Halo, semuanya!!😆🌸
Maaf ya untuk dua hari terakhir gak bisa nepatin untuk up karena aku baru selesai ujian lab huft
sebagai kompensasi *eaa* aku akan usahain buat up beberapa part hari ini,
gimana gimana gimanaa?😛Selamat baca semuanyaaa!!☃️❤️
dan, oh!!!
Aku akan sangat bersyukur untuk vote & commentnya!!!😁😜🤩***
She was the most beautiful complicated thing i'd ever seen — a tangled mess of beautiful string — and all i want of life was to sit down and untie her knots.
Layer by layer.***
"Apa? Kenapa kamu memandangku seperti itu, hah?" ucap Amel dengan nada kesal sambil menyipitkan kedua matanya. Apa yang laki-laki inginkan? Kenapa laki-laki ini memandangnya seperti sedang mengejek dirinya?
"Menculikmu?" ucap Gavin perlahan sebelum senyum samar terbentuk di wajah tampannya sambil menggelengkan kepalanya pelan. Kucing kecilnya ini kenapa kadang bersikap bodoh seperti ini sih...
"Iyalah! Memangnya apalagi?" ucap Amel sambil mendengus kesal sebelum melirik kearah Gavin dengan ekspresi arogan yang benar-benar membuatnya semakin terlihat menggemaskan namun, begitu ia melihat Gavin perlahan bangun dari posisinya, kedua mata abu itu langsung membulat sambil menatapnya dengan waspada.
"Ma-mau ap-ap-pa kamu, hah?" ucap Amel sambil terbata-bata karena rasa gugup yang ia rasakan. Jantungnya berdegup semakin kencang ketika ia melihat laki-laki bertelanjang dada ini berjalan dengan santai kearahnya dengan senyum tipis tersebut. Kedua mata birunya terlihat cerah membuat penampilannya saat ini terkesan seperti anak-anak remaja yang sering dilabeli dengan "bad boy" oleh orang-orang kebanyakan.
Damn, how can a man be this...this magnificent...this...handsome...
Ah, hentikan!!!!
Berhenti berpikir yang tidak-tidak, Amel! makinya pelan sebelum menggelengkan kepalanya dengan cepat berusaha untuk menghilangkan pikiran kotor yang langsung terbentuk di dalam pikirannya.
Memperhatikan gerak-gerik aneh kucing kecilnya ini membuat senyuman Gavin semakin melebar melihatnya. Apa yang sedang perempuan ini pikirkan coba sampai bersikap seperti itu pikir Gavin dengan tatapan humor yang masih mengarah pada sosok perempuan mungil dihadapannya. Dengan gerakan cepat, Gavin melingkarkan lengan kokohnya kearah pinggang kucing kecilnya sebelum mengelus pelan puncak kepala perempuan dalam pelukannya ini.
"He-hey!!! Ap-apa yang kamu lakukan!? Lepaskan, aku!!" pekik Amel dengan kedua mata yang menatap wajah Gavin dengan ekspresi kagetnya. Kedua tangannya refleks memukul pelan dada bidang laki-laki dihadapannya ini. Wajahnya memerah dengan cepat ketika ia merasakan kehangatan kulit laki-laki ini menyelimutinya. Kontak langsung antara kulit dengan kulit yang terjadi diantara mereka membuat tubuh Amel merasa seperti dialiri oleh sengatan listrik yang membuat seluruh tubuhnya bergetar pelan.
Screw this god damn perfect guy!
Merasakan reaksi Amel yang tidak luput dari perhatiannya membuat kedua mata Gavin menggelap perlahan. Tubuhnya membungkuk untuk mendekatkan wajahnya kearah kucing kecil yang menatapnya dengan ekspresi kaget ini sebelum suara berat dengan sedikit serak itu menggema di seluruh kamar membuat suasana perlahan-lahan berubah menjadi semakin intim.
"Kira, buat apa aku menculikmu sekarang ketika aku sudah melakukannya dari awal" ucap Gavin samar sebelum senyum samarnya terlihat semakin jelas pada wajah tampannya. Kedua matanya menatap Amel dengan tatapan humor yang membuat Amel membelalakkan kedua matanya begitu melihatnya. Pandangan Amel berkontraksi sebelum api amarah terlihat jelas dari kedua mata abunya yang membuat warna kedua matanya terlihat lebih cerah dari biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Mine
Romance[FOREVER MINE COMPLETED] [HIGHEST: #1 on lovelife] [#32 in fiction] [#104 in bisnis] "Mr. Ramirez, lepaskan! Apa-apaan ini?! Aku tau kamu punya segalanya tapi, bukan berarti kamu seenaknya seperti ini!" "hey, apa kau dengar aku!? HEY LEPASKAN! BASTA...