Hari ini adalah hari dimana berakhirnya Byian menjadi Dokter praktek di Rumah Sakit. Byian sudah memiliki surat ijin praktek. Dan sudah menjadi Dokter yang memiliki legalitas untuk profesinya.
Sebetulnya Byian dilarang oleh Carl untuk datang karna alasan dia sedang sakit. Tapi Byian keras kepala, menurutnya yang sakit itu bukan kakinya tapi perutnya dan dia masih bisa berjalan. Akhirnya Carl mengalah dan mengijinkan untuk pergi dengan syarat membawa bodyguard.
"Emiliaaa... "
"Byian... " Emilia berlari kecil lalu menubruk dan memeluk tubuh Byian erat.
Sudah empat hari mereka tidak bertemu karna setelah Byian sadar Emilia pulang ke apartemen nya.
"Kamu datang? Aku kira kamu tidak akan datang karna masih sakit."
"Apa kamu gila, aku sudah lama menanti untuk hari ini. Tidak ada yang bisa melarangku. Yang sakit itu sekitar perutku bukan kakiku. Lagipula aku sudah membaik."
"Syukurlah, maaf aku tidak bisa menjengukmu lagi. Terus terang aku ngeri berada di sana."
"Aku mengerti, tidak apa apa. Kalaupun aku bisa, aku juga tidak mau berada di sana. Tapi kamu tau sendiri aku masih sakit dan tidak bisa pergi."
Mereka berada di sebuah ballroom Rumah Sakit dimana para Dokter praktek sedang mendengarkan profesor dan Dokter senior berbicara. Dan sebagai simbolis mereka memakaikan jas putih kepada para Dokter praktek yang sudah berhasil.
"Jadi kamu akan bekerja di sini."
"Tentu saja, tawaran dari pihak Rumah Sakit tidak akan aku sia sia kan. Lagi pula masih ada teman teman seangkatan kita yang juga bekerja di sini."
"Aku ikut senang, seandaikan aku juga bisa sepertimu. Terus terang saja aku iri padamu." Byian terkekeh.
"Hai... Disana banyak Rumah Sakit yang akan menerimamu. Dengan records medis yang kamu miliki aku rasa justru Rumah Sakit yang akan datang padamu." ucap Emilia. "Dan aku dengar prof dan Dokter senior siap memberikan rekomendasi mereka untuk mu."
"Kita lihat saja nanti. Aku pasti akan merindukanmu ketika aku kembali."
"Aku juga." Emilia dan Byian saling berpelukan.
Walaupun mereka baru kenal ketika masa kuliah tapi mereka sangat cocok satu sama lain. Karna itu Byian merasa sudah mengenal lama seperti sahabatnya yang lain Zeline dan Jill.
Byian kembali ke apartemen nya walaupun harus berargumen terlebih dahulu dengan Brett. Sudah hampir satu minggu Byian meninggalkan apartemen nya.
"Nona Byian kita harus segera kembali."
"Aku sudah kembali Brett, kamu lupa kalau ini apartemen ku." ucap Byian sambil duduk di sofa karna lelah.
"Maksud saya kita kembali ke safe house."
"Aku tidak akan kembali ke sana."
"Tapi tuan Carl bilang... "
"Aku tidak peduli apa katanya, aku sudah pulang dan ini apartemen ku. Kalau dia tidak suka terserah. Aku akan tidur dulu aku lelah." Byian pergi meninggalkan Brett di ruang tamu.
Drrtt.. Drrtt..
"Hallo tuan."
"Dimana?"
"Maaf tuan kami sekarang berada di apartemen nona Byian."
"Sudah aku bilang segera kembali kesini." ucap Carl geram.
"Nona Byian memaksa tuan. Kalau tidak nona Byian akan pergi sendiri."
"Dimana dia sekarang?"
"Sedang berada dikamar sepertinya kelelahan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Makes Me Lose (#1 Collins) (The End ✅)
RomanceSepuluh tahun yang lalu Byian Serafina Collins memiliki keluarga yang utuh, Byian hidup dengan bahagia bersama kedua orang tua dan kakak laki laki nya, tapi dalam semalam semua itu musnah, kebahagiaan dan rasa cinta yang selama ini Byian rasakan dir...