F.M 147 - I have you. Always, right?

17.1K 768 53
                                    

Today's playlist:

You are the reason - Calum Scott
Cover by Alexandra Porat

Selamat membaca semuanya!!!😜✌🏼
Eits,
Jangan lupa comment sama
votesnya yaa!!!
mwaa😙😙

***

to him,
you're not land to colonize and
leave in poor condition
to forever be a slave to his touch.
there are no oppressive tactics
hidden in his words.
he's here to honor your roots,
find the beauty in your nightmare,
past and darkness
and also
become loyal to the queen in you

***

Apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa...yang terjadi dengan Vino? pikirnya dalam hati sebelum sorot kekhawatiran terpintas pada kedua mata abunya.

"Vino...ada apa? Kenapa tubuhmu bergetar? Apa kamu sakit?" tanya Amel dengan nada yang terdengar khawatir sebelum perlahan mengelus pelan punggung lebarnya. Ada dengan laki-laki ini? bukannya dari tadi ia terlihat biasa-biasa saja? Kenapa tiba-tiba jadi seperti ini?

Mendengar pertanyaan lembut dengan nada khawatir tersebut membuat Gavin semakin mengeratkan pelukannya sebelum menghirup harum familiar yang selalu bisa menenangkan seluruh sarafnya ini. Kedua mata biru itu tertutup rapat membuat bulu mata hitam panjang yang dimiliki oleh laki-laki ini menyapu lembut permukaan pipinya membuatnya terlihat semakin tampan karenanya. Namun, saat ini ia tidak begitu mempedulikan seperti apa penampilannya, yang ia pedulikan hanyalah kucing kecilnya disini.

Hidup, nyata dan berada disisinya.

"Silly" gumamnya pelan dengan suara serak seperti seseorang yang sedang menahan seluruh gejolak emosi yang memenuhi dadanya.

"Huh?" balas Amel dengan nada bingung. Ia tidak begitu bisa mendengar ucapannya dengan jelas ketika wajah Gavin berada di lehernya sejak tadi.

"Silly little kitten..." gumamnya lagi dengan nada serak yang sama.

Mendengar ucapan tidak masuk akal Gavin membuat Amel mengerutkan dahinya samar namun, belum sempat ia membuka mulutnya untuk melakukan protes, suara serak itu kembali menggema di sekitar telinganya. Kedua mata abu itu langsung berkontraksi begitu mendengar gumaman pelan suara serak tersebut, jantungnya terasa seperti baru saja tersambar petir membuat seluruh tubuhnya terdiam kaku dalam pelukan erat laki-laki ini.

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang