Ekspresi Ghina menggelap ketika mendengar ucapan Rico sebelum memasang ekspresi wajah memelas sambil menggerakkan lengan Amel. "Amel, amel. Kok kamu malah bela Rico? Bukannya, malah bagus kalau ternyata perusahaan yang di ambil alih itu Lighthouse? Kita kan jadi punya masa depan untuk menjadi perusahaan nomer satu" ucapnya sambil merengek pelan.Amel menggelengkan kepalanya ketika melihat kelakuan Ghina. Umur sudah menuju akhir 20 tahunan kelakuannya masih aja seperti anak kecil pikir Amel dalam hati yang sukses membuatnya tersenyum melihatnya. "Iya. Tentu saja itu hal yang bagus! Walaupun, aneh kenapa Ramirez Corporation mengambil alih Lighthouse tetapi, tentu ini kesempatan yang bagus untuk kita" ucap Amel yang sukses membuat Ghina membalas tatapan Rico seakan berkata "Lihat? Sebenarnya maksud Amel itu seperti maksudku bukan maksudmu! Ha! Aku menang!"
"Haiyah, kalian berdua itu benar-benar deh ya" komentar Kara ketika melihat kelakuan Ghina dan Rico yang tidak pernah akur. Ia hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan.
"Tunggu. Jadi ini kantor sepi karena...Gavino Ramirez akan datang kesini?" tanya Amel ketika menyadari suasana yang terjadi saat ini. Astaga, seberapa besar kekuatan Gavino Ramirez hingga bisa membuat hampir seluruh karyawan di perusahaan ini bertumpuk-tumpuk di lantai 1 untuk melihat sosoknya?
"He-eh. Tentu saja. Kau lupa Presiden Ramirez merupakan sosok yang menempati posisi tertinggi di daftar business tycoon yang ada di dunia yang memiliki gaya hidup yang sangat tertutup? Bahkan ia tidak pernah masuk berita sama sekali. Semua pengumuman publik di ambil alih oleh sepupunya Rafael Ramirez. Untuk dapat melihat sosok Gavino Ramirez itu merupakan sebuah keajaiban! Dan keajaiban itu datang pada kantor kita hari ini!" ucap Ghina penuh semangat.
Astaga, bagaimana bisa Amel lupa bahwa Ghina sangat memuja-muja sosok Gavino Ramirez? Kadang Amel merasa kasihan dengan suaminya. Memikirkan itu membuat Amel menggelengkan kepalanya penuh rasa prihatin.
Gavino Ramirez memang merupakan sosok yang dapat disamakan dengan dewa di dunia bisnis. Kemampuannya untuk membawa Ramirez Corporation menjadi perusahaan pemimpin di berbagai bidang bisnis membuatnya di kenal dengan sebutan The God of Wealth atau The King of Business Empire. Walaupun, ia duduk di posisi tertinggi Keluarga Ramirez merupakan keluarga yang hidup dengan low key lifestyle membuatnya seperti keluarga yang tidak terlihat. Tidak pernah menerima wawancara, hanya datang ke social function khusus dan kekuasaannya untuk mampu melindungi segala pergerakan yang terjadi di dalam keluarga tersebut. Namun, tidak ada yang mengetahui Ramirez sebaik dirinya. Nama belakang itu bagaikan kutukan yang menghantui kalangan tertentu, seperti hantu yang memiliki mata dimana-mana untuk memperhatikan keadaan sekitar. Kilatan yang sulit diartikan terlihat untuk sesaat di kedua mata Amel sebelum akhirnya menghilang. Seakan kilatan tersebut tidak pernah ada sebelumnya.
"Baiklah, baiklah. Gavino Ramirez akan datang lalu apa?" ucap Amel sambil menghela nafas lelah.
"Apa kau tidak ingin melihatnya? Kapan lagi kita akan melihat sosok Gavino Ramirez?" ucap Kara dengan nada penuh semangat.
Uh-huh...right...
"Ayo!!! Bahkan, Mr. Anderson bersiap-siap di lantai 1 jadi selama kita secepatnya kembali kesini ia tidak akan sadar!!" ucap Ghina sambil menarik seluruh orang yang ada di ruang kerjanya untuk segera menuju lantai bawah.
Tanpa ada yang sadari ekspresi wajah Amel menggelap ketika melihat kelakuan Ghina.
Shit.
Siapa bilang ia ingin bertemu dengan The Almighty Gavino Ramirez?
Hellooo?! Apa pendapatnya tidak dipedulikan!?
TO BE CONTINUED
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Mine
Romance[FOREVER MINE COMPLETED] [HIGHEST: #1 on lovelife] [#32 in fiction] [#104 in bisnis] "Mr. Ramirez, lepaskan! Apa-apaan ini?! Aku tau kamu punya segalanya tapi, bukan berarti kamu seenaknya seperti ini!" "hey, apa kau dengar aku!? HEY LEPASKAN! BASTA...