"Kau sedang apa?" tanya Walton tiba-tiba. Aku menoleh, dia berada di atas.
Aku tersenyum dan mengangkat gelas tehku. Dia membalasku dengan senyuman juga.
"Kupikir kau meninggalkanku, Chriss", ujarnya.
"Tidak. Aku hanya ingin minum teh. Lagi pula aku tiba-tiba saja terbangun beberapa menit yang lalu", jawabku.
Dia mengacungkan tangannya seakan-akan mengatakan agar aku kembali ke kamar. Aku mengiyakannya. Dia kembali ke kamar begitu pun denganku. Aku menaiki tangga dan kemudian masuk. Meskipun sulit untuk tidur lagi, tapi akhirnya aku terlelap juga kembali dalam pelukan Walton.
***
Sinar matahari yang menyilaukan membuatku terbangun. Saat bangun, aku tak melihat Walton. Di bathroom juga kurasa dia tidak ada. Aku mendengus.
"Apa dia bertemu dengan temannya itu di pagi hari?" tanyaku pada diri sendiri.
Kedua mataku pun melihat jam yang ada di dinding, alhasil mereka membulat. Ternyata sudah pukul 11:00 a.m. Aku bangun dan membuka jendela kaca. Angin yang berasal dari pantai mengayun pikiranku. Di sini memang sejuk. Tapi aku ingin kembali pulang ke mansion. Aku juga ingin kembali ke kampus. Masih banyak yang harus kuselesaikan. Termasuk Carron.
Aku mendengus. Aku sudah mengabaikan Carron sejak awal. Keegoisanku sekarang menghancurkan persahabatanku. Sudah seharusnya aku jujur padanya. Hatiku selalu merasa bersalah. Jadi kuputuskan untuk menghubunginya.
"Halo", jawabnya.
"Halo, ini aku Chrisella", kataku dengan ragu-ragu.
Tapi kudengar di tempatnya sekarang ada musik yang berdentum keras. Tidak mungkin ada bar yang buka di pagi hari. Jadi aku memutuskan untuk mengeraskan suaraku juga supaya dia bisa mendengarku.
"Carron, maafkan aku sudah mengabaikanmu", kataku dengan keras.
Musik pun terhenti. Aku menyadari kalau mereka sedang berada di mobil. Aku mendengus.
"Sebagai permintaan maaf, kau harus memberitahuku kau berada di mana. Aku dan Jose sudah ada di Miami sekarang. Uuuuuuuuuhh, yaaahhh", katanya sambil teriak-teriak.
Kedua mataku membulat. Carron dan Josephine datang bersama ke Miami? Khayalan, batinku menolak pikiranku. Tapi aku senang, itu berarti Carron sudah memaafkanku.
"Yah. Chriss, kau di mana? Kau mendengarku?" tanyanya yang membuatku tersadar dari lamunanku.
"Ohh? Datanglah ke BCC", jawabku dengan senyuman kebahagiaan.
"OK. Siap. We'll see you soon", katanya. Dengan itu percakapan kami berakhir.
***
Aku mendengar suara klakson mobil. Dengan berlari, aku membuka pintu. Aku melihat Carron dan Jose dan menyambut mereka dengan senyuman hangat dariku. Aku juga sudah mengatakan pada Walton kalau Carron dan Jose akan berkunjung dan dia mengiyakan. Rasanya bahagia sekali.
"Chriss.. Aku merindukanmu", ucap Carron sambil memelukku.
"Aku juga", balasku dengan memeluknya juga.
Aku juga menyadari Jose berada di samping kami juga.
"Aku ingin ikut juga", dia pun memeluk kami berdua. Kami bertiga tertawa bersama. Aku lega akhirnya persahabatanku dengan Carron sudah kembali membaik lagi. Carron dan Jose ternyata sudah menjadi akrab. Buktinya mereka datang bersama ke Miami.
Beberapa saat kami melepaskan pelukan kami.
"B C C. Brickell City Centre. Kau sungguh beruntung, Chriss. Kau bisa tinggal di sini", ucap Carron.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Married
RomanceWARNING 19++ !! Sebenarnya ini adalah cerita keduaku. Cerita pertama sudah aku unpublished karena kurang peminatnya. Hahaaha. Cerita ini murni dari imaginasiku semata. Jadi kalau pun ada salah-salah kata, aku sebagai author yang masih amatir belum p...