Malam ini ada party halloween yang di adakan di salah satu rumah teman Diana Wilson. Diana adalah teman satu kamar asrama Zeline. Zeline di udang oleh Asley Winger teman dari Diana. Dan karna Diana kenal juga dengan yang lainnya maka dari itu Asley menyuruh Zeline untuk membawa teman temannya.
"Em.. Apaka kamu sudah siap, karena yang lainnya sudah menunggu?"
"Sebentar Bi, aku tidak menemukan handphone ku." ucap Emilia. "Ketemu..." teriak nya lagi.
"Wow Em.., kostum apa itu? Apa kau menjadi wanita hawai hari ini?" tanya Byian yang melihat Emilia mamakai kostum berwarna hitam hitang dengan mahkota bunga di atas kepalanya. .
"Aku tidak tahu, kamu memberi tahu ku mendadak jadi aku tidak mempersiapkan kostum untuk ke party, jadi yang ada di lemari saja aku pakai." ucap Emilia. "Kau sendiri memakai kostum angel yang sangat sexy." kata Emilia sambil mengedip kan mata. Byian hanya memutar bola matanya.
"Sudah lah ayo kita turun, yang lain sudah menunggu." yang di anggukan oleh Emilia menuju ke lantai satu.
"Really Key pink?" ucap Byian yang melihat kostum Keysa serba pink.
"Hanya ada ini di lemari ku, jadi mau bagaimana lagi. Diana memberitahu kita mendadak dan semua kostum sudah di sewa oleh orang lain."
"Setidaknya kita memakai kostum yang layak untuk halloween." ucap Jill yang memakai kostum kucing berbulu putih. "Lihat Zee.. Dia memakai kostum yang menggemaskan bukan." sambil melirik Zeline dengan kostum warna greynya.
"Yaa kamu benar Jill setidaknya kostum kita sudah pantas datang ke pesta tersebut." tambah Diana. Mereka pun segera menuju ke rumah Asley Winger.
Pesta halloween malam ini sungguh meriah. Mereka tidak menyangka kalau teman teman kampus di tambah orang luar dari kampus akan datang ke pesta ini. Ada kabar yang beredar kalau pesta yang di adakan oleh Asley Winger selalu berakhir ricuh. Karena sakin banyaknya orang yang datang.
Sudah hampir dua jam sepertinya pesta ini masih akan berlanjut. Karna makin malam orang orang makin berdatangan ke pesta.
"Minum ini.." ucap Keysa.
"Apa ini?"
"Ini tidak beracun jadi minum saja, lagi pula semua teman kita di sini meminumnya." Byian langsung minum tanpa jeda yang akhirnya membuat dia terbatuk.
"Uhuk.. Wow.. Rasanya Manis dan pahit, tapi ini cukup enak." jawab Byian. Keysa memberikan satu gelas lagi sebelum dia bergabung dengan Jill dan Zeline.
"Emilia kamu harus coba ini, minuman ini lumayan enak." kata Byian sambil menyodorkan gelasnya. Emilia meminumnya dan dia cukup kaget dengan rasanya.
"Kamu tau ini minuman beralkohol Bi..? Sudah berapa gelas kamu minum ini?" tanya Emilia, yang di jawab dengan lima jari tangan Byian. Emilia hanya tertawa melihat Byian yang sudah mabuk. "Sudah lebih baik kamu duduk saja oke, karna kau terlihat sedikit mabuk."
"Baiklah.. Aku akan ke kamar kecil dulu." Byian beranjak ke arah lorong. Tapi di lihatnya di sana banyak sekali yang mengantri, Byian melihat Diana dan menanyakan kamar kecil yang lain. Diana menjawab berada di lantai dua.
Langkah Byian tidak menentu dan sepertinya dia mabuk, tapi keadaan Byian masih sedikit sadar. Setelah menunggu satu orang lagi akhirnya Byian bisa masuk.
Bukk...
"Maaf kan aku."
"Tidak masalah."
Byian mendengar suara pria yang menjawab, dia mengangkat kepalanya. Byian melihat pria tersebut sangat tinggi dan tegap, karna dirinya hanya sebatas pundak pria tersebut.
Pria itu memakai pakaian taxedo dan wajahnya tertutup oleh mask berwarna hitam. Mask yang di pakainya hanya menutup sebagian wajahnya saja.
"Kau mabuk?" tanya pria itu, Byian tertegun sebentar.
"Kamu bertanya padaku?" pria itu diam dan masih menatap Biyan dengan mata yang tajam dari balik topeng."
"Dimana teman teman mu."
"Aku rasa mereka di lantai satu. Omong omong apa aku mengenal mu?" tanya Byian karna dia merasa aneh tentang percakapan ini. Byian tidak merasa mengenal pria tersebut.
"Ikut aku." ucap pria itu dengan menarik dan menggenggam kuat tangan Byian.
"Hey.. Mau di bawa kemana aku?" tanya Byian, tapi pria tersebut tidak menjawab.
Byian meronta dan berusaha melepas tangannya dari pria asing itu. Percobaan pertama gagal dan Byian semakin kuat menarik tangannya walaupun tangan nya sedikit lecet karna dia menarik dengan kuat dan berhasil.
"Kau pria brengsek, siapa kau berani berani nya menyentuh ku."
Sebelum Byian berlalu, sekali lagi pria itu manarik tangan Byian dan membawa nya ke sebuah kamar yang berada di belakang nya. Pria itu menutup pintu dengan tubuh Byian berada di baliknya, tubuh Byian terkurung dengan kedua tangan pria tersebut.
Deg...
"A-apa yang kau lakukan."
"Kau pergi ke pesta, lalu sekarang mabuk. Apa keluarga mu tau kelakuan mu di sini." tanya pria itu, Byian bergeming.
"S-siapa kau?"
Tiba tiba pria itu menyerang Byian, dia berusaha untuk mencium Byian. Tersadar dari apa yang telah terjadi, Byian mendorong dada dan berusaha untuk melepaskan cengkraman tangan pria tersebut dari kedua tangannya.
Byian menendang selangkangan pria itu, Kaki byian terasa lemas. Byian tergesa gesa menuju lantai satu untuk mencari teman temannya.
"Zee.. Kita harus segera pergi dari sini."
"Apa semua baik baik saja?"
"I-iya aku rasa aku sudah terlalu banyak minum."
"Baiklah kamu tunggu di sini, aku akan panggil yang lain."
Setelah mereka pamit dengan Asley Winger mereka berenam pulang ke asrama. Di perjalanan Byian merasa kepalanya pusing akibat pengaruh alkohol. di tambah kejadian yang baru saja terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Makes Me Lose (#1 Collins) (The End ✅)
RomansSepuluh tahun yang lalu Byian Serafina Collins memiliki keluarga yang utuh, Byian hidup dengan bahagia bersama kedua orang tua dan kakak laki laki nya, tapi dalam semalam semua itu musnah, kebahagiaan dan rasa cinta yang selama ini Byian rasakan dir...