VOL. [2] - 25 - Kelelap Saos

41 7 10
                                    

A/N - Rada awalan, nih. Kl lg enggan TEGANG, nunggu bab pd numpuk dulu. Kl berani tabrak, silakan 👍🏻

Yg selalu rajin Vote & Komen, makasih bgt yaaa 😭 sgt2 nopang hati sy buat push nulis scene2 sulit.

*shout out @ dishatma yg udh kasi feedback bgs utk klarifikasi posisi opini Bimo di bab 2.21 🙏🏻 udh kutambahin biar tdk rancu*
Enjoy 💜
- Kahala -
_____________

"I don't like this; kita keluarin Miya dari situ!"
(Gua nggak suka)

"Sumi kagak ngerti resikonya, Ndi!"

"Sumi bisa."

Si analis terdiam menyaksikan perdebatan ketiga lelaki itu.

"Pak, izin," desak Tom pada Pak Karman.

"Standby," tolak si atasan pelan, mencermati agen spesialis yang memunggungi mereka.
(Siaga)

Bergeming pada posisinya di depan jendela satu-arah, Andi tak sedikit pun mengalihkan pengamatannya dari awal insiden di ruang interogasi.

"Tapi, Pak—" protes Tom terhentikan isyarat tangan atasannya.

Gila dia; berani sekali menantang perintah.

"Komando di Pak Andi malam ini," tegas sang agen kawakan. "Asal dia yakin."

"Saya yakin, Pak," jawab Andi, mata terfokus ke depan. "Sumi bisa."

"Lo gila, man??" Bimo maju cepat menghampirinya. "She can get hurt!"
(Dia bisa dilukain)

Benar!

"Nggak, Bim," timpal Andi tenang. "Lihat." Ditunjuknya wanita berkebaya di ruangan sebelah. "Dia megang kendali."

Analis itu tercengang.

Ngawur dia?

Ini penjahat berbahaya! Hitungan detik pun bisa tamat si Mbak.

Bagaimana dia bisa begitu yakin??

* * *

Sumi bergeming.

Wajah Tjahjo tak sampai dua jengkal darinya. Aroma kecut ketiaknya jangan ditanya .... Baju tunik kuning lengan pendek longgarnya mana mungkin menghalangi semerbak itu.

Sempat Sumi mengira proyeksinya akan buyar ketika Tjahjo merayap cepat melintasi meja.

Ternyata tidak. Topengnya utuh; batinnya tetap kokoh. Perhatikan bagaimana napasnya tak terusik, anteng dan teratur.

Personanya ... masih sempurna.

Detik demi detik berlalu ....

... lambat sekali.

Dia tidak menangkap reaksi apa pun dari mereka di luar sana. Bagus; mereka menghormati permintaannya; walau tadi dia sempat mendengar gagang pintu seperti akan dibuka.

Momentum bisa hilang jika mereka mendadak muncul.

Ilusi ini harus kontinyu.

Semua tergantung padanya sekarang; tak ada lagi bimbingan Andi di telinga.

Mampukah dia ...?

Miss Bakwan & 3 Men [Romantic Suspense & Thriller - 𝔻𝕌𝕆𝕃𝕆𝔾𝕀]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang