F.M 138 - Sharing it with you.

16.9K 747 35
                                    


***

"All this time i always live in the darkness and only when i met her that i finally see the warmth of the lights. She's my lights. She's my breath. She's my source of life. She's everything that matter in this world"

***

"Baiklah, baiklah. Apa kamu sudah merasa baikkan? Aku ingin menunjukkan tempat yang istimewa kepadamu, Kira" gumam Gavin perlahan sambil memperhatikan sosok mungil yang masih dalam pelukannya ini. Kehangatan yang menyelimutinya ini benar-benar hal yang adiktif untuknya. Binar cahaya yang dapat terlihat dari ekspresi dan kedua matanya, kehangatan dan kelembutan tubuhnya, semua hal ini benar-benar membuatnya bersikap seperti pemabuk yang ketagihan alkohol. Membuatnya benar-benar tidak bisa lepas dari semua ini.

"Tempat istimewa?" gumam Amel perlahan sebelum mengarahkan wajahnya untuk menatap kearah Gavin dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Mhm. Tempat yang sangat istimewa" jawab Gavin dengan tatapan lembut sebelum perlahan jarinya mengelus pelan dahi kecil yang berkerut tersebut. "Kamu pasti akan sangat menyukainya" lanjutnya lagi masih dengan ekspresi yang sama.

Untuk beberapa saat kedua mata Amel terpaku ketika memperhatikan lekuk wajah laki-laki dihadapannya ini. Tuhan memang tidak adil bisa menciptakan laki-laki yang mampu membuat semua perempuan yang ada di dunia ini tunduk padanya hanya dengan menunjukkan tampang dan kedua mata biru yang indah tersebut pikir Amel dalam hati ketika memperhatikan detail wajah Gavin saat ini sebelum wajahnya berubah menjadi merah padam ketika menyadari sikapnya yang tidak sopan tersebut.

Damn, apa ia benar-benar sudah berubah menjadi seorang pervert!?

Buat apa ngeliatin wajah orang sampai seperti itu!?

Tidak bisa menebak apa yang sedang ia pikirkan saat ini membuat Gavin yang memperhatikan gerak-gerik aneh Amel saat ini menatapnya dengan tatapan penuh geli yang terlihat jelas dari kedua mata biru tersebut.

This silly little kitten, apa yang ia pikirkan coba?

Akhirnya, mereka kembali berjalan mengikuti jalan setapak yang ada. Keheningan menyelimuti mereka saat ini namun, keduanya tidak merasa canggung sedikitpun. Seakan keheningan yang mereka bagi saat ini merupakan bagian dari momen intim mereka. Keduanya berjalan sambil bergandengan tangan seakan gestur tersebut merupakan suatu kegiatan yang normal untuk mereka. Hingga akhirnya langkah mereka terhenti ketika akhirnya mereka sampai kepada tujuan mereka saat ini.

Kedua mata Amel menatap pemandangan dihadapannya saat ini dengan sorot tidak percaya. Kedua mata itu berbinar penuh kekaguman melihat keadaan yang mengelilingi mereka saat ini. Gavin yang memperhatikan perubahan ekspresi yang terjadi pada wajah kecil Amel, tersenyum samar sebelum tangannya terulur untuk mengelus pelan kepala kucing kecilnya ini.

"Ini terlalu indah, Vino! Lihat! Ada air terjunnya!" ucap Amel seperti anak kecil yang baru saja melihat mainan kesukaannya. Pemandangan di hadapan mereka saat ini benar-benar mampu membuat semua orang yang melihatnya pasti akan terpukau kagum karenanya. Tidak jauh di hadapan mereka saat ini, tersembunyi diantara pepohonan yang diselimuti oleh salju, terdapat sebuah danau kecil yang di aliri oleh dua air terjun yang menghiasi danau tersebut. Belum lagi hujan salju yang berjatuhan diatas permukaan air danau tersebut, membuatnya terlihat seperti dihiasi oleh butiran kristal.

 Belum lagi hujan salju yang berjatuhan diatas permukaan air danau tersebut, membuatnya terlihat seperti dihiasi oleh butiran kristal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang