Amel, kamu kuat mental! Jangan kalah dengan aura intimidasi laki-laki ini! pikir Amel dalam hati sebelum berusaha mengatur nafasnya perlahan. "Tidak" jawabnya dengan determinasi yang kuat sambil menatap kearah mata Gavin dengan tatapan yang seakan berkata "Apapun yang kamu lakukan, aku tidak akan menurutimu! Aku tidak takut!""Baiklah. Kalau dengan cara lembut tidak bisa, maka dengan cara kasar adalah jawabannya" ucap Gavin dengan nada dingin.
Seluruh tubuh Amel mendadak mengigil begitu mendengar kalimat tersebut. Hatinya seperti memiliki firasat yang sangat buruk. Kedua mata Amel menatap Gavin dengan tatapan horor.
"Apa yang mau kau –"
Gerakan yang selnjutnya dilakukan Gavin sangat lihai dan cepat. Ia segera menelan pil yang berada di gelas kecil yang di genggam olehnya lalu segera meraih gelas air minum yang berada di atas nampan yang saat ini di pegang oleh Vina dan menegak air tersebut. Belum sempat Amel memproses apa yang baru saja terjadi, Gavin segera menarik tubuh mungil tersebut dan menempelkan bibir tipisnya dengan bibir kecil Amel. Memaksanya air dan obat yang berada dalam mulutnya ke dalam mulut Amel.
Amel benar-benar tidak dapat menduga tindakan Gavin yang tiba-tiba ini. Ia hanya merasa tangan besar Gavin menarik tangannya membuatnya kehilangan keseimbangan untuk beberapa saat sebelum tubuhnya menabrak dada bidang laki-laki tersebut lalu ia merasakan lengan Gavin melingkar di pinggang kecilnya dan bibir tipis Gavin menempel tepat diatas permukaan bibirnya!
Mendadak pikiran Amel berubah menjadi kosong, kedua matanya membelalak kaget menatap wajah Gavin yang sudah berada hanya beberapa inci dari wajahnya. Belum sempat ia memproses apa yang terjadi saat ini, ia merasa sesuatu memenuhi rongga mulutnya membuat Amel tersedak karenanya. Kedua matanya memerah karena rasa perih yang ia rasakan, genangan air memenuhi pelupuk matanya membuat ekspresi Amel terlihat sangat menarik.
Gavin menggerakkan bibirnya perlahan begitu ia merasakan kelembutan bibir Amel yang langsung membuatnya merasa seperti pengelana yang akhirnya menemukan sumber mata air.
Kedua pelayan malang yang sosoknya sedari tadi dilupakan itu hanya tercengang untuk kesekian kalinya melihat interaksi majikan mereka dengan young miss mereka. Bahkan, mulut mereka dapat terbuka sampai lantai saking kagetnya. Kelakuan majikan kali ini benar-benar membuat mereka berdua merasa semakin yakin bahwa laki-laki dihadapannya ini benar-benar bukan majikan mereka.
Bagaimana majikan mereka melakukan hal ini? Mereka pasti sedang berhalusinasi atau sedang bermimpi? Entahlah...mereka sama sekali tidak dapat membedakan mana ilusi dan mana kenyataan setiap mereka melihat kelakuan majikan mereka...
Beberapa saat berlalu sebelum akhirnya secara enggan bibir Gavin meninggalkan kelembutan bibir kucing kecilnya ini. Sebenarnya Gavin sendiri tidak ingin melakukannya namun, begitu merasakan nafas Amel yang terengah-engah perlahan ia harus segera melepaskan ciuman tersebut. Kedua matanya bergetar sebelum terbuka perlahan. Ditatapnya perempuan dihadapannya saat ini. Wajahnya yang merona dan nafasnya yang terengah-engah membuatnya terlihat semakin menawan. Pandangan mata Gavin melembut ketika melihatnya. Gavin melihat bulu mata perempuan yang saat ini berada di dalam pelukannya bergetar perlahan sebelum ia membuka matanya dan menatap kearahnya dengan tatapan linglung.
Kedua matanya yang linglung itu penuh dengan genangan air mata, wajahnya yang memerah dengan nafas yang terengah-engah membuat daya tarik perempuan ini benar-benar meningkat berkali-kali lipat. Tatapan wajah Gavin melembut untuk beberapa saat sebelum ibu jarinya mengelus pipi Amel dengan lembut.
His woman really an alluring one pikirnya dalam hati.
Pikiran Amel benar-benar kosong seakan otaknya tidak dapat memproses apa yang terjadi saat ini. Dari awal hingga akhir bahkan, hingga saat ini ia menatap wajah Gavin yang berada tepat di atas wajahnya. Kedua matanya perlahan berkedip.
Satu kali.
Dua kali.
Tiga kali.
Sebelum kedua matanya kembali menatap kearah wajah laki-laki tersebut. Perlahan-lahan otaknya mulai memproses kejadian cepat yang terjadi beberapa saat yang lalu.
TO BE CONTINUED
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Mine
Romance[FOREVER MINE COMPLETED] [HIGHEST: #1 on lovelife] [#32 in fiction] [#104 in bisnis] "Mr. Ramirez, lepaskan! Apa-apaan ini?! Aku tau kamu punya segalanya tapi, bukan berarti kamu seenaknya seperti ini!" "hey, apa kau dengar aku!? HEY LEPASKAN! BASTA...