Jam 10.00 malam tamu Rumah Bujang sudah pulang semua. Tinggal tuan dan nyonya rumah, Rony dan Salma.
Dua orang yang tinggal serumah tapi merasa kangen luar biasa. Mereka masih duduk di sofa depan TV, Salma sedang ngemil sisa snack yang tadi dibeli Neyl. Rony duduk bersila menghadap perempuannya. Memandanginya saja, memperhatikan setiap detil lekuk wajahnya, tangannya menyangga dagunya. Senyum tipis tersungging di bibirnya. Seminggu yang melelahkan, sekaligus menyedihkan.
Salma merasa diperhatikan, lalu menoleh ke lelakinya. Menganggukkan kepala, mengangkat alis, 'kenapa?'
Rony menarik nafas panjang, menghembuskannya pelan.
"Masih nggak enak badannya?"
"Better si..."
"Mau istirahat di kamar?" tawar Rony.
"Ntar deh Ron, ngabisin ini dulu," ujar Salma menunjukkan snack di tangannya.
"Udah bisa ngerasa laper ya?" canda Rony.
Salma nyengir. Begitulah perut, kalau sudah selesai masalahnya lapar baru terasa.
"Maaf ya, Sa," ucap Rony.
"Eh?"
"Gara-gara gue Lo sampai pingsan kayak tadi," sesal Rony.
Salma memutar duduknya, duduk bersila menghadap lelakinya, "Salah gue sendiri, kacau hidupnya. Kurang tidur, makan ga teratur,"
Rony menghela nafas, "Iya, itu gara-gara gue, coba gue ngomong dari awal,"
"Kenapa nggak langsung ngomong si?" tanya Salma. Tapi dia merevisi pertanyaannya, "Gimana rasanya ketemu mantan?"
"Sa... pertanyaannya lho," Rony kesal.
"Ya kan kalian lama nggak ketemu, 10 tahun?" Salma mengejar Rony dengan pertanyaan.
"Deg-deg-an,"
"Cantik?"
"Semakin cantik,"
"Eh?" tampak sesal di wajah Salma.
"Makanya nggak usah nyari perkara. Enggak lah..."
"Biasanya jawaban pertama yang bener,"
"Kan, nyari perkara. Jangan menyakiti diri sendiri," ujar Rony sambil memencet hidung Salma, "Iya, gue deg-deg-an, bingung gimana ceritanya sama Lo,"
"Kenapa sih nggak langsung cerita?" Salma mengejar penjelasan Rony. Matanya melebar.
"Iya, itu salah gue. Ya kayak yang gue bilang dari kemaren. Gue pikir nggak perlu karena urusan gue bakal kelar pas tanda tangan MOU aja. Cerita pas ketemu aja,"
"Lo beneran nggak tau sebelumnya kalau bakal ketemu mantan Lo?"
"Gue tau waktu di Bandara, Paul yang cerita,"
"Oh, terus ngapain Lo juga yang mesti ketemu lagi? Dia yang ngajakin? Atau Lo?"
"Sa... udah ya, nggak usah dibahas," kilah Rony.
"Oh, jadi nggak mau bahas sama gue?"
"Nggak semuanya harus dibahas sedetil itu kan?"
"Gue cuma nanya itu aja, atau ada yang disembunyikan?"
"Sa... masa mau lanjut part 2 berantemnya?" Rony sedikit kesal.
"Ya makanya, ga usah sembunyikan apapun, apa susahnya sih dijawab?"
"Pihak kita yang ngajak ketemu lagi, itu ide Novia sama Bang Neyl. Supaya urusan kontrak, dll. cepet diurus," cerita Rony, takut membuat prasangka baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dengarkan [end]
FanficCerita sekuel dari 'Katakan: karena sebuah cerita berawal dari sebuah kata Meraih cinta itu mudah, tidak semudah itu memang. Mungkin tampak lebih mudah karena memiliki pembanding, mempertahankannya. Rony dan Salma sudah bertemu cinta. Keduanya salin...