45

381 40 8
                                    

EXT. HALAMAN HOSTEL KAYU LIMA - MALAM

Pitaloka dan putrinya, Key akhirnya tiba di halaman hostel yang sederhana namun asri, diterangi oleh cahaya redup lampu gantung yang menggantung di sekitar pekarangan. Angin malam berembus lembut, membawa aroma dedaunan basah setelah hujan.

" Sekar, Ibu tahu kamu punya banyak tugas dan tanggung jawab bersama teman-teman kamu. Tapi kalau semuanya sudah selesai, Ibu ingin kamu segera beristirahat. Jangan terlalu memaksakan diri, ya." ucap Pitaloka berhenti melangkah, menatap putrinya dengan lembut.

" Iya, Bu. Key janji. Kalau semua sudah selesai, Key akan langsung tidur." ucap Key mengangguk sambil tersenyum tipis.

" Bagus. Ingat, Ibu ada di sini kalau kamu butuh apa-apa. Jangan ragu untuk datang ke kamar Ibu, ya. Ibu ada di kamar 201." ucap Pitaloka membelai pipi putrinya, tatapannya penuh kasih.

" Iya, Bu. Key tahu. Terima kasih sudah ada untuk Key." ucap Key tersenyum lebih lebar, merasa nyaman dengan perhatian ibunya.

Key masih berdiri di halaman hostel, menatap ibunya, Pitaloka, yang tampak hendak beranjak masuk. Namun, rasa penasaran yang terus menggelayut di benaknya tak bisa ia pendam lebih lama.

" Ibu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Ibu... Ibu belum menjelaskan soal kejadian tadi sama Key, kenapa Ibu selalu menghindar setiap kali Key bertanya tentang ayah dan Ibu? Tentang semua hal yang aneh dan nggak masuk akal yang Key lihat dan dengar, termasuk soal manusia harimau dan cerita tentang 7 manusia harimau itu? Dan apa yang Ibu lakukan tadi saat melawan pria-pria itu? Itu... bukan sesuatu yang biasa." ucap Key dengan suara lirih, namun tegas.

" Sekar, Ibu hanya ingin melindungi kamu. Tidak ada yang perlu kamu pikirkan tentang itu. Nak, ini bukan waktu yang tepat untuk membahas hal itu. Kamu sudah lelah, Ibu juga. Kita harus istirahat." ucap Pitaloka berhenti melangkah, membelakangi Key, tubuhnya terlihat menegang.

" Tidak ada yang perlu dipikirkan? Ibu mengeluarkan sesuatu seperti... angin kencang, dan gerakan Ibu, itu seperti cakar harimau! Ibu, itu tidak mungkin hal biasa!" ucap Key tidak puas dengan jawaban itu, suaranya sedikit meninggi.

" Sekar, kamu masih terlalu muda untuk memahami ini semua. Beberapa hal lebih baik kamu tidak tahu, setidaknya untuk saat ini." ucap Pitaloka terdiam sejenak, menatap Key dengan penuh kasih dan kekhawatiran.

" Terlalu muda? Kenapa seorang Ibu selalu bilang begitu. Tapi Key ini bukan anak kecil lagi, Ibu. Key melihatnya dengan mata kepala Key sendiri, Bu! Kalau Ibu tidak mau menjelaskan, Key akan cari tahu sendiri." ucap Key menggeleng dengan frustrasi, suaranya mulai bergetar.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WATTPAD VERSION : 7 MANUSIA HARIMAU NEW GENERATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang