Banyak yang bilang, kok kala setelah keguguran anteng-anteng aja jalani hidupnya.
Itu salah besar, dia sebenarnya lebih banyak ngurung diri, dan lebih tertutup. Akhir-akhir ini dia jadi lebih ga banyak ngomong.
Gue juga sedang sibuk-sibuknya di RS dan Kampus, mengurus ini itu. Jadi dia semakin menjadi pendiam karena gue memiliki sedikit waktu bersama dia dan Axel.
Dan tepat 3 bulan lagi kuliah serta praktik spesialis gue kelar, dan tepat kemarin seorang professor dan juga petinggi rumah sakit meminta gue dan beberapa teman seangkatan gue bertemu. Mereka ingin mengontrak beberapa dari kami untuk bekerja disini.
Dan siapa yang enggak tertarik? Tanpa perlu melamar sana sini lo langsung ditawari kerja, di salah satu RS terbesar di California lagi?
Tentu saja gue ga boleh melepas kesempatan ini dong.
Tapi sayang nya, Kala berat tinggal disini lebih lama. Dia ingin segera pulang untuk mengurus klinik keluarga kami dan bekerja lagi.
"Kala mana nak?" Tanya mama disaat gue dan Axel sedang videocall bersama mama, nami dan mbak yoora soree itu diApart.
"Lagi nyuci ma, sama masak makan malam" jawab gue.
"Dibantu dong"
"Aku bantuin jagain Axel"
"Ckck. Axel kan udah bisa main sendiri" mbak yoora menambahkan.
Setelah menutup videocall dari mama dan mbak yoora, Tak lama kala keluar lalu menepuk pundak gue pelan.
"Makan gih, makan malamnya udah siap" katanya lalu mengangkat Axel dari pangkuan gue.
"Kamu enggak makan?" Tanya gue kemudian, karena bukannya ikut ke dapur ia malah memilih duduk didepan tv sembari menyuapi Axel makan.
"Aku belum laper" katanya tersenyum sebentar kemudian fokus ke Axel kembali.
"Setidaknya temenin aku makan"
Kala kini menatap kearah gue cukup lama lalu bangkit sembari mengangkat Axel beserta mangkuk berisi makanan Milik Axel mendekat kearah gue.
"Yuk" katanya lalu berjalan menuju meja makan.
Kala benar-benar enggak makan, Ia sibuk menyuapi Axel lalu menuangi air minum untuk gue, menyiapkan buah untuk pencuci mulut lalu menidurkan Axel, dan kembali keruang laundry.
Entah kenapa gue ngerasa kalau kala benar-benar menjauh dari gue, dan juga ia benar-benar menjalankan tugasnya sebagai istri dengan baik.
Gue masih ingat dengan jelas gimana dulu Kala amat menentang kehidupan seorang istri yang bekerja hanya dirumah.
"Gue heran kenapa para mama-mama kita, kecuali mamanya Kak dio dan Mamanya Cadel memilih untuk menjadi ibu rumah tangga?"
"Emang kenapa?" Balas gue.
"Yaa ngapain coba dirumah sementara diluar sana masih banyak pekerjaan yang bisa mereka lakukan. Jaman sekarang jasa pembantu dimana-mana" ungkapnya sarkatis.
"Kalau elo mau jadi istri yang bagaimana kal?" Tanya jongin, kebetulan kita semua sedang berkumpul dikamar Bang Suho.
Kala dan Sehun tengah duduk bersandar di tembok diatas tempat tidur bang Suho, gue, chen dan jongin di sofa sedang bang suho dan baekhyun duduk dilantai sambil main PS.
"Gue? Ya kerjalah! Masa SKg gue—gue sia-siain! Yakalik!" Balasnya nyolot bener
"Terus suami anak lo gimana?" Tanya gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
We got Married! ; Chanyeol [Telah Terbit]
Fanfiction(SUDAH TERBIT) Bisa didapatkan di Gramedia Seluruh Indonesia & Toko Buku kesayangan Anda ❤️ #1 in Fanfiction - 22 September 2017 #1 in Fanfiction - 30 Januari 2018 #1 in Fanfiction - 31 Maret 2018 #1 in Fanfiction - 20 April 2018 #1 in Fanfiction...