Sepanjang tiga tahun perjalanan pernikahan gue dengan Kala, malam ini adalah malam yang paling bikin gue bingung. Disaat Axel nangis enggak ketulungan begitu juga kala. Dia tiba-tiba aja nangis.
"Kamu kenapa?" Tanya Gue kemudian mendekat kearah dia yang lagi duduk di kursi tepat disamping tempat tidur Milik Axel.
Tapi Kala enggak jawab, dia cuman sibuk nangis, saut-sautan sama Axel. Malam ini memang pertama kalinya Kita tidur bareng Axel, dan gue ngerti mungkin ini cukup mengagetkan bagi Kala.
"Udah-udah, Axel ga bakal berenti nangis kalau kamunya juga enggak berenti sayang" gue kemudian tarik kala kepelukan gue sebentar kemudian segera angkat Axel untuk gue gendong biar enggak nangis lagi. Gue lirik Jam dinding.
Oh Tuhan, Jam 2 malam. Setau gue kala tadi tidur jam 1.
Masih menenangkan Axel, galama mama ketuk pintu kamar kemudian masuk.
"Loh kenapa ini?" Tanya mama kemudian segera mengambil alih Axel dari gue.
"Udah Chan tenangin Kala, Axel mama bawa keliling sebentar" kata mama kemudian keluar sambil bawa Axel. Terdengar suara mbak yejin istrinya mas kama juga diluar sama mama, pasti kebangun gara-gara kala ikutan nangis nih.
Kala masih duduk ditempat dan gue akhirnya jongkok menyamaratakan wajah gue dengan wajah dia.
"Kenapa sayang?" Tanya gue lagi.
"Aku kasian liat Acel nangis yang, aku bingung dia maunya apa. Aku gendong masih nangis aku kasi asi dia juga masih nangis. Takut dia kenapa-kenapa. Takut dia sakit atau apa" ungkap kala kemudian laangsung meluk gue lagi.
Gue cuman bisa senyum dengan kelakuan kala malam ini. Shes so adorable! Lucu, kasihan gue liatnya. Dia cuman seorang anak muda yang harus menghadapi semua ini lebih cepat dari teman-temannya, itu aja.
"Sayang, namanya bayi ya pasti apa-apa nangis. Udah-udah, acel ga bakal kenapa-kenapa. Tuh coba kamu denger udah enggak nangis dianya" kata gue sambil nepuk punggung kala yang bergetar karena dia masih nangis.
Akhirnya setelah kala tenang, dia akhirnya minta Keluar nyusul mama yang lagi nidurin Axel diluar kamar.
"Kala" panggil mama sambil senyum. "Sayang, ya namanya bayi pasti nangis. Kamu ga boleh ikutan nangis sama dia, kamu harus banyak-banyak sabar sayang" tambah mama.
Kala dengan mata sembabnya, pipinya yang masih basah cuman ngangguk dengerin apa kata mama kemudian nerima Axel lagi untuk dia gendong.
"Kamu pasti kaget kan kal?" Tanya mbak Yejin sambil nepuk bahu kala pelan, "ini baru awal, lama-lama pasti terbiasa" tambahnya.
Axel udah tidur pulas, gue dan kalapun balik lagi kekamar. Seperti saran gue, Axel tidurnya di tempat tidur yang sama sama gue dan kala, jadi bisa dikontrol anaknya. Alhasil malam ini gue dan kala tidur terpisahkan Axel. Entah sampai kapan.
...
Bangun-bangun Axel udah ga ada diantara gue dan kala, dan saat itu pukul 6 pagi. Gue panik dong ya langsung bangun kemudian keluar kamar, dan yang bikin gue panik lagi pintu rumah kebuka lebar. Gue berenti panik saat denger suara mama gue, dan mamanya kala cekikian bareng ibu-ibu komplek lain.
"Aku pikir Axel hilang ma" Kataku saat keluar ke jalanan depan rumah.
"Eh udah bangun sayang?" Tanya mama gue. "Tadi kita berdua sengaja nyulik axel dari kalian berdua. Takut axelnya kamu tindih" tambahnya.
"Lagian kenapa enggak ditidurin ditempat tidurnya aja sih?" Tanya mamanya kala sambil goyang-goyangin axel di gendongannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We got Married! ; Chanyeol [Telah Terbit]
Hayran Kurgu(SUDAH TERBIT) Bisa didapatkan di Gramedia Seluruh Indonesia & Toko Buku kesayangan Anda ❤️ #1 in Fanfiction - 22 September 2017 #1 in Fanfiction - 30 Januari 2018 #1 in Fanfiction - 31 Maret 2018 #1 in Fanfiction - 20 April 2018 #1 in Fanfiction...