F.M 97 - Gut feeling.

18.1K 764 12
                                    



Suasana ruang kerja yang berada di lantai 3 sayap barat Ramirez Mansion tersebut terlihat di semua kegiatan rapat di hari ini. Biarkan semua itu Jiro yang mengurus – lagipula itu bagian pekerjaannya.

Kalau Jiro mengetahui apa yang Gavin pikirkan saat ini, ia pasti tidak tahu ingin menangis atau tertawa karenanya. Atasannya memang orang yang kejam, bagaimana bisa membiarkannya mengurus semua acara penting ini!?

Oh...well, lagipula bekerja sebagai asisten Gavino Ramirez memang berat. Sangat berat dan Jiro sudah terbiasa meskipun, terkadang rasanya ia ingin menangis meratapi nasibnya yang kadang penuh dengan penderitaan seperti saat ini.

Langkah kaki yang tergesa-gesa terdengar menggema di sepanjang koridor membuat Gavin yang mendengarnya mengerutkan alisnya perlahan. Pintu ruang kerja yang tadinya tertutup rapat mendadak terbuka lebar dengan suara yang cukup keras membuat Gavin mengalihkan pandangannya kearah sumber suara tersebut. Kedua matanya dapat melihat sosok Butler Cheng yang berdiri dengan nafas yang terengah-engah dengan keringat yang menghiasi wajahnya membuatnya saat ini terlihat kelelahan. Ekspresi wajahnya yang penuh kepanikan dan kekhawatiran membuat Gavin mengangkat sebelah alisnya perlahan seakan menanyakan keadan yang terjadi kepadanya.

Butler Cheng menyadari sikapnya yang tidak sopan langsung memperbaiki sikapnya, perlahan ia menghembuskan nafasnya untuk mengatur emosi yang bergejolak dalam dirinya. Ia melangkah mendekati majikan yang sedari tadi memperhatikan setiap gerak-geriknya. Dalam hati ia berdoa berulang-ulang berharap agar majikannya ini tidak mengambil hati dari sikap tidak sopannya karena Butler Cheng yakin majikannya ini pasti akan memberikan reaksi yang sama jika mendengar apa yang akan ia beritahukan!

"Sepertinya paman terlalu terlena karena saya jarang berada di rumah. Sikap anda jadi tidak sopan" gumam Gavin pelan sambil menaikkan sebelah alisnya. Tidak ada yang dapat menebak apa yang Gavin pikirkan saat ini ketika mengucapkan kalimat tersebut.

Keringat dingin memenuhi punggung Butler Cheng yang saat ini menatap Gavin dengan tatapan penuh ketakutan sebelum membungkukkan tubuhnya sejauh 90 derajat. "Maafkan pelayan tua ini, master. Saya sudah melakukan kesalahan dengan menganggu kenyamanan master" ucap Butler Cheng perlahan. Jika sudah seperti ini hanya satu solusi yang dapat ia lakukan dan itu adalah dengan mengakui kesalahan yang telah ia lakukan.

Kedua mata tajam Gavin menatap kearah laki-laki tua yang saat ini berdiri tepat dihadapannya. Laki-laki yang sudah mengabdikan seluruh hidupnya untuk keluarganya selama beberapa beberapa dekade terakhir. Pada dasarnya ia tidak terlalu mempedulikan kelakuan kepala pelayannya beberapa saat tadi hanya saja Butler Cheng terkenal karena kemampuannya untuk mengerjakan setiap pekerjaan yang diberikan padanya dengan cekatan, sigap dan efektif dan yang paling penting adalah tanpa mempertanyakan apapun keputusan dan perintah dari majikannya. Selain itu Butler Cheng juga termasuk orang yang sangat profesional sikap dan tindakannya. Untuk Butler Cheng tiba-tiba berjalan dengan langkah terburu-buru dan menerobos masuk ke dalam ruang kerjanya tanpa menunggu perintah Gavin untuk mempersilahkannya untuk masuk benar-benar di luar karakter kepala pelayannya tersebut.

Jadi, apa yang menyebabkan Butler Cheng untuk beprilaku seperti ini?


TO BE CONTINUED

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang