F.M 107 - Are done playing, little kitten?

18.1K 863 18
                                    


The Border Parameter, Ramirez Mansion.
Gavin, butler Cheng dan Jiro berjalan dengan cepat mengikuti Vina menuju taman yang merupakan pembatas antara parameter dalam dan parameter luar dimana terdengar suara teriakan penuh kekhawatiran beberapa orang. Mendengar teriakan beberapa pelayan membuat ekspresi wajah Gavin semakin menggelap. Butler Cheng dan Jiro yang memperhatikan perubahan drastis ekspresi wajah Gavin tanpa sadar menelan ludah khawatir akan nasib young miss.

Semakin mereka mendekati kerumunan yang berada di salah satu sisi taman luas tersebut semakin kencang juga keributan yang terdengar disekelilingnya. Butler Cheng dan Jiro tercengang begitu melihat situasi yang terjadi di hadapan mereka.

Benar-benar tercengang.

Bagaimana bisa dahan pohon yang terlihat rapuh itu menahan beban tubuh young miss yang saat ini terlihat ketakutan itu? Bahkan mereka benar-benar tidak tahu harus bagaimana. Hanya ada satu pertanyaan yang muncul di dalam pikiran mereka.

Bagaimana young miss bisa naik sampai setinggi itu?...

Berbeda dengan reaksi yang ditunjukkan oleh Butler Cheng dan Jiro, begitu Gavin melihat situasi yang ada benar-benar membuat ekspresinya semakin menggelap. Seperti ada awan badai yang mengumpul di sekitar mereka membuat suasana dingin menyelimuti mereka yang ada di sana. Semua orang yang melihat Gavin saat ini sadar tidak sadar merinding karenanya. Perlahan Gavin berjalan mendekati kerumunan yang langsung membuka jalan untuk majikan mereka mendekati posisi pohon tua yang menjulang dengan tingginya tersebut.

"Ma...master...kami sudah berusaha untuk mencoba menolong young miss namun, ketika kami mencoba memanjat pohon tersebut bergetar dengan hebat seperti akan tumbang kapanpun dan dahan tempat young miss berada saat ini juga bergetar keras. Saya jadi khawatir akan keselamatan young miss. Tapi, anda tidak perlu khawatir! Saya sudah menghubungi special forces dan beberapa helikopter untuk membantu penyelamatan young miss. Saya dapat jamin young miss akan baik-baik saja" ucap Raymond perlahan dengan keringat dingin yang memenuhi pelupuk wajahnya. Bagaimanapun juga ini kesalahannya karena tidak dapat memprediksi tindakan apa yang young miss lakukan, entah apa yang akan terjadi kepadanya ketika ia menghadap kepada majikannya itu karena Raymond tahu persis bahwa majikannya ini benar-benar sangat memperhatikan young miss. Mengingat hukuman yang pernah mereka dapat terakhir kali dalam Punishment Hall tanpa sadar membuat tubuhnya bergetar penuh ketakutan.

"Hm" jawab Gavin singkat. Tidak ada yang bisa menebak jalan pikiran Gavin saat ini, ekspresi datarnya sama sekali sulit di baca orang-orang yang melihatnya. Mereka hanya bisa melihat betapa buruknya suasana majikan mereka saat ini.

Kedua mata Gavin menatap kearah sosok mungil yang berada di salah satu dahan tinggi pohon tua tersebut. Mata abu yang biasanya dipenuhi oleh semangat berdebat dan kehidupan saat ini menatapnya penuh dengan tatapan gugup bercampur dengan ketakutan yang terlihat jelas dari kedua bola matanya.

Ekspresi Gavin mungkin terlihat datar namun, jantungnya bergedup kencang begitu melihat posisi berbahaya kucing kecilnya saat ini. Ini kali keduanya ia merasa ketakutan merengut hatinya dan semua itu disebabkan oleh kucing kecilnya yang nakal ini tetapi, di sisi lainnya Gavin juga merasa marah. Ia marah kepada Amel karena tidak begitu mempedulikan keselamatannya ketika melakukan sesuatu, Gavin tidak mempedulikan apapun ide imajinatif Amel untuk kabur ia hanya ingin Amel juga memperhatikan keselamatannya. Tidak seperti Sekarang! Tetapi, yang jelas diatas semua itu Gavin merasa marah dengan dirinya sendiri. Ia tidak bisa membuat penjagaan untuk mengantisipasi keadaan seperti ini. Siapa yang dapat mengira bahwa perempuan mungil ini benar-benar memiliki bakat alami kucing dalam hal memanjat seperti ini?!

Perlahan Gavin menghela nafas pelan sebelum kedua mata biru yang menggelap tersebut kembali menatap sosok yang saat ini terlihat gemetar di salah satu dahan yang pohon tua dihadapannya ini.

"Are done playing, little kitten?" suara berat yang di kental akan nada dingin itu membuat jantung Amel tanpa sadar berdegup kencang.

Oh shit... umpatnya dalam hati dengan nada getir.

TO BE CONTINUED

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang