Byian mencoba membuka matanya satu persatu, dia terbangun karna sinar matahari yang langsung menyinari matanya. Pinggang Byian terasa berat dan dia melihat ada tangan kokoh yang sedang melingkar di pinggangnya. Byian mendongkok kan kepalanya dan melihat wajah Carl sedang tertidur pulas.
Byian memandang lekat wajah Carl. "Sangat tampan." batin Byian. Byian lalu menenggelam kan wajahnya ke bantal setelah teringat apa yang telah terjadi tadi malam.
"Ya Tuhan.. Apa yang akan aku lakukan kalau dia terbangun." Byian menutup wajahnya karna malu.
Byian berusaha menyingkirkan tangan Carl tapi malah membuat Carl menarik tubuh Byian semakin mendekat pada dadanya.
"Arghh.." Byian memekik. "Kamu sudah bangun?"
"Hmm... Diamlah sebentar. Aku masih mengantuk."
"Tapi aku harus bangun." Byian melihat jam di nakas sudah menunjukan pukul 08.00 AM. "Ini sudah pagi dan aku harus bekerja." Carl membuka mata dan mengusap wajahnya melihat Byian.
"Ambillah libur." ucap Carl seenaknya.
"Tidak bisa Carl, aku Dokter yang baru masuk dan itu bukan Rumah Sakit milikku yang seenaknya kapan saja bisa libur."
"Kalau begitu aku akan membeli Rumah Sakit itu."
"Apaa..." mata Byian melotot tidak percaya. "Jangan gila, dasar orang kaya. Sudah lepaskan aku. Aku harus mandi." Carl akhirnya melepaskan pelukan nya.
"Baiklah. Kalau begitu kita mandi sama sama, lalu aku akan mengantarkan mu ke Rumah Sakit."
"Hah.. Tidak.. Tidak.. Aku akan mandi sendiri." Byian langsung berdiri dan melesat ke kamar mandi dengan cepat dan memakai kain untuk menutupi tubuh telanjangnya. Carl hanya tertawa melihat tingkah Byian.
Byian sudah selesai mandi, untung saja ketika keluar Carl sudah tidak ada di kamarnya. Di kamar madi tadi ketika Byian melihat ke arah cermin dia tidak menyangka setelah melihat tubuhnya penuh dengan kissmark milik Carl di seluruh tubuhnya. Byian berpikir bagaimana cara menutupi kissmark yang berada di sekitar lehernya. Akhirnya Byian terpaksa memakai pakaian yang kerahnya lebih tinggi.
"Selamat pagi.. Kita sarapan dulu sebelum berangkat mengantarmu." ucap Carl yang melihat Byian masuk ke ruang meja makan.
"Pagi.. Kamu memasak?" tanya Byian yang melihat makanan sudah tertata rapi di atas meja.
"Tidak.. Setiap pagi kalau aku berada di sini ada Mrs. Kelly datang."
Mrs. Kelly..?"
"Ohh.. Aku hampir lupa. Mrs. Kelly bisa Anda ke sini sebentar." teriak Carl pada seseorang.
Dari arah ruang tamu ada seorang wanita yang berumur mendekat dan tersenyum ramah yang di tunjukan untuk Byian.
"Selamat pagi nona Collins, saya Kelly Simon, maid di penthouse tuan Walter, senang bertemu dengan anda nona." Kelly mengulurkan tangannya dan si sambut oleh Byian.
"Selamat pagi Mrs. Kelly, aku juga senang bertemu dengan mu. Tolong panggil saja aku Byian."
"Baik nona."
"Anda bisa pergi Mrs. Kelly, terimakasih." yang di anggukan oleh Kelly dan berlalu. "Duduk lah kamu membutuhkan sarapan sebelum bekerja."
Byian duduk dan menikmati sarapannya. Byian memang kelaparan sejak semalam karna di pesta itu dia tidak menyentuh makanan sama sekali.
Carl mengantar Byian ke Rumah Sakit sebelum dirinya bekerja. Hari ini mereka di antar oleh Jimmy yang di mana Byian baru melihatnya lagi setelah kejadian dirinya tertembak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Makes Me Lose (#1 Collins) (The End ✅)
RomanceSepuluh tahun yang lalu Byian Serafina Collins memiliki keluarga yang utuh, Byian hidup dengan bahagia bersama kedua orang tua dan kakak laki laki nya, tapi dalam semalam semua itu musnah, kebahagiaan dan rasa cinta yang selama ini Byian rasakan dir...