"Dev.. Namaku Devan, Sera. Aku kakakmu." Byian membulatkan kedua matanya. "Aku masih hidup." ucap Devan lagi dengan memegang kedua tangan Byian yang terikat di pangkuannya.
************
"D-dev..."
"Hmm.. Kemarikan tanganmu." Devan mengambil pisau di balik punggungnya dan memutuskan tali yang mengikat tangan Byian.
"Jimm.."
"Dev.. Byian. Panggil aku Devan." potong Devan.
"Dev.. How.. You.." Byian masih bingung di sini.
Pria yang selama ini Byian kenal sebagai Jimmy Douglas yang tidak lain adalah bodyguard nya ternyata bernama Devan yang mengaku sebagai kakak nya yang telah meninggal dunia.
"Aku yakin kamu masih bingung dan banyak pertanyaan yang mau kamu tanyakan. Aku berjanji akan menceritakan ketika kita keluar dari sini. Ayoo..." Devan memegang tangan Byian erat dan menuntunnya kearah pintu keluar.
Devan dan Byian mengedap ngedap ketika pintu berhasil di buka. Mereka bersembunyi di balik tembok karna di depan ada dua orang penjaga.
"Kamu tunggu di sini." perintah Devan.
Devan mendekati dua orang itu dan meletuskan senjatanya ke bagian punggung mereka. Senjata yang di gunakan Devan kedap suara jadi tidak membuat suara yang terlalu bising.
Devan menarik kedua tubuh penjaga itu yang sudah tidak bernyawa ke balik tembok. Devan mengatur nafasnya dan melihat sekilas ke arah Byian. Devan mengacungkan senjatanya ke belakang Byian dan menembakkan senjatanya.
Dor... Dor...
"Arghh.." Byian tersentak dan menutupi kedua telinganya.
Brukk...
Dari arah belakang Byian terdengar suara benda keras terjatuh. Ketika Byian menoleh ke belakang ternyata ada seorang pria yang sudah bergelimang darah di dadanya. Byian memandang lekat wajah Devan.
"Maaf.. Kamu tidak apa apa?" tanya Devan melihat Byian yang terkejut karna tembakan nya yang tiba tiba. Byian menggelengkan kepalanya.
"Kita harus benar benar pergi dari sini." Devan berbicara pada dirinya sendiri. "Kyle posisi?"
"Dua menit dari target."
"Aku tidak punya waktu. Sepertinya kami ketahuan."
"Sebentar... Di samping kananmu ada jalan lurus setelah itu belok kiri, di sana ada pintu kecil. Kamu bisa lewat sana. Tapi ada sekitar tiga penjaga yang berkeliaran." ucap Kyle yang melihat situasi gudang di layar komputer nya.
"Baik.. Aku bisa mengatasi nya."
"Hati hati Dev."
"Thanks Kyle."
"Kyle...?" Byian mengerutkan dahinya.
"Hmm.. Kyle membantu melihat situasi gudang ini, Carl dan yang lainnya sedang menuju ke sini. Tapi kita harus segera keluar." Devan memberikan senjatanya kepada Byian.
"Paul masih mengajarimu cara untuk menggunakan nya, kan?" tanya Devan. Byian mengangguk dan mengambil senjata milik Devan.
Ketika Devan dan Byian kecil mereka selalu ikut ayah mereka dan Paul pergi ke latihan tembak. Ketika itu Devan dan Byian merengek minta di ajarkan, jadi ayah mereka membuat sasaran tembak yang seukuran tubuh mereka dan tentu saja dengan senjata mainan seperti paintball.
Ketika Byian menginjak remaja, Paul dan Keysa di ijinkan menggunakan senjata asli. Keluarga Collins dan Walter mengajarkan anak anak mereka beladiri dari kecil, untuk membentengi serangan dari lawan ketika di butuhkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Makes Me Lose (#1 Collins) (The End ✅)
Roman d'amourSepuluh tahun yang lalu Byian Serafina Collins memiliki keluarga yang utuh, Byian hidup dengan bahagia bersama kedua orang tua dan kakak laki laki nya, tapi dalam semalam semua itu musnah, kebahagiaan dan rasa cinta yang selama ini Byian rasakan dir...