Saran saya sebelum nyelam ke cerita:
(1) Jeli
(2) Percaya intuisimu
(3) Curiga itu bagus.- Kahala -
__________________(Masa sekarang — Jakarta Timur)
Pernah jenuh oleh kehidupan yang begitu-begitu saja?
Pilih mana: hidup tenteram walau terkesan datar membosankan, atau penuh tantangan bersama bahaya mengintai?
Terkadang, kerancuan maksud suatu informasi pun sudah menegangkan.
Apalagi bagi perempuan: satu kata tersimpel pun bisa banyak interpretasi. Jangankan dari lelaki perihal percintaan, tapi masalah remeh tentang kardus.
"Sekardus bakwan?" Gadis berkebaya itu mengernyit.
"Iya, Mbak." Lawan bicaranya mengangguk-angguk antusias. "Minta yang mix."
(campur)"Yang pesen siapa?"
"Katanya, namanya Bu Coro."
Kecoak?
(coro = kecoak - Jawa)Si gadis berkebaya mengejap-ngejap. "Cokro, kali?"
"Eh, iya, ya?"
"Terus, kamu bilang apa?"
"Tak bilang bisa; palingan setengah jam kelar."
"Lah, emangnya kardus segede apa?"
"Nggak tau, Mbak."
"Duh, Neng ...." Si gadis berkebaya memijat dahinya perlahan, menghela napas sedalam yang diizinkan korsetnya. "Mbok, ya, ditanyain. Kardus bisa segede kardus mie, kardus mesin cuci, atau kardus TV; macem-macem."
Lawan bicaranya cengar-cengir. "Maap, Mbak Sumi. Abis, kesenengan, Mbak; dapet apa, tuh, namanya, big odong!"
"Order, Neng; big order," koreksi Sumi. Diselipkannya seutas rambut yang lolos dari kondenya ke balik daun telinga. "Kamu catet nomornya?"
(pesanan; pesanan besar)"Catet, Mbak." Neng mengangguk semakin antusias.
"Ya udah, telepon balik, gih." Sumi menyiramkan seciduk air ke dalam baskom plastik besar berisikan campuran terigu dan garam. Dipastikannya hanya sedikit abu tepung mengepul imbas siramannya.
"Pastiin kardusnya segede apa," imbuhnya, "terus langsung bilang ke Mbak buat perkiraan berapa lama sampe ready." Beberapa sendok halusan bawang putih ditambahkan ke baskom.
(siap)Diliriknya Neng, yang melesat ke arah telepon di ujung warung dan menubruk karyawati yang sibuk menggoreng di depan wajan raksasa hingga nyaris tercemplung ke minyak panas. Insiden yang mengundang istigfar seorang bapak-bapak di antrian terdepan.
Mendadak, bulu kuduk Sumi berdiri.
"Kenapa, Nduk?" tanya satu suara.
(sapaan bahasa Jawa bagi anak perempuan)
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Bakwan & 3 Men [Romantic Suspense & Thriller - 𝔻𝕌𝕆𝕃𝕆𝔾𝕀]
Romansa[𝚅𝚘𝚕. 𝟷 𝙳𝙾𝙽𝙴] Mahasiswi UI, Sumi, dipaksa ibunya pakai kebaya, sanggulan, dan berdandan layaknya ke kondangan enam hari dalam seminggu. Itulah tradisi bisnis bakwan pusaka keluarganya terlepas panasnya Jakarta Timur. Hal yang kerap mengundan...