VOL. [2] - 20 - Jadinya Langganan

46 7 18
                                    

A/N: Secepet2nya saya nih; kerasa makin sulit nulisnya, krn makin berlapis. Makasih udah nungguin & dukung sy 🙇🏻‍♀️🙇🏻‍♀️🙇🏻‍♀️. Enjoy 💙

Welcome pembaca yg baru gabung! 👋
- Kahala -
_________

Jaka menyaksikan dahi si Rajawali berkerut.

"Dalam hal apa?" Andi bertanya balik; bernada seolah baru mendengar keanehan.

"Cinta, lah, Ndi." Jaka meraih gagang gelas es tehnya; meneguknya. "Lo banyak ngobrol, jalan, amé dia, 'kan? Sempet jadian juga."

"Lo belum pernah dapet misi sejenis, Jak?"

"Belom."

Andi mengangguk-angguk. "Pantes," jawabnya datar. "Dilatih, pastinya, dong?"

"Iyé, sih."

Andi menjeda omongannya, diam menatap. "Paham kenapa gua begitu?" tanyanya kalem.

Jaka membisu; berpikir. Sebuah helaan napas sebelum menjawab, "Paham."

Kasihan Sumi.

Tak ayal, dirinya pun akan melakukan strategi serupa jika dapat tugas yang sama. Kejamkah?

"Harus sanggup tega, Jaka," saran Andi sekonyong-konyong, seakan membaca pikirannya.

"Iyé; ngerti, kok, Ndi."

Begitulah dunia profesinya: mesti berani menjauhkan diri dari terseret buai situasi, demi kesuksesan misi. Meskipun berbeda benteng dengan Andi, relevansi aspek tersebut sama.

Harus diakuinya, bahwa sosok di hadapannya adalah seorang senior; banyak wejangan implisit terkait profesinya yang didapatnya dari Andi selama sebulanan lebih ini.

Tidak pernah ada rasa permusuhan darinya, bahkan ketika adu dalam ring. Justru, kemampuan tarungnya bertambah, terutama berkat feedback Andi.
(tanggapan)

Andai lelaki ini agen lembaganya; set kelihaiannya sangat berharga.

Satu hal yang tetap mengganjal: statusnya sebagai sepupu Bimo belum terkonfirmasi. Keluarga Arjasoera jelas catatan lini keturunannya; di lain pihak, sisi maternal Bimo ... gelap.

Analis lembaganya belum berhasil menemukan rekam jejak mendiang istri Tribowo Arjasoera, selain salinan buku nikah mereka.

Aneh.

"Jadi, fix, Senin malem?" tanya Andi. Baru saja tandas lele goreng keduanya.
(pasti)

"Yoi." Jaka mencolekkan tempe pada sambal dadak di cobek tembikarnya. "Lo kagak masalah dateng ke sono?"

Sambil tetap mengunyah, Andi menggeleng.

Segitu percaya dirinya dia?

Si Rajawali sibuk menyantap sate usus gorengnya; terlihat menikmati sekali. Berdasarkan observasi Jaka, satu-satunya waktu di mana mata Andi terlihat rileks adalah ketika makan.

Hingga kini, Jaka belum menemukan kata yang tepat untuk mendeskripsikan sorotan mata Andi; jenis yang belum pernah dijumpainya.

Sekilas, memancarkan ketenangan, tetapi ... ada sesuatu yang lain padanya. Disadarinya setelah dia sering mengamati. Terutama, ketika elit Antaka itu sedang berdiam.

Sungguh, lelaki ini misterius.

Membuatnya bertanya-tanya: apakah keputusan yang tepat atasannya membolehkan Andi hadir nanti?

Terlepas baiknya budi pekerti Andi secara pribadi, tetap saja: dia Antaka. Hanya sedikit yang diketahui tentang mereka, dan hanya secuil yang terkonfirmasi.

Miss Bakwan & 3 Men [Romantic Suspense & Thriller - 𝔻𝕌𝕆𝕃𝕆𝔾𝕀]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang