Lagi-lagi kata-katanya membuat hatiku merasa bersalah padanya. Memang, aku tak mencintainya sama sekali. Namun, dia selalu bisa menyentuh hatiku. Aku sendiri tak mengerti mengapa aku bisa merasakan hal seperti itu. Kata-katanya membuatku terdiam, mematung, dan tak bisa mengatakan sepatah kata pun. Aku hanya bisa melihatnya membelakangiku. Dia menekuk kakinya. Seperti kedinginan? Lalu aku turun dari kasur dan berjalan ke arah lemari bagian bawah untuk mengambil selimut. Selimut itu pun kuberikan padanya.
"You have to use this", kataku sambil menunggunya untuk berbalik.
Anehnya, aku sama sekali tidak mendengar jawaban darinya. Aku lalu menghampirinya dan ternyata dia sudah terlelap. Mungkin dia memang butuh istirahat. Jadi kupakaikan selimut putih ini ditubuhnya agar dia bisa merasa nyaman. Aku menatapnya sebentar dan satu-persatu kejadian-kejadian yang mulai kualami saat bersamanya membuatku mengernyit. Hatiku mencelos. Andai saja yang berada di hadapanku sekarang ini adalah Nicholas Hobbs, pria yang sangat kucintai, erangku dalam hati.
Tapi tiba-tiba aku mendengar bunyi ponsel yang kuyakini itu bukanlah bunyi dari ponselku sendiri. Bunyinya ternyata berasal dari saku celana Walton. Aku ingin mengetahui siapa yang menghubungi Walton sekarang. Saat aku ingin mengambil ponsel itu, Walton tiba-tiba bangun dari tidurnya membuatku terkejut. Dia menatapku aneh dan dengan gugupnya aku berkata, "Your phone is ringing", kataku sambil tersenyum.
Dia kemudian mengambil ponselnya dari saku celananya. Di saat aku hendak berdiri, Walton menarik tanganku dan berkata, "Please, don't you go." Aku tersenyum lalu menaikkan alisku dan berkata, "Mr. Othman, sebaiknya kau menerima panggilan itu." Ponselnya masih berdering sementara Walton masih menatapku seperti mengatakan agar aku tetap pada posisiku. Aku mendengus lalu duduk melihatnya menerima panggilan itu.
"Halo."
"Ada apa?"
"Kita harus segera menyusunnya."
"Yah, aku mengerti tapi proyek itu harus cepat kuselesaikan. Ludwig memang masih di Dubai. Aku akan meminta izin padanya untuk mengambil langkah itu", ucapnya.
Percakapannya yang entah dengan siapa itu membuatku bingung. Dia seperti sedang membicarakan bisnis. Padahal di usia kami yang masih terbilang muda, 19 tahun, membicarakan sebuah proyek sangatlah tidak lazim. Mungkin, Walton hanya menangani sebuah proyek kecil.
"Yah, aku tau bagaimana menanganinya. Kami akan bertemu di hotel yang kau maksud pukul 9 malam ini. Tolong kau sampaikan padanya", lanjutnya.
Aku mengerutkan dahiku, bingung. Dengan siapa dia akan bertemu? Apakah pukul 9 itu terlalu larut untuk membicarakan bisnis? Setelah itu, Walton mengakhiri pembicaraannya. Aku masih menatapnya bingung sampai dia tersenyum padaku membuatku tergelak.
"Kau membicarakan bisnis?" tanyaku.
"Hmm".
Dia hanya berdehem. Aku lalu melanjutkan pertanyaanku. "Mmmm, apa kau malam ini tidak akan tidur di mansion ini?" tanyaku sambil menaikkan alisku sebelah. "Apa kau sekarang ingin aku tidur bersamamu?" tanyanya balik sambil menyeringai. Aku mencelos dan tersenyum sinis mendengarnya mengatakan itu. Tidak, bodoh. Kalau kau tidak di sini, aku akan pergi juga ke rumah orang tuaku, teriakku dalam batin. Meskipun ibuku tidak di rumah, tapi masih ada Clara, sepupuku. Aku terlalu muak untuk berada di mansion ini.
"Jangan bodoh, Walton. Aku hanya bertanya", jawabku lalu berdiri.
"Aku akan pulang", katanya yang menatapku ke atas.
Aku mendengus kesal karena rencana untuk tidur di rumah orang tuaku, pupus. Padahal aku ingin sekali berbagi cerita sedih pada Clara. Yah, Clara tahu bagaimana perasaanku saat ini. Dia tahu segala sesuatu yang kuharapkan. Selain sebagai sepupu, aku menganggap Clara sebagai sahabatku juga karena selama ini dia mau mendengarkan keluh kesah yang kualami. Kurasa, aku akan sulit bertemu dengannya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Married
RomanceWARNING 19++ !! Sebenarnya ini adalah cerita keduaku. Cerita pertama sudah aku unpublished karena kurang peminatnya. Hahaaha. Cerita ini murni dari imaginasiku semata. Jadi kalau pun ada salah-salah kata, aku sebagai author yang masih amatir belum p...