43 Konser 2: Melancholic Bitch

10.3K 602 252
                                    

Rony dan Salma sudah di Jogja. Mereka berangkat menjelang siang dari Jakarta naik kereta. Salma sudah Seminar Pengkajian Seni, cukup lancar meski ada beberapa revisi. Rony juga sudah menyelesaikan pekerjaannya, sudah berkoordinasi dengan tim studio untuk libur agak panjang sebelum mulai terjun di perusahaan keluarganya.

Dalam masa transisi yang serba tidak pasti ini Rony membuat pernyataan di awal pada perempuannya. Kali ini perjalanan mesti hemat. Salma setuju, meski hemat dalam pikiran mereka belum tentu sama.

Jogja menjadi tujuan pertama mereka. Selain Salma berkunjung ke orang tuanya melepas rindu, ada konser dari band indie Melancholic Bitch (Melbi) yang ingin ia hadiri. Konser kedua mereka setelah FSTVLST. Kemudian, rencananya mereka akan mulai roadtrip dari Jogja, lagi.

Iya, naik mobil aneh itu, mobil mini cooper countryman milik Anang yang sudah pernah menemani perjalanan roadtrip mereka sebelum menikah.

Malamnya konser Melbi digelar di komplek Taman Budaya Yogyakarta. Komplek tempat seni dan pertunjukan di Jogja. Ada dua bangunan besar di komplek yang dulunya satu kawasan militer Benteng Vredeburg. Sisi utara ada gedung Societeit, gedung pertunjukkan yang dulunya merupakan tempat kongkow para anggota militer dan sosialita kolonial yang tinggal di loji-loji (bangunan gedung milik orang belanda). Ya mirip sama Societeit Concordia di Bandung yang jadi gedung dan Societeit de Harmonie di Jakarta yang tinggal jejak namanya di halte harmoni.

Gedung satunya yang lebih besar dan berlantai dua disebut Gedung Concert Hall. Bangunan dengan gaya yang menyesuaikan banguann Societeit ditambah dua tangga di bagian depan yang dibingkai struktur besi menjulang. Lantai 1 untuk ruang pameran. Lantai 2 lah yang menjadi concert hall. Ketika masuk concert hall, ada dua anak tangga untuk naik lagi dari lantai 2. Dibawah tangga ini terdapat Museum Anak Kolong Tangga, merupakan museum mainan anak-anak pertama dan sepertinya satu satunya di Indonesia.

Dimanakah konser Melbi? Tidak di kedua gedung tersebut, namun di amphitheater, sebuah area terbuka berbentuk segi empat yang turun ke bawah dari muka tanah sekitarnya. Di satu sisi menjadi panggung dan disisi lain berupa tangga berundak untuk penonton. Beratap datar pun strukturnya dari besi. Lantai dan dinding dilapisi batu andesit. Ampitheater ini menjadi seperti ruang yang 'ditempel' kemudian, tidak ada perencanaan keberadaannya sebelumnya, seperti asal bikin. Bukan tempat berkapasitas besar. Lebih intim.

Rony dan Salma berjalan dari tempat mereka parkir di dekat Taman Pintar, wahana bermain dan belajar anak. Dari baliho besar yang dipasang Salma baru tahu kalau nama Melancholic Bitch sudah ganti nama menjadi Majelis Lidah Berduri, tetap disingkat Melbi. Salma mengecek di akun instagram band tersebut, dan ada penjelasan mengenai berubahnya nama itu. Ah, Ugoran Prasad, vokalisnya memang penulis, tulisannya yang didapat dari link di instagram itu sangat menarik.

Rony dan Salma menuju area amphitheater yang terletak di belakang gedung concert hall. Sudah ramai penonton. Rony dan salma nyempil diantara mereka. Suara alunan keybord berbunyi tanda konser kecil itu juga mulai. Seorang yang kurus tinggi bercelana hitam dan berkemeja hitam masuk dengan sebatang rokok terselip di jarinya. Jam tangan G-shock warna merah jadi hal kontras di tubuhnya. Keren.

"Lo ga pengen jam warna kuning gt? Keknya bagus kalau Lo lagi pake item-item mode layatan gitu," komentar Salma.

"Belikan ya..." timpal Rony.

"Ish, Lo tulang punggungnya, btw,"

"Dasar tulang rusuk! Lo yang punya ide, btw," cibir Rony.

//

Ia bertemu laki-laki itu di buku sejarah
Lalu mereka kencan di kedai
Melubangi waktu dengan mencerca astrologi
Cinta lahir dari judi dan menguat karena lampu mati
Sehingga lampu mati

Dengarkan [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang