[FOREVER MINE COMPLETED]
[HIGHEST: #1 on lovelife]
[#32 in fiction]
[#104 in bisnis]
"Mr. Ramirez, lepaskan! Apa-apaan ini?! Aku tau kamu punya segalanya tapi, bukan berarti kamu seenaknya seperti ini!"
"hey, apa kau dengar aku!? HEY LEPASKAN! BASTA...
Chapter playlist: Can't Take My Eyes Off You — Frankie Valli Cover by Joseph Vincent
Hellowww gengsss!!!!😆❤️❤️ Apa kabar semuanyaaaa?! Apakah kalian baik-baik saja selama ini?? semoga baik-baik saja & sehat selalu yaa!!! Bagaimana? Apakah masih ada yang nunggu kelanjutan Forever Mine? kelanjutan Gavin Amel? 🤔🤔😆😆 Kana sekarang kembali gengs!!😭❤️ Selamat membaca semuanyaaa &&& Jangan lupa komen & votesnya yaaaa mwaaa😙😙
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dahi kecilnya berkerut samar untuk beberapa waktu terakhir. Tubuh rampingnya berdiri sambil berputar untuk entah sudah keberapa kalinya selama hampir satu jam terakhir. Kedua mata abunya dipenuhi oleh kalkulasi. Entah apa yang ada di dalam pikirannya saat ini bahkan Vina yang sedari berdiri di sisi ruangan walk-in-closet-nya ini juga dipenuhi oleh ekspresi pasrah dan bingung yang saling bercampur.
"Young miss, ada apa lagi? Gaun ini diberikan master dengan penuh pertimbangan. Gaun ini benar-benar indah young miss. Gaun ini membuat aura elegan anda terlihat semakin kuat" ucap Vina sambil berusaha meyakinkan kegundahan hati perempuan menawan dihadapannya ini dengan senyum pasrah menghiasi wajahnya saat ini.
"Hmmm" gumam Amel pelan sambil terus berputar untuk kesekian kalinya sebelum kembali mengerutkan dahinya perlahan. Tidak ada yang bisa menebak apa yang memenuhi pikirannya saat ini samapi-sampai wajah kecilnya bisa berekspresi seperti itu bahkan Vina yang melihatnya aja bingung harus bereaksi seperti apa.
Perlahan aura dingin tiba-tiba menyelimuti seluruh ruangan walk-in-closet tersebut membuat Vina yang belum sempat membuka mulutnya untuk kedua kalinya langsung mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Aura dingin yang tiba-tiba menyelimuti ruangan ini mau tidak mau membuat tubuhnya bergetar pelan sebelum ia membalikkan tubuhnya untuk menghadap kearah pintu masuk ruangan tersebut dimana terdapat sosok laki-laki dengan ekspresi datar yang berdiri tepat di depan pintu masuk tersebut.
