~ chapter 59 : Honesty

2K 55 2
                                    

Halo guys,

Happy New Year yaa, meskipun telat banget ucapannya hehehe. Mudah-mudahan harapan kita semua bisa terwujud di tahun 2018 ini yaa. Dan mudah-mudahan 2018 adalah tahun yang baik untuk kita semua.

Happy New Year..

with love,

lestari_tharulys

---------------------------------------------------------
---

"So where will we go now, my bitches?" tanya Josephine dengan keras di tengah keramaian bandara. Aku dan Carron sampai kebingungan menanggapi teriakan orang gila yang berdiri di tengah-tengah kami sekarang. Untung sahabat.

"Hmmm? Bitches, you must tell me", kata Josephine sekali lagi seperti menuntut kami agar membuka suara. Namun kami hanya bisa diam, enggan menjawabnya karena orang ini seperti sedang kesurupan.

"Bisakah kau tidak berteriak? Dan bisakah kau tidak menyebut kami 'bitches'? Kau bahkan terlihat seperti pemimpin kami sekarang", jawab Carron dengan penuh sesal namun dengan nada yang dibuat-buat.

"Ohh come on.. Ini hanya untuk merayakan hari persahabatan, Guys", kata-kata Josephine terpotong oleh pertanyaan kami.

"Hari persahabatan?"

"Yup, that's right. So, kita harus merayakannya di mana? Akankah kita bersenang-senang di klub?" tanya Josephine bersemangat.

"Klub? Kau tidak biasanya ingin pergi ke sana", jawabku dengan mengangkat alisku sebelah. Aku tak mengerti mengapa sahabat gilaku yang satu ini sangat bersemangat.

"Hmmm.. Biasanya kau lebih suka di lounge mewah dibanding klub", tukas Carron sambil mengangkat sebelah alisnya. Aku pun mengangguk menyetujui kata-kata Carron. 

"Malam ini, aku suka", jawab Josephine sambil menyemburkan senyuman nakal khasnya. Aneh memang. 

***

"Ohh girls.. Aku tak menyangka kita pergi ke tempat seperti ini. Ini tempat apa? Lihat, penjaga depan terlihat seperti tukang pukul", kata Carron saat melihat ke arah tempat yang dimaksud Josephine dari jendela. Wajahnya terlihat seakan-akan tertekan oleh penampakan dua pria yang berbadan besar, tegap, berkulit hitam, dan berkaca mata hitam juga. 

"Hahaha.. Kau pikir kau sedang berada di mana, Carry? Ini klub. Sebenarnya aku ingin mengenalkan kalian dengan seorang temanku. Aku baru bertemu dengannya sekitar dua minggu yang lalu", jelas Josephine.

"Apa katamu? Seorang teman dan dua minggu yang lalu?" tanyaku tidak percaya. Pasti teman yang dimaksud Josephine adalah seorang pria. 

"Yah", jawabnya dengan santai.

"Kau tidak menganggap kami lagi sahabatmu, Jose? Kau tidak menceritakan pada kami. Benar 'kan, Carry?" tuntutku lalu berbalik ke belakang karena Carron duduk di belakang. 

"Tidak. Jose sudah menceritakannya padaku", kata Carron. 

Aku pun tersenyum renyah karena sekarang aku terlihat seperti orang bodoh. 

"Bagaimana aku bisa menceritakannya padamu? Ponselmu bahkan tidak aktif dua bulan penuh. Apa kau pikir aku punya ilmu semacam telekomunikasi lewat pikiran? Ayolah, Chriss. Malam ini akan aku kenalkan pada kalian. Lagi pula Carron belum pernah bertemu dengannya", ucap Josephine dan seketika membuatku malu karena benar, aku hilang begitu saja tanpa jejak. 

"OK. Tapi aku tidak bisa lama-lama. Aku harus berada di rumah sebelum Walton pulang", pintaku. Carry dan Jose langsung pura-pura batuk.

"Hahha.. Baiklah, Ms. Othman", kata Josephine. 

Just MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang