17 tahun telah berlalu sejak Pitaloka, istri tercinta Gumara Peto Alam, diculik secara misterius. Gumara, yang masih terpukul oleh kehilangan istrinya, berjuang keras untuk menemukan Pitaloka namun selalu menemui jalan buntu. Kehidupan Gumara kini h...
INT. RUANG TAMU - RUMAH DATUK ABU - DESA KUMAYAN - MALAM
Suasana rumah terasa hangat. Selepas makan malam, Datuk Abu duduk santai di kursi kayu di ruang tamu, ditemani Bu Puspa yang duduk di sampingnya. Keduanya berbincang ringan, menikmati momen kebersamaan yang sudah lama mereka rindukan. Tak lama, Nina keluar dari kamarnya dan langsung bergabung dengan mereka. Senyum mengembang di wajahnya saat ia ikut larut dalam obrolan keluarga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Datuk, Bu Puspa, suasana rumah jadi lebih hidup ya sejak Pitaloka kembali?" ucap Nina duduk di samping Bu Puspa, tersenyum ceria.
" Iya, Nina... Rasanya seperti mimpi. Bertahun-tahun kita kehilangan Pitaloka, sekarang dia akhirnya pulang ke rumah ini." ucap Datuk Abu mengangguk, matanya menerawang penuh syukur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Semoga Allah selalu melindungi anak dan cucu kita yah, Bang." ucap Bu Puspa tersenyum haru, tangannya menggenggam tangan suaminya.
Mereka bertiga tertawa kecil, mengenang masa lalu dan berbagi cerita ringan. Sesekali terdengar suara jangkrik di luar rumah, menambah suasana tenang malam itu. Sementara itu, di dalam kamar, Pitaloka masih dalam khusyuknya. Ia menyelesaikan shalat magrib, meresapi setiap doa yang dipanjatkannya. Hatinya dipenuhi rasa syukur dan harapan baru. Tak lama, Pitaloka muncul dari dalam kamarnya, langkahnya tenang dan wajahnya terlihat lebih damai selepas sholat. Ia mendekati mereka dan duduk di samping ibunya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.