F.M 157 - My darling is so cooperative!

16.8K 735 56
                                    


HELLO GENGSSSS!!!!
Kana totally back coz the final is done!!!
YAYYYY😆❤️❤️❤️

Another update karena aku sedang dalam suasana hati sangat bagus hari ini fufufu!
Sebenernya udah dari tadi tapi...bingung nyari playlist yang seru buat chapter ini apa dan akhirnya juga gak dapet HAHAH😭
Sudahlah.
Kalau ada saran bole banget loh help akutu😭✌🏼

Selamat baca semua gengss!
Jangan lupa votes & commentnya ya
mwaa😙😙😙

***

and i'd choose you,
in a hundred lifetimes,
in a hundred worlds,
in any version of reality,
i'd find you
and
i'd choose you,
over and over again.

***

Ujung bibir Diego berkedut menahan amarah yang sedari tadi sudah menumpuk di dalam hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ujung bibir Diego berkedut menahan amarah yang sedari tadi sudah menumpuk di dalam hatinya. Kedua mata birunya menatap penuh kekesalan kearah pasangan yang saat ini berjalan di depannya menuju bangunan villa yang berada tidak jauh dari posisi mereka saat ini. Selama perjalanan dari pusat kota Paris ke Villa Rafael ini merupakan perjalan paling menyiksa yang pernah ia lakukan seumur hidupnya. Terutama melihat sosok Sang Kakak yang menganggapnya seperti angin lalu! Bahkan, kakak laki-lakinya itu tidak menatapnya sama sekali! Semua perhatiannya hanya berfokus pada penyihir menyebalkan yang menatapnya dengan ekspresi puas yang terlihat jelas dari wajah kecilnya itu ketika melihat ekspresi kesal Diego.

That witch really took my big brother away!

Pandangan kedua mata Diego masih dipenuhi oleh rasa kesal yang dapat di lihat dengan jelas oleh Amel. Senyum samar terbentuk pada bibir kecilnya membuat ekspresinya saat ini dipenuhi oleh kepuasan karena berhasil membuat Diego berekspresi seperti itu.

Ha! Rasakan itu! Vino is mine now!

"Kenapa memandangku seperti itu, hm?" tanya Amel sambil melirik kearah Diego yang di balas dengan tatapan tajam dari laki-laki bodoh ini yang benar-benar membuat suasana hatinya menjadi lebih baik begitu berhasil membuat laki-laki ini marah. Fufufu ngerjain orang bodoh ini benar-benar hal yang menyenangkan pikir Amel dalam hati sebelum kembali berjalan untuk mengikuti Gavin yang sedari tadi menggenggam tangannya.

"Berisik. Jalan saja sana. Tidak usah pedulikan aku" gerutu Diego pelan yang langsung di balas oleh tawa pelan Amel yang menggema di sekitar mereka begitu ia mendengarnya.

Tsk, tsk, tsk this stupid dog totally a jealous type.

"Apa kakimu masih sakit, Kira?" gumam Gavin sambil terus menatap kearah pergelangan kaki kirinya yang terlihat membengkak tersebut. Dahinya berkerut samar. Ia tidak mempedulikan perdebatan yang terjadi antara adik laki-lakinya dengan kucing kecilnya ini. Fokusnya saat ini adalah mengobati luka kucing kecilnya.

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang