~ chapter 48 : Final

1.9K 61 2
                                    

Saat kami menghampiri besi yang berbentuk kotak besar, sekelompok orang yang membawa senjata tajam dan juga pistol menghadang kami. Samar-samar kulihat Frans berdiri di antara orang-orang itu. Lalu aku maju selangkah lebih depan untuk memastikan apa yang kulihat agar tidak terhalang sinar lampu yang menyilaukan itu.

"Frans?" kataku bernada ragu.

Orang yang kusangka Frans itu tertawa setelah mendengarku menyebut nama 'Frans'. Aku mengernyit bingung melihat reaksinya. Zedd pun menarik lenganku agar sejajar dengannya lalu membisikkan sesuatu.

"Dia Gilberto, bukan Hans", kata Zedd yang membuatku menyeringai.

"Frans bukan Hans, Zedd", ujarku.

"Yayaya itu dia", kata Zedd lagi.

"Kau mengenalnya?" lanjut Zedd.

"Aku tak yakin. Tapi aku tahu dia Frans bukan Gilberto", tukasku dengan tatapan menajam.

Pria yang kusebut Frans itu adalah keponakan dari Mr. Paige, suami tante Rose. Emosiku pun tak tertahankan ketika Roselyn Paige, adik ibuku sendiri, keluar dari balik pintu besi kotak itu. Aku menelan ludahku karena yakin, di dalam sana Chrisella pasti sudah menungguku.

"Aku Frans Gilberto Paige. Keponakan dari Mr. Paige", kata orang yang tadi kusebut Frans itu.

"Ohh.. Ternyata benar Walton mengenalmu", ucap Zedd tawa ringan yang ria. Aku mengernyit melihat reaksi Zedd. Tapi Zedd seperti mengodekan sesuatu padaku agar aku tetap diam.

"Jadi kau dan tantemu ini membekap istri sahabatku?" tanya Zedd sambil tersenyum sinis. Frans pun menyeringai menanggapi perkataan Zedd.

"Kau tahu siapa aku?" tanya Zedd lagi.

"Perkenalkan saja dirimu sekarang juga!" ucap Rose yang bernada menantang. Sontak kedua mataku terbelalak. Roselyn memang sudah dibutakan dengan dendam konyolnya itu hingga dia bisa berurusan dengan mafia seperti Zedd.

"Baiklah, Ms. Paige. Aku adalah Zedd Cessaro. Anak dari Rafe Cessaro. Apa kau tak mengenalku?" ujar Zedd.

"Cessaro?" suara tante Rose sedikit ragu.

Semua orang yang berprofesi sebagai pebisnis elit pasti mengenal keluarga Cessaro. Apalagi jika seseorang yang menggeluti bisnis hitam, maka akan lebih mengenal keluarga Cessaro. Beberapa detik kemudian, raut wajah tante Rose pun memucat. Dia langsung memegang tangan Frans.

"Sudahlah, Ms. Paige. Lepaskan wanita itu", kata Zedd dengan nada yang mulai menajam.

"Tidak. Kau bukanlah siapa-siapa, Mr. Cessaro", tukas Frans.

"Kau pasti sudah menyakiti istriku, tante Rose", kataku dengan nada emosi yang tinggi. Kedua tanganku mengepal. Rahangku telah mengeras.

"Apa boleh buat!? Kau menikahi putri dari orang yang sudah membunuh pamanmu sendiri", ujar tante Rose.

"Dan harus kau tahu satu hal, Walton. Sahabatmu, Brooklyn, sudah menyerahkan istrimu untuk kami. Jadi jangan harap kau bisa mendapatkannya dengan mudah", kata Frans yang membuatku seketika terkejut mendengar perkataannya.

"Brengsek! Akan kubunuh kau, Gilberto!"

Terdengar suara orang yang sangat akrab di telingaku yang asalnya dari belakang. Aku pun menoleh. Ternyata benar, dia Brooklyn. Brooklyn pun berjalan mendekat ke arah kami. Sekarang pasukan kami bertambah banyak.

"Kau sudah menipuku. Kupikir kau sahabatku, Gilberto!" ucap Brooklyn dengan sinis.

"Dihidupku tidak ada yang namanya sahabat, bukan begitu Mr. Othman?!" tanya Frans sambil melihat ke arahku dengan sinis. Lalu kutatap dia dengan sangat tajam.

Just MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang