33 - Relationship

4.4K 212 6
                                    

Waktu menunjukan pukul 10.00 PM Noah mengantarkan Byian sampai depan pintu apartemen.

"Makan malam yang menyenangkan, terima kasih."

"Aku yang justru berterimakasih karna kamu bersedia makan malam denganku." Noah tersenyum.

"Well.. aku harus masuk, sampai jumpa besok di Rumah Sakit, selamat malam Noah."

Sebelum Byian membuka pintu tangan Byian di tarik oleh Noah dengan lembut. Kedua tangan Byian berada di dada Noah. Tangan Noah sekarang berada di pinggang dan tengkuk Byian, wajah Noah maju perlahan dan Byian seketika memejamkan matanya. Noah mencium Byian dengan lembut, Byian membalas ciuman Noah dan Noah memperdalam ciumannya karna merasa Byian telah membalas ciumannya.

Mereka melepas ciuman dan saling menghirup oksigen yang di butuhkan. Noah membelai wajah Byian dengan lembut.

"Masuklah sudah malam."

"Baik.. hati hati di jalan." ucap Byian yang di anggukan oleh Noah.

"Selamat malam Byian." Ucap Noah. Byian tersenyum dan masuk ke apartemennya. Lalu Noah pergi menuju lift.

Sebelum sampai di depan kamar Byian, sudah ada Ralph dan Brett di ruang tamu yang sedang memandang ke arah Byian.

"Nona dari mana saja?" ucap Ralph.

"Aku ada urusan."

"Seharusnya nona menunggu kami, kalau ada apa apa pada nona kami akan di marahi oleh tuan."

"Kamu liat sendiri kan Ralph, aku baik baik saja. Tidak usah sekaku itu oke. Aku bisa jaga diri sendiri."

"Tapi sudah tugas kami untuk menjaga anda dan juga nona Keysa." ucap Brett.

"Dengar.. memang tugas kalian untuk menjaga kami, tapi aku juga butuh privacy, jadi ada kalanya aku tidak mau ada kalian di sekitar ku. Apa kalian mengerti?" ucap Byian kesal. "Dan apa bila masalah ini di laporkan ke tuan kalian bilang padanya jangan mencampuri urusanku atau kalian akan aku tendang kembali ke Amerika."

Brakkk....

Byian membanting pintu kamarnya, Ralph dan Brett saling pandang. Brett mengambil handphone di saku celananya.

"Kamu mau telpon siapa?"

"Tentu saja tuan Carl siapa lagi." ucap Brett.

"Kamu gila.. kita akan di marahi habis habisan, bersyukurlah dia sekarang berada di New York, kalau masih di sini kita bisa di hajar."

"Apa kita harus diam saja setelah kejadian ini?"

"Untuk sementara iya.. toh dia belum tau." ucap Ralph. "Ini satu satunya jalan Brett, kalau tuan tau nona Byian akan kena masalah dan kita malah akan sulit menjaga nona Byian karna dia akan membangkang, kita tidak tahu jalan pikiran nona Byian. Jadi lebih baik tuan Carl tidak tahu dan kita bisa menjaga dia tanpa nona Byian pergi dengan diam diam lagi." Brett menganggukan kepala, dia juga sependapat dengan Ralph untuk masalah ini.

Sejak kencan makan malam waktu itu hubungan Byian dan Noah makin akrab, bukan hanya di lingkungan kerja tapi juga di luar.

Mereka suka pergi makan siang berdua dan sesekali makan malam kalau jadwal kerja mereka berdua sedang libur. Sudah tiga minggu Noah mengantar jemput Byian antara apartemen dan Rumah Sakit. Tentu saja Ralph dan Brett ikut dengan mereka di belakang mobil Noah.

"Jadi.. akhirnya sahabatku ini sudah bisa melupakan pangeran kuda putihnya?" Ucap Emilia sambil terkekeh.

"Sialan kamu Em.."

"Gosip kamu berkencan dengan Dokter Noah sudah tersebar di Rumah Sakit, bukan hanya antara para Dokter dan Suster saja, tapi juga para pasien."

"Benarkah?"

Makes Me Lose (#1 Collins) (The End ✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang