F.M 106 - 180 degrees of changes.

19K 878 36
                                    


Today's playlist:

These Heights — Bassjackers,
Lucas & Steve, Caroline Pennell

Halo, guys!!😝✌🏼

Maaf ya aku baru sempet upload jam segini, mungkin next updatenya akan agak maleman atau bahkan gak ada huhu (doain bisa upload malem ini seenggaknya ya!!) aku lagi banyak acara ini huft.

Selamat hari natal untuk semua orang yang merayakan!😆🎅🏼😝✌🏼
&&&
Selamat menikmati chapter ini!!🌸🎉

****

Beberapa hari ini Jiro dapat melihat bahwa suasana hati atasannya sangat sangat SANGAT bagus. Sampai-sampai di titik ia merasa khawatir bahwa Gavin mengalami masalah pada otak berharganya itu. Bagaimana tidak? Baru kali ini bosnya tersebut di tengah rapat tiba-tiba tersenyum.

YA! TERSENYUM!

Bukan seringai mengerikan ketika ia menghadapi tikus-tikus yang berusaha memasuki Ramirez Corp, bukan juga senyum samar yang selalu membuat karyawan yang melihatnya merinding di tempat. Ini benar-benar sebuah senyum samar yang hangat dan gestur sesederhana itu mampu membuat seluruh jajaran direksi dan beberapa karyawan yang turut berpartisipasi dalam rapat hari itu tercengang melihat sikapnya. Jiro yang melihatnya hanya bisa menghela nafas lelah.

"President Ramirez!!! Please behave, yourself!!! Saya tahu suasana hati anda sangat sangat sangat baik tapi, bukan berarti anda bisa tersenyum dimanapun kapanpun saja. Apakah anda tidak dasar, anda sudah membuat seluruh anggota rapat hati ini seperti sedang melihat penampakan!? Bahkan ia yakin beberapa diantara mereka udah berada diambang terkena serangan jantung saking kagetnya" ucap Jiro yang tentunya hanya sebatas pikirannya saja. Bisa mati kalau ia berani mengutarakan hal tersebut.

Selain sikap anehnya yang mampu membuat 99% karyawan yang bekerja di Ramirez Corp geger karenanya, atasannya tersebut rasanya semakin senang untuk menyiksa dirinya! Bayangkan saja hampir sebagian besar pekerjaannya diberikan kepada Jiro untuk ia ambil alih dan lebih parahnya lagi projek <<Into The Asian Market>> untuk beberapa saat dipertanggung jawabkan kepadanya!

Bayangkan betapa lelahnya diri Jiro untuk terus bolak-balik Manhattan-Beijing untuk mengawasi perkembangan projek tersebut. Sedangkan President Ramirez?

Ia bahkan selalu pulang tepat pada waktunya!

Bahkan, Jiro sendiri cukup tercengang untuk beberapa saat ketika atasannya tersebut masih memiliki beberapa dokumen penting yang harus dikerjakan namun, ketika waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore, ia langsung meninggalkan dokumen tersebut untuk dikerjakan keesokkan harinya atau membawa pulang dokumen tersebut. Untuk seorang CEO seperti Gavino Ramirez pulang kantor tepat waktu itu terasa seperti hal yang hampir tidak mungkin.

Hampir sebagai kata kuncinya.

Karena kenyataannya beberapa hari terakhir Gavin selalu pulang tepat waktu!

Jiro benar-benar tidak tahu harus tertawa atau menangis merasakan nasibnya saat ini. Bekerja sebagai asisten atasan seperti Gavino Ramirez memang terbukti bukan merupakan pekerjaan yang mudah keluhnya dalam hati.

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang