F.M 137 - are you really want to help me?

18.3K 751 21
                                    


***

i wasn't looking for anything at all when i met you.
Actually, i wasn't even planning to have this urge to you.
But, when i met you.
I guess things just happened.
I found you and i found myself slowing wanting to possessed you.
Your lights, your sparks, your warth, your touch, everything.
It was as simple as that.

***

"Hey, kita mau kemana?" tanya Amel dengan penuh penasaran ketika memperhatikan jalanan yang mereka lalui saat ini dipenuhi oleh pepohonan tinggi yang membuat mereka merasa seperti sedang berjalan di tengah hutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hey, kita mau kemana?" tanya Amel dengan penuh penasaran ketika memperhatikan jalanan yang mereka lalui saat ini dipenuhi oleh pepohonan tinggi yang membuat mereka merasa seperti sedang berjalan di tengah hutan.

"Bersabarlah, Kira. Sebentar lagi kita sampai" jawab Gavin untuk yang kesekian kalinya. Kucing kecilnya ini semenjak mereka meninggalkan villa sepertinya ini sudah kelima kalinya ia menanyakan hal yang sama. Meskipun, begitu Gavin dengan sabar tetap menjawab pertanyaan kucing kecilnya ini dengan nada santai.

"Hey, apakah kamu tidak apa-apa pergi tanpa diikuti oleh beberapa pengawal pribadimu? Dan lagi kamu menyetir seperti ini, apa kamu yakin ini tidak apa-apa, Vino?" tanyanya penuh dengan tanda tanya. Ini baru pertama kalinya ia melihat laki-laki membawa kendaraan pribadi, biasanya selalu ada supir yang siap sedia untuk mengantar laki-laki ini kemanapun ia pergi.

Gavin menaikkan sebelah alisnya sebelum melirik sosok mungil yang saat ini duduk disampingnya ini. "Apa kamu tidak mempercayai kemampuanku dalam menyetir?" ucapnya dengan nada humor yang dapat di dengar dari cara bicaranya.

Amel langsung menggelengkan kepalanya cepat. "Tentu saja aku mempercayaimu! Hanya saja aku tidka biasa melihatmu melakukan hal seperti ini" jawabnya sambil menggerakan bahunya acuh tidak acuh sambil terus memndang kearah jalanan yang terlihat jelas dari kaca depan mobil ini.

"Tenang aja, aku akan selalu melindungimu. Lagipula aku cukup menyukai waktu menyetir sendiri seperti ini" ucap Gavin santai sambil terus memfokuskan pandangannya kearah jalanan yang ada dihadapannya. Bagaimana ia bisa mengakui bahwa ia ingin menghabiskan waktu berdua dengan kucing kecilnya ini? Meskipun, Butler Martin berusaha membujuknya untuk memperbolehkan beberapa pengawal pribadi untuk mengawasi mereka dari jauh tetapi, semuanya di tolak oleh Gavin. Mengawasi dari jauh atau dekat, semuanya tetap sama-sama berarti bahwa, mereka tidak berdua kan?

Beberapa saat berlalu sebelum Gavin membelokkan kendaraan yang mereka gunakan kearah salah satu pekarangan yang terlihat sepi tersebut. Kedua mata Amel bergerak kesana kemari untuk memperhatikan setiap keadaan yang ada disekitar mereka. Mau berkali-kalipun ia memperhatikan pemandangan yang terpampang dihadapannya ini, ia selalu saja terkagum-kagum melihatnya.

"Ayo" ucap Gavin ketika ia selesai mematikan mesin mobil dan melepaskan sabuk pengaman yang ia kenakan.

Belum sempat Amel menggerakan tangannya untuk melepas sabuk pengaman yang ia gunakan, Amel dapat melihat tubuh Gavin bergerak kearahnya sebelum lengan kokohnya bergerak untuk melepaskan sabuk pengaman yang ia kenakan. Pipinya bersemu merah ketika merasakan kedekatan mereka. Jantungnya berdegup dengan keras membuat wajahnya semakin memerah karenanya.

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang