7 - Broken Heart

5.8K 288 4
                                    

Sudah lima hari berlalu dimana kejadian saat Carl Walter mencium Byian di dekat kolam renang pada waktu itu. "Kenapa Carl mencium ku?" Pertanyaan itu lah yang selalu mengusik Byian.


"Kamu kenapa Bi..? Aku lihat kau selalu termenung, apa kamu dan keysa bertengkar?" tanya Zeline.

Byian memandang Zeline lekat, Byian belum menceritakan pada siapa pun tentang kejadian di kolam waktu itu. Byian berpikir apa sebaiknya dia berbicara dengan Zee?

"Tidak.. kita berdua tidak bertengkar." jawab Byian. "Aku ingin berbicara pada mu Zee, tapi tolong pembicaraan ini hanya kau saja yang tau." sepertinya Zeline tidak setuju kalau nanti pembicaraan yang akan mereka lakukan akan menjadi rahasia bagi mereka berdua saja. "Ini untuk sementara saja oke, karena aku belum siap bicara dengan yang lain."

"Baiklah."

"Minggu kemarin tepatnya setelah Ryan menjemput kami dari rumah Jill, kami segera menuju ke rumah kakek. Ketika aku masuk dan melihat ke arah kolam renang, aku tanpa sengaja melihat dua orang asing yang sedang berciuman," ujar Byian. "Aku tidak tahu siapa mereka, awalnya aku pikir itu kakek Harvey yang sedang di kolam, tapi ketika aku sadar itu bukan kakek, aku menjatuhkan tas yang aku pegang dan mereka berdua melihat ke arahku. Kau tau siapa salah satu dari mereka?" tanya Byian, Zeline hanya menggeleng. "Carl Walter."

"Hahahaa.. jadi yang membuat kamu seperti orang bodoh di karena kan kau melihat kakak Keysa sedang bercumbu." ujar Zeline tertawa. "Tunggu dulu apakah dia mencium seorang pria." tanya nya lagi dengan wajah yang serius.

"Jelas tidak bodoh, apa dia mau mati di tangan kakek." jawab Byian kesal. "Tapi bukan itu yang menjadi pokok persoalannya. Carl menghampiri ku dan bilang kalau akan menghukum ku karena sudah melihat dia."

"Hey.. apa apan si Carl itu, kenapa juga kamu harus di hukum, itu kan bukan salah mu." ucap Zeline sedikit kesal.

"Tapi itu yang sudah terjadi, dia.. dia telah mencium ku." kata Byian dan Byian melihat wajah Zeline yang kaget tidak percaya dengan apa yang baru Byian katakan.

"Ya Tuhan.. Carl Walter adalah pria yang paling berengsek di muka bumi ini." ujar Zeline dengan muka yang merah karena menahan amarahnya. "Apa dia seseorang yang memiliki kecenderungan suka dengan anak kecil, apa itu sebutannya." tanya Zeline yang sedang berpikir keras.

"Pedofilia."

"Ya itu, lagi pula umur kamu itu baru beranjak hampir dua belas tahun, sama seperti adik nya Keysa, ada apa dengan isi di otaknya dia."

"Aku rasa dia bukan pedofil Zee, aku juga tidak tau kenapa dia melakukan itu."

"Mungkin Calr Walter tertarik padamu." ucap Zeline asal. "Atau dia hanya iseng dan mempermain kan mu saja Bi..." ujar Zeline lagi.

"Kalau itu yang terjadi, itu sangat lah kejam menurut ku. Dia memiliki adik seusia ku bukan, apa dia tidak memikirkan bagaimana kalau Keysa di perlakukan seperti itu." batin Byian.


Carl Walter masih di rumah tuan Harvey, dia masih berlibur bersama teman temannya sebelum memulai perkuliahan. Selama di rumah Byian mencoba untuk menghindari nya. Tapi seberapa keras Byian mencoba tetap saja dia bertemu dengan Carl pada waktu makan malam tiba.

"Bagaimana sekolah kalian berdua." tanya tuan Harvey.

"Baik baik saja kekek, tidak usah khawatir! Selama di sana kami menjadi anak yang baik." ujar Keysa sambil mengedipkan kan matanya pada Byian. Byian hanya memutar bola matanya dan Carl melihat Byian karena kursi mereka saling berhadapan.

"Kakek bisa aku pamit ke kamar ku, karena ada tugas sekolah yang harus aku selesai kan." pinta Byian. Byian melihat Keysa dengan wajah bingung nya. Mungkin dia sedang berfikir tugas sekolah yang mana yang belum di kerjakan nya.

"Tentu saja."

Byian beranjak dari kursi menuju kamar nya, sebelum sampai dikamar ada tangan yang menarik Byian terlebih dahulu menuju ruang kerja tuan Harvey.

"Kenapa kamu menghindari ku?" tanya Carl Walter.

"Semua itu gara gara ciuman mu bodoh." batin Byian. "Aku tidak mengerti apa maksudmu." ucap Byian.

"Jangan pura pura bodoh Byian, apa karena ciuman waktu itu?" tanya carl lagi. "Aku minta maaf oke, aku tidak bermaksud mencium mu. Aku tidak sadar apa yang telah aku lakukan, itu hanya spontan."

"Itu adalah ciuman pertama ku." kata Byian dengan wajah yang memerah. "Apa yang sebenarnya kamu pikirkan? Apa kamu melakukan itu untuk mempermain kan ku saja? Apa karena aku masih kecil kamu menjadi seenaknya memperlaku kan ku seperti itu?"

"Tidak.. Demi Tuhan, aku tidak bermaksud seperti itu. Aku.. Aku hanya.."

"Hanya spontan?" ujar Byian. Carl Walter tidak menjawab pertanyaan Byian. "Ya Tuhan kenapa rasanya sakit sekali. Aku menyukai nya semenjak pertama bertemu dengannya. Tapi dia mempermain kan ku, aku membenci nya. Aku ingin menangis, tapi aku tidak mau dia melihat ku." batin Byian.

Byian langsung pergi dengan langkah cepat menuju pintu keluar. Byian membuka pintu dan menengok ke belakang. Byian dan Carl saling menatap, di sana Byian melihat ada rasa penyesalan di matanya.

"Apabila di kemudian hari kita bertemu, berpura-pura lah tidak mengenal ku, karena aku akan melakukan nya." ucap Byian sambil berlalu dan air mata yang sejak tadi Byian tahan keluar begitu saja. Byian menangis dalam diam tanpa bersuara.

Makes Me Lose (#1 Collins) (The End ✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang