F.M 151 - On Top of The City of Love

17.5K 860 74
                                    

Chapter playlist:
A thousand years — Christina Perri

WUWUWU FINAL UPDATE FOR TODAY GUYS!!
Besok aku ujian jam 8 pagi jadi, harus belajar fufufu emang kampusku jadwal ujiannya sabtu gengs:") parah bets😭
BTW!!
Selamat baca chapter ini dan mohon kalo anaknya sensi ya siapin tisu eh gatau deng akusi rada nangis gitu nulisnya HUAAAA😭😭
jadi gamau spoiler biarin kalian baca aja hehe
Jangan lupa comment & votesnya ya!!!
mwaaa😙😙

***

Only you can make this frozen heart beats again, only you can lighten up my dark world and I realize that only you that matters in this world.
I can't bear to lose you too.
I can't survive it.

***

Eiffel Tower, Paris, French.

Kedua mata abu itu menatap penuh antusias kearah sekitarnya, tanpa mempedulikan lengan kokoh yang melingkari pinggangnya saat ini ketika mereka berjalan melewati beberapa kerumunan yang berada di sekitar mereka saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua mata abu itu menatap penuh antusias kearah sekitarnya, tanpa mempedulikan lengan kokoh yang melingkari pinggangnya saat ini ketika mereka berjalan melewati beberapa kerumunan yang berada di sekitar mereka saat ini. Melihat mereka berjalan menjauhi kerumunan orang yang memenuhi loket masuk menara ini membuat Amel mengalihkan pandangannya kearah sosok laki-laki disampingnya dengan penuh tanda tanya.

"Bukankah kita harus membeli tiket terlebih dahulu?" tanyanya dengan ekspresi polos yang membuat suasana hati Gavin yang sedari tadi dipenuhi oleh awan mendung karena melihat kucing kecilnya ini sepertinya lebih tertarik dengan Menara Eiffel dibandingkan dirinya ini perlahan kembali membaik. Apalagi dengan kedua mata abu jernih yang menatapnya dengan ekspresi polos itu, ia benar-benar tidak bisa menghadapinya.

"Mhm. Sejak kapan aku perlu membeli tiket?" jawab Gavin dengan pertanyaan yang kembali diarahkan kepada kucing kecilnya yang speechless begitu mendengar jawaban arogan tersebut.

Baiklah, Yang Mulia Gavino Ramirez! Anda menang! Orang kaya tidak perlu membeli tiket wisata terlebih dahulu!

Menghembuskan nafas pasrah, Amel perlahan menggelengkan kepalanya pelan sebelum tangannya refleks untuk mencubit pelan pipi laki-laki disampingnya ini yang langsung membuat Gavin menghentikan langkahnya seketika begitu melihat tingkah laku kucing kecilnya saat ini.

Dua pengawal pribadi yang berjalan tidak jauh di belakang mereka saat ini, begitu melihat tindakan lady boss mereka mau tidak mau berubah menjadi gelisah. Rasa khawatir memenuhi hati keduanya begitu melihat sikap tidak sopan lady boss mereka. Lady boss, apa yang anda lakukan!? master sangat membenci orang lain menyentuh wajahnya! Bahkan, old madam (nenek Gavin) tidak pernah menyentuh wajah master sekalipun sejak ia kecil!

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang