F.M 65 - Wait, last night i'm not dreaming?!

20.9K 976 16
                                    



Sedangkan Vina yang mendengar pertanyaan tersebut tidak mengalami perubahan ekspresi apapun. Ia hanya tersenyum dan menjawab dengan sopan pertanyaan Amel. "Young Miss, untuk semua pertanyaan anda, saya tidak bisa jawab. Namun, jika anda bersiap-siap dan segera menuju ruang makan. Saya janji anda akan mendapat jawaban dari semua pertanyaan yang ada"

Humph! Vina benar-benar tidak memberinya celah untuk mencari informasi!

"Baiklah" jawab Amel pelan sebelum perlahan beranjak dari tempat tidur karena seluruh tubuhnya masih terasa sakit, setelah beberapa langkah Amel meringis pelan. Melihat Amel menahan sakit, Vina langsung berusaha membantu Amel untuk berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Aku enggak apa-apa kok, Vin" ucap Amel dengan senyum lemah yang langsung di balas gelengan keras dari pelayan uniknya itu.

"Tidak bisa, young miss. Anda kesakitan dan saya harus membantu anda. Saya memaksa!" ucapnya tegas dengan sorot mata yang seakan berkata "Young miss, pokoknya saya bantu! Kalau perlu saya gendong ke kamar mandi!"

Ketika Amel melihat sorot mata penuh tekad Vina, rasa hangat menyebar di seluruh hatinya. Akhirnya, untuk pertama kalinya, semenjak kesadarannya kembali Amel menyunggingkan senyum tulus kearah Vina. Sudah berapa lama ia tidak merasakan rasanya diperhatikan seperti ini pikirnya. Hanya Cath yang selama ini selalu membantunya dengan tulus.

Akhirnya, setelah beberapa saat Amel selesai bersih-bersih perlahan ia mengikuti Vina untuk segera menuju ruang makan yang berada di lantai satu. Ia baru menyadari bahwa ternyata kamar tempatnya saat ini berada di lantai 3 Mansion besar ini. Vina menjelaskan bahwa rumah ini di bagi menjadi dua sisi yaitu sayap barat dan sayap timur. Kamar tidurnya saat ini berada di sayap timur yang menghadap kearah danau. Sedangkan, untuk sayap barat sebagian besar pemandangan ruangan yang ada menghadap kearah hutan yang di penuhi oleh pohon maple. Amel sudah dapat membayangkan seindah apa pemandangan hutan tersebut ketika musim gugur. Pastinya sangat menganggumkan.

Melihat interior Mansion ini membuat Amel terkesima. Ia hanya mengira bangunan ini hanyalah Mansion biasa, rumah yang memiliki interior mewah standar yang sering Amel lihat di acara televisi "Celebrity House Tour" di salah satu saluran TV yang suka Amel tonton.

Namun, ternyata ia salah besar.

Bangunan ini terlalu mengaggumkan!

Mansion ini memiliki desain interior yang melambangkan kemewahan namun, juga memiliki kesan yang elegan seperti bangsawan-bangsawan gitu. Dengan segala furnitur yang Amel yakin harganya pasti melebihi harga dirinya sendiri. Bahkan, jika ia menjual seluruh organ tubuhnya, mungkin ia hanya bisa mendapatkan lampu meja yang ia lihat di salah satu ruangan yang mereka lewati.

Mansion ini benar-benar definisi the whole new level of richness dan hal itu semakin membuat Amel yakin bahwa sosok yang menyelamatkannya bukan, sosok sembarangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mansion ini benar-benar definisi the whole new level of richness dan hal itu semakin membuat Amel yakin bahwa sosok yang menyelamatkannya bukan, sosok sembarangan. Entah kenapa Amel merasakan bibit kekecewaan dalam hatinya ketika menyadari hal ini. Jauh dalam lubuk hati kecilnya, Amel berharap sosok yang menyelamatkannya adalah sosok yang memiliki kehidupan biasa.

Maksud, Amel benar-benar biasa bukan yang seperti ini karena...bagaimana cara Amel membalas kebaikan sosok yang menyelamatkannya jika ia sudah memiliki semuanya!?

Setelah berjalan melewati beberapa ruangan akhirnya, mereka sampai di salah satu pintu ruang makan yang terlihat sedikit terbuka. Perlahan Vina melangkah maju untuk mengetuk pelan pintu tersebut sebagai tanda kehadiran mereka.

"Masuk" suara berat terdengar dari dalam ruangan tersebut membuat jantung Amel mendadak berdetak tidak karuan.

Astaga, astaga, astaga!! Akhirnya, ia bertemu dengan sosok penyelamatnya!!

Pintu yang tadinya tertutup akhirnya terbuka lebar membuat Amel perlahan melangkah memasuki ruang makan yang tentunya sama dengan ruangan lainnya yang memiliki desain interior yang sangat indah membuat Amel takjub untuk beberapa saat namun, rasa takjub Amel hanya bertahan untuk sementara ketika ia melihat sosok yang duduk sambil menompang kepalanya dengan salah satu lengannya.

Pandangan mata sosok tersebut menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pandangan mata sosok tersebut menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Namun, bukan itu yang membuat Amel tertegun hingga membuat langkah kakinya terhenti seketika. Kedua matanya abunya menatap sosok tersebut dengan tatapan tidak percaya. Degup jantungnya mendadak berhenti untuk beberapa saat saking kagetnya.

What!?

Bagaimana bisa!?

Jadi itu bukan mimpi!?

Ini beneran kenyataan!?

"Kamu..." suara lembut Amel menggema di seluruh ruang makan yang sunyi tersebut.


TO BE CONTINUED

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang