17 tahun telah berlalu sejak Pitaloka, istri tercinta Gumara Peto Alam, diculik secara misterius. Gumara, yang masih terpukul oleh kehilangan istrinya, berjuang keras untuk menemukan Pitaloka namun selalu menemui jalan buntu. Kehidupan Gumara kini h...
Mobil Rena berhenti pelan di dekat taman yang mengarah ke kompleks rumah Bu Yani. Matahari pagi mulai meninggi, menyinari taman dengan hangat dan memancarkan cahaya lembut di dedaunan yang masih basah oleh embun. Pitaloka memandang ke arah rumah Bu Yani di kejauhan, sementara Rena menoleh padanya dengan sedikit perasaan bersalah.
" Maaf ya, Kak. Aku harus langsung ke kantor. Semoga perjalanan Kakak nanti lancar. Kalau ada yang perlu diurus lagi, kabari aku saja." ucap Rena tersenyum lemah.
Pitaloka tersenyum tipis, memahami situasi Rena.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Tidak apa-apa, Rena. Terima kasih sudah menemaniku membeli tiket. Semoga pekerjaan kamu hari ini lancar." ucap Pitaloka dengan lembut.
Rena mengangguk sambil tersenyum, lega mendengar jawaban Pitaloka. Ia memberi pelukan singkat pada Pitaloka sebelum kembali masuk ke mobilnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jaga diri Kakak baik-baik, ya. Sampai nanti di rumah, Kak Pita." ucap Rena sambil menutup pintu mobil.
Mobil Rena melaju meninggalkan taman, sementara Pitaloka berdiri sendirian, memandangi jalan yang akan dilaluinya menuju rumah Bu Yani. Pikirannya masih dipenuhi dengan rencana perjalanan ke Bengkulu yang kini sudah semakin dekat.
Di taman, seorang pria paruh baya tampak tekun merapikan rumput taman yang mulai memanjang. Dengan gerakan pelan dan hati-hati, ia memotong rumput dan merapikannya, menikmati ketenangan pagi hari. Namun, matanya tiba-tiba tertuju pada seorang wanita yang sedang berjalan menyusuri jalan setapak di taman. Wanita itu tampak anggun, wajahnya memancarkan kesedihan yang samar, namun tetap lembut.
Pria itu memperhatikannya lebih seksama. Ada sesuatu yang familiar pada wanita tersebut, memicu kenangan lama yang sudah bertahun-tahun terkubur. Seketika, ingatannya kembali pada sekitar 17 tahun yang lalu, sebuah ingatan yang berhubungan dengan kejadian mengerikan dan penuh misteri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.