Gue bangun dalam pelukan chanyeol, chanyeolnya masih tidur pulas. Gue enggak langsung bangkit melainkan gue habisakan waktu gue buat merhatikan wajah chanyeol untuk terakhir kalinya dalam setahun kedepan.
Kening, alisnya, matanya yang terpejam, hidung, pipi, serta bibirnya yang beberapa bulan ini selalu gombalin gue. Gue seka rambut dikeningnya dengan hati-hati.
Gue enggak tahu jam berapa geng komplek pulang, karena sekitar jam tiga malam saat chanyeol memperbaiki posisi tidur gue, gue kebangun. Saat itu gue lihat chanyeol nangis sembari menyeka rambut dikening gue kemudian meluk gue erat. "Maafin aku ya" bisik dia.
Setelah menyeka rambut chanyeol, tangan gue mendarat di lengan kekarnya yang entah sejak kapan terbentukitu. Kemudian gue sentuh dadanya yang polos hanya tertutupi selimut yang menutup tubuh kita berdua dan bersembunyi disana.
Yang gue bisa lakukan sekarang adalah menyesap aroma tubuh chanyeol yang pasti akan gue kangenin setengah mati. Selagi begitu gue rasakan puncak kepala gue dikecupnya beberapa kali.
"Ini jam berapa sayang?" Tanya chanyeol dengan suara paraunya. Guepun menyembulkan kepala gue dari balik dadanya menatap kearah dia yang masih menutup mata sebelum kearah jam dinding.
"Jam 6" balas gue.
"Astaga, tidur lagi gih. Kamu ga cape apa yang? Kamukan baru tidur kurang dari satu jam" balasnya kali ini dia berusaha membuka matanya yang terlihat berat.
Gue menggeleng kemudian mendekatkan diri kembali ketubuh chanyeol lagi, ia juga memeluk gue lebih erat.
"Yang" gue mengadah dan menatap wajah chanyeol dari jarak lebih dekat.
"Ehmm" balasnya sembari tersenyum kecil.
"Berangkatnya besok aja ya" kata gue. "Aku masih pengen kamu disini, aku masih pengen peluk kamu kayak gini, aku masih—" kata-kata gue terpotong saat chanyeol menarik dagu gue dan menyesap bibir gue lembut.
Dan saat itu pula air mata gue mengalir dengan sendirinya.
...
Memulai hari ini gue ga ada semangat-semangatnya. Mandipun gue enggan. Bersiap-siap apalagi. Gue masih pengen sama chanyeol. Gue pengen melupakan fakta bahwa dalam hitungan kurang dari 4 jam chanyeol sudah berada di jarak yang jauh dari gue dan Axel. Apa gue bisa melewati hari-hari gue.
"Mandi sayang" chanyeol menangkap keadaan gue yang masih duduk di tepi tempat tidur dengan pandangan kosong.
Chanyeol mendekat kemudian duduk dan memeluk gue lagi.
"Aku mesti gimana sayang?" Tanya dia.
Pandangan gue dan chanyeol bertemu dan yang hanya bisa kami lakukan adalah saling memeluk satu sama lain lebih lama dari sebelumnya, lebih erat dari sebelumnya.
Gue bangun untuk bersiap mandi dengan malasnya, chanyeol ngikutin gue ke dalam kamar mandi. Dia duduk diatas kloset bertopang dagu ngeliat kearah gue yang sibuk sikat gigi.
"Ah, aku bakal kangen semuanya" desah chanyeol.
Masih dengan sibut menyikat gigi gue mendekat kearah chanyeol dan mengacak rambutnya. Bukan marah chanyeol malah narik gue duduk diatas pangkuan dia.
"Apa aku berangkat minggu depan aja ya?" Tanya dia.
Gue mengangguk antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
We got Married! ; Chanyeol [Telah Terbit]
Fanfiction(SUDAH TERBIT) Bisa didapatkan di Gramedia Seluruh Indonesia & Toko Buku kesayangan Anda ❤️ #1 in Fanfiction - 22 September 2017 #1 in Fanfiction - 30 Januari 2018 #1 in Fanfiction - 31 Maret 2018 #1 in Fanfiction - 20 April 2018 #1 in Fanfiction...