VOL. [2] - 32 - Lengkuas atau Daging?

56 6 11
                                    

A/N - Udah, nih! Sejauh ini bab plg rumit ditulis, ... ngebul kepala, krn udh msk konflik besarnya. Kesendat2 parah di POV Jaka, ditambah bocil sy lg bapil semua.

3.7 K words; tegang dikit. Makasih kl msh nungguin, ya 🙇🏻‍♀️. Sy brsha keras kok. Enjoy 💙
- Kahala -
____________

BTW, akhirnya AI produksi gambar "Jaka" yg sesuai bayangan saya 🙌🏼 (yg gambar lama Jaka di bab visual sy ganti ya).

Sesuai info di teks brbagai bab, antara 3 cowok, dia paling muda; 2 thn < Bimo, 3 thn < Andi. Nah, si Babang penasaran, nih: wajar nggak dia dipanggil bapak/om kmrn? 😂

 Nah, si Babang penasaran, nih: wajar nggak dia dipanggil bapak/om kmrn? 😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👆🏼Sblm nyelusup ke kediaman direktur lembaga dia wktu itu.

👆🏼Sblm nyelusup ke kediaman direktur lembaga dia wktu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👆🏼Kalo lg ada yang nyari ribut, nih. Hajar, Bang.

Tenang, Bang Jak; masih keliatan muda, kok ... dikit 🤭.

Lanjut, yok.
- Kahala -
____________

Mereka berjubah hitam.

Tudung-tudung besar membuat bagian atas wajah-wajah mereka berbayang.

Pilihan busana yang sempat dikira Jaka berfungsi mengesankan supremasi, layaknya sekte-sekte rahasia penyebar teror.

Akan tetapi, kini ia menduga tujuan sebenarnya adalah ... untuk melindungi tubuh mereka dari gigitan dinginnya penyejuk ruangan sentral.

Tubuh-tubuh rapuh mendekati kadaluwarsa.

Pantas saja dinamai Dewan Tua.

"Joko? Orang Jawa?" Suara ringkih satu kakek-kakek bertanya; jenis suara yang membuat Jaka spontan terdorong untuk memastikan apakah yang empunya sehat walafiat.

"Jaka, Pak," dia mengoreksi; refleks berusaha melembutkan suara baritonnya, seolah-olah khawatir timbre normalnya dapat melukai delapan hadirin uzur di sekelilingnya.

"Oh? Sunda?" tebak seorang kakek dari sisi kanan; suaranya lebih lirih dari yang barusan. Kumisnya panjang tebal dengan kedua ujung melengkung ke atas.

Jaka menoleh ke arahnya. "Betawi, Pak."

Miss Bakwan & 3 Men [Romantic Suspense & Thriller - 𝔻𝕌𝕆𝕃𝕆𝔾𝕀]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang