ada panggung yang siap di depan sebuah pohon beringin yang besar sekali. Di sebelahnya ada pendopo dimana Farid, vokalis band tersebut, memamerkan karya visualnya.
Rony dan Salma bersepakat melihat dulu pameran tersebut. Karya Farid menunjukkan kecintaannya pada bahasa, pada kata-kata. Aspek diksi, wording sangat menonjol di karyanya. Karya berupa tulisan tangan narasi pada beberapa helai kain yang digantung ada di bagian awal ruang pameran. Rony menunjuk salah satu kalimat yang ada di salah satu helaian kain, bertuliskan: An offering to the God of probabilities. Sebuah kalimat yang menarik. Salma memberikan senyum untuk meresponnya.
Salma melihat-lihat karya grafis yang dimuralkan langsung di dinding dan beberapa di kanvas. Karya-karyanya kebanyakan terdiri atas warna hitam putih dan merah. Kalimat pendek yang ditulis tangan, dibiarkan apa adanya. Ada yang catnya ndlewer, ada yang sudah ditulis kemudian dicoret-coret untuk menutupnya, menunjukkan ketidaksempurnaannya. Unsur manusiawinya, yang bisa saja melakukan kesalahan. Satu lagi ciri khasnya, penggunaan garis bawah untuk menguatkan beberapa kata.
Rony sendiri tertarik dengan penjualan t-shirt di venue pameran tersebut. T-shirt yangberhiaskan karya tulisan-tulisan Farid. Di jaman yang bertebaran quotes, quotes Farid jadi salah satu alternatifnya. Kaos yang tersedia-pun hanya ada warna hitam, putih dan merah. Beberapa quotes-nya antara lain:
'Libur adalah mitos'
'Alkohol tidak menyelesaikan masalah | apalagi es kopi'
'Tidak semua upaya baik lekas mewujud | Panjang umur upaya upaya baik'
Tulisan yang terakhir hasil kolaborasinya dengan Beginu, salah seorang wartawan media masa.
Rony membeli T-shirt berwarna hitam yang bertuliskan 'Alkohol tidak menyelesaikan masalah | apalagi es kopi'. Mungkin relate dengannya. Satu lagi T-Shirt yang juga berwarna hitam berukuran oversize bertuliskan 'Libur adalah mitos', untuk perempuannya. Entah kenapa dia memilih yang itu. Lalu Rony menemui perempuannya di arah keluar dari ruang pamer.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dengarkan [end]
FanfictionCerita sekuel dari 'Katakan: karena sebuah cerita berawal dari sebuah kata Meraih cinta itu mudah, tidak semudah itu memang. Mungkin tampak lebih mudah karena memiliki pembanding, mempertahankannya. Rony dan Salma sudah bertemu cinta. Keduanya salin...