"Kau...? Akan langsung berurusan dengan mereka? Kau? Seorang Gavino Ramirez yang enggan mengotori tangannya dengan hal tidak penting seperti ini tiba-tiba ingin turun tangan langsung? Apakah dunia sudah mulai terbalik?" ucap Rafael masih dengan nada yang penuh akan keraguan."Semua hal tentang Kira adalah prioritas" jawab Gavin dengan nada dingin. Rafael dapat melihat kilatan familiar pada kedua mata Gavin. Tanpa sadar seringai tipis terbentuk di wajahnya, membuat sosok Rafael yang selama ini di kenal dengan Pangeran Ramirez yang penuh dengan humor ini terlihat cukup mengerikan. Belum lagi dengan seringai tipis tersebut namun, ia sadar betul ketika ia melihat kilatan pada kedua mata Gavin.
"Ah...Sang Iblis akhirnya sudah mulai menunjukkan jati dirinya" komentar Rafael pelan sebelum bangkit dari posisi tidurnya. Perlahan jemari tangannya melepaskan kancing atasan yang dikenakannya saat ini. Rafael memperhatikan noda darah yang mengotori setelan jas dan kemaja yang ia gunakan, bayangan kejadian yang terjadi beberapa saat lalu kembali terputar dalam ingatannya membuat ekspresi wajah Rafael menggelap. "Mereka harus membayar ini" ucapnya dingin dengan penekanan yang sarat bahaya.
"Mungkin Amelia tidak mengetahui siapa kita, tetapi semenjak kau sudah menetapkan maka aku juga sudah mulai menganggapnya sebagai bagian dari keluarga kita" ucapnya sambil menatap lurus kearah Gavin. "Dan melihatnya tergeletak di jalanan dengan penuh darah seperti malam ini benar-benar membuatku haus akan darah balas dalam" lanjutnya.
Senyuman tipis terbentuk di wajah Gavin ketika ia mendengar kalimat terakhir yang diucapkan oleh sepupunya yang satu ini. Kedua matanya penuh dengan emosi yang mampu membuat siapapun yang melihatnya bergetar ketakutan. Sosok Gavin saat ini benar-benar sesuai dengan julukan yang ia dapat sejak ia mengambil alih urusan keluarganya.
Sang Iblis.
Kedua mata Rafael menatap Gavin dengan tatapan penuh ketertarikan untuk beberapa saat sebelum seringai lebar terbentuk di bibir Rafael.
"Tenang saja. Kita akan segera hilangkan rasa haus ini" ucapan Gavin sukses membuat Rafael terkekeh pelan.
Ah...siapa yang tidak tahu...Sang Iblis tersenyum hanya ketika ia sudah memutuskan untuk menghabisi mangsanya.
Dan saat ini Sang Iblis sudah menemukan seluruh targetnya maka....hehehe
Benar-benar malam ini akan menjadi malam yang menarik...
Suara pintu terbuka menggema di seluruh ruangan membuat kedua sosok laki-laki yang saat ini sedang duduk di sofa secara berhadapan itu mengarahkan pandangan mereka kearah sumber suara tersebut. Sosok Yun Sheng terlihat berjalan dengan cepat keluar ruangan sebelum kedua mata hitam yang di bingkai oleh kaca mata minimalis itu menatap Gavin dan Rafael dengan tatapan gelisah.
"Gavin, aku butuh 5 kantong darah dengan golongan AB rhesus negatif" ucapnya cepat sebelum membalikkan badannya untuk kembali masuk ke dalam kamar. "Tunggu. Berikan aku 7 kantong" ralatnya sebelum kembali memasuki kamar dan menutup pintu dengan rapat.
Rafael terdiam sambil menatap Gavin yang terlihat tenang sebelum kembali mengangkat ponselnya untuk kedua kalinya.
"10 kantong. AB rhesus negatif. 10 menit. Gunakan helikopter. Cepat" perintahnya singkat sebelum kembali memutuskan panggilan tersebut tanpa menunggu balasan dari lawan bicaranya.
Ujung bibir Rafael berkedut menatap senyum melihat kelakuan Gavin yang benar-benar di luar sifat sehari-harinya. "10 kantong? Bukankah Yun Sheng bilang hanya membutuhkan 5 kantong?" tanya Rafael dengan nada heran.
"Jaga-jaga" balas Gavin singkat sebelum menyilangkan kedua kakinya. "Paman Cheng, siapkan pakaian ganti untuk Rafa. Jiro, kamar tamu. Istirahat" ucap Gavin memberikan perintah.
Kedua sosok yang kasat mata tersebut langsung tersentak kaget begitu mendengar Gavin memberikan perintah kepada mereka. Keduanya langsung segera menjalani perintah yang diarahkan kepada mereka masing-masing. Keringat dingin mengalir di seluruh tubuh mereka sejak melihat interaksi yang terjadi diantara kedua laki-laki Ramirez yang berada di hadapan mereka.
Gila....
Seluruh anggota Keluarga Ramirez memang mengerikan...
Dan mereka berdua saat ini sangat amat sangat mengerikan...
TO BE CONTINUED
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Mine
Romance[FOREVER MINE COMPLETED] [HIGHEST: #1 on lovelife] [#32 in fiction] [#104 in bisnis] "Mr. Ramirez, lepaskan! Apa-apaan ini?! Aku tau kamu punya segalanya tapi, bukan berarti kamu seenaknya seperti ini!" "hey, apa kau dengar aku!? HEY LEPASKAN! BASTA...