17 tahun telah berlalu sejak Pitaloka, istri tercinta Gumara Peto Alam, diculik secara misterius. Gumara, yang masih terpukul oleh kehilangan istrinya, berjuang keras untuk menemukan Pitaloka namun selalu menemui jalan buntu. Kehidupan Gumara kini h...
Key menggenggam tangan Bu Puspa erat, menariknya dengan langkah cepat menyusuri lorong hostel. Bu Puspa masih merasa kebingungan, tapi ia tetap mengikuti cucunya tanpa bertanya lebih lanjut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Sekar... sebenarnya apa yang ingin kamu tunjukkan pada Nenek? Kenapa kita harus kesini?" ucap Bu Puspa menatap sekitar, berbisik.
Key tidak langsung menjawab. Matanya lurus ke depan, napasnya sedikit tak beraturan karena gugup. Tangannya semakin erat menggenggam tangan neneknya, seolah takut kehilangan keberanian jika melepaskannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Nenek akan tahu sebentar lagi... ." lirih Key tapi tegas.
Mendengar nada suara cucunya yang serius, Bu Puspa semakin gelisah. Firasatnya semakin kuat bahwa apa pun yang akan ia lihat atau dengar di tempat ini akan mengubah sesuatu... sesuatu yang mungkin tak pernah ia bayangkan. Langkah mereka semakin mendekati sebuah pintu kamar di ujung lorong. Key berhenti di depan sebuah pintu, tangannya sedikit gemetar saat mengangkatnya untuk mengetuk. Ia menarik napas panjang, mencoba menenangkan hatinya. Bu Puspa yang berdiri di sampingnya masih tampak kebingungan. Ia menatap cucunya dengan penuh tanya, tetapi Key belum juga menjelaskan apa pun.
" Sekar, kamar siapa ini? Siapa yang akan kamu temui di sini?" ucap Bu Puspa berbisik cemas
Key menoleh ke arah neneknya, matanya penuh dengan keteguhan.
" Nenek harus percaya, apa yang akan Nenek lihat sebentar lagi adalah kenyataan. Ini bukan mimpi, bukan ilusi." ucap Bu Puspa suara pelan, tetapi tegas.
Bu Puspa semakin penasaran. Dadanya berdebar kencang tanpa tahu penyebabnya. Ketukan Key di pintu terdengar lembut, tetapi penuh arti. Detik-detik berlalu terasa begitu lambat, hingga akhirnya terdengar suara langkah kaki dari dalam. Pintu mulai terbuka perlahan...
...
INT. KAMAR 205 HOSTEL KAYU LIMA BENGKULU - PAGI
Pitaloka tengah merapikan tempat tidurnya, melipat selimut dengan rapi. Suasana kamar masih sunyi, hanya terdengar suara lembut kain yang bergesekan. Tiba-tiba, suara ketukan terdengar dari balik pintu. Pitaloka menghentikan gerakannya, menoleh ke arah sumber suara. Senyum kecil terbit di wajahnya.