"Zee.. cepatlah kita harus segera pergi, kalau tidak kita akan terkena masalah."
"Aku heran kenapa sekarang kau menjadi takut sama Keysa?"
"Aku bukannya takut, hanya saja aku tidak tahan dengan mulutnya yang cerewet itu apabila kita datang terlambat."
Sekarang ini Keysa menjadi "Miss on time" padahal selama ini dia yang selalu terlambat, mungkin berawal ketika dia di tinggal oleh Byian dan tuan Harvey waktu mereka akan ke London Eye jadi sekarang Keysa selalu tepat waktu.
Hari ini adalah hari libur, walaupun mereka tinggal di asrama pihak sekolah masih mengijinkan murid murid nya pulang ketika weekend tiba dan rencananya hari ini mereka akan berlibur ke daerah pedesaan di pinggir kota London. Dimana keluarga dari Reynand memiliki tempat peristirahatan di sana.
Semenjak Zeline dan Jill menjadi teman satu kamar mereka berdua, mereka seperti tidak terpisahkan. Dan keluarga dari masing masing juga sudah saling mengenal.
"Key.. kita hanya dua hari di sana, tapi kenapa bawaan mu seperti akan tinggal selama satu bulan."
"Byian sayang, apa kau tidak tahu perkataan "lebih baik membawa persiapan dari pada kau akan menyesal nanti."
"Ya sudah kita harus berangkat sekarang, karena keluarga ku sudah sampai di sana." selak Jill.
Mereka berempat masuk ke dalam mobil yang sudah menunggu dari tadi, sebetulnya orang tua Jill sudah menetap di Amerika. Tapi semenjak satu tahun yang lalu mereka pindah ke inggris di karena nenek dari ibunya sedang sakit keras, jadi tuan Dyland Reynand memboyong semua keluarganya kembali ke Inggris.
"Ini rumah peristirahatan keluarga mu?" tanya keysa "Apa keluarga mu itu keturunan kerajaan Jill? ini bukan seperti peristirahatan di pedesaan."
"Iya benar kakek ku James dari garis keturunan ibuku." jawab Jill. "Beliau memiliki gelar bangsawan karena keturunan dari kerajaan inggris."
Keluarga Reynand sangat senang mereka bisa berlibur bersama, biasanya hanya orang tua dan Jill saja. kakak Jill yang bernama Adam jarang ikut serta di karena kan sibuk dengan sekolahnya.
Untuk liburan kali ini Adam bisa hadir karena dia sudah lulus sekolah kemarin dan sekarang sedang berlibur sebelum dia melanjutkan kuliah nya di Amerika. Adam akan kuliah di salah satu universitas terbaik di sana, jadi kali ini dia akan ikut untuk menghabiskan waktu nya dengan keluarga sebelum pindah ke Amerika.
"Jadi kalian adalah teman teman Jill di sekolah?" tanya Adam dan mereka bertiga serempak menganggukan kepala. Sekarang mereka berlima berada di danau sambil menunggu untuk makan siang yang akan di siapkan oleh ibu Jill, Sherly Reynand.
"Aku pikir Jill tidak memiliki teman karena sifatnya yang menyebalkan itu."
"Jangan sembarangan bicara kak.. aku menyebalkan hanya pada mu saja, karena kamu juga sangat.. sangat menyebalkan." ucap Jill jengkel. Mereka bertiga hanya tertawa melihat tingkah laku kakak adik itu.
"Kalian yang di sana cepat masuk karena makanan sudah siap." teriak tuan Dyland. Mereka segera beranjak, lebih tepatnya berlari karena sudah sangat kelaparan.
Setelah makan malam berakhir Byian lebih memilih berada di beranda karena pemandangan di luar sana sangatlah indah pada malam hari.
"Nama mu Byian bukan?" tanya Adam.
Byian tersenyum dan menganggukan kepala "Aku dengar kakak di terima di Universitas Harvard."
"Kamu tau dari Jill?" tanya nya, sekali lagi Byian hanya mengangguk.
"Kenapa harus Harvard? di inggris banyak universitas terbaik seperti Oxford atau Cambridge."
"Kenapa tidak!!" jawab adam. "Aku hanya ingin mandiri, kalau di sini aku masih ada orang tua. Kalau di sana aku akan hidup sendiri dan aku akan fokus untuk kuliah tanpa ada gangguan." jawabnya sambil terkekeh. "lagi pula aku akan mulai kuliah kurang lebih satu bulan lagi, jadi sebelum aku sibuk dengan kuliah ku akan lebih baik aku menghabiskan waktu dengan keluarga bukan? toh aku akan merindukan mereka semua, terutama adik ku yang sangat menyebalkan itu" ucap Adam tersenyum kepada Byian.
"Ya Tuhan ada apa dengan senyuman para pria tampan yang aku kenal, pertama adalah Carl Walter yang bisa membuat aku sakit jantung, sekarang Adam Reynand." batin Byian.
Hari ini mereka pulang dari berlibur dan akan ke rumah terlebih dahulu, besok baru mereka akan berangkat ke sekolah.
"Kami pulang.., kakek kau dimana." teriak Keysa.
"Key.. sepertinya kakek belum pulang, Paul saja tidak ada, tadi kan kita di jemput dari rumah Jill oleh Ryan." ucap Byian.
"Kalau begitu aku ke kamar dulu, aku perlu mandi, rasanya tubuhku lengket semua."
Ketika Byian mau ke kamar, Byian melihat ke arah kolam renang yang di mana ada orang sedang berenang. Byian menuju ke kolam renang dan di sana dia melihat ada dua orang yang sedang berhadapan. Byian tersentak kaget dengan apa yang dia lihat. Di sana mereka berdua sedang berciuman.
Byian menjatuhkan tas nya dan kedua orang yang sedang bercumbu itu kaget setelah melihat Byian. Salah satu orang tersebut naik ke atas dari kolam renang dan dia sedang menuju ke arah Byian. Dan orang itu adalah Carl Walter.
Carl Walker memandang Byian dengan mata birunya yang tajam, sedang kan raut wajah terlihat gelap. Byian ingin beranjak dari sana tapi kaki nya tidak bisa di gerakan. Tiba tiba Carl Walter sudah berada di depan Byian. Carl Walter tersenyum pada Byian dengan senyuman yang penuh arti.
"Kamu tau Princess? kalau mengintip itu adalah tindakan yang kurang terpuji." ucapnya, lalu Carl mengambil se-ujung rambut Byian sambil di mainkan nya dan Byian hanya menatap mata Carl tanpa berkedip. Tidak bisa berbicara atau pun bergerak. "Aku akan menghukum mu Princess."
"A-aku.. tidak mengintip." ucap Byian gugup. "Aku hanya lewat tadi dan aku kira itu kakek yang sedang di kolam renang." jawab nya lagi. Byian langsung mengambil tas nya dan ingin merajak pergi. Tapi tiba tiba Carl Walter menahan tangan nya dan dia langsung menarik Byian ke arah tepat di depan dadanya.
"Kamu tidak bisa pergi begitu saja sayang." ucapnya. Dan secara tiba tiba tangan Carl Walter berada di belakang tengkuk Byian, Carl menarik wajah Byian ke arah nya lalu mencium Byian dengan lembut.
Byian sangat kaget dengan apa yang Carl Walter lakukan. Byian mendorong dada Carl sekuat yang dia bisa dan Byian langsung menutup mulut dengan telapak tangan nya. Byian merasa wajah nya memerah seketika.
Byian mundur tiga langkah ke belakang sambil memandang wajah Carl Walter yang terlihat kaget seperti tidak percaya apa yang telah dia lakukan barusan. Akhirnya Byian berlari ke dalam rumah menuju kamar nya, meninggal kan Carl Walter dengan pikirannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Makes Me Lose (#1 Collins) (The End ✅)
RomanceSepuluh tahun yang lalu Byian Serafina Collins memiliki keluarga yang utuh, Byian hidup dengan bahagia bersama kedua orang tua dan kakak laki laki nya, tapi dalam semalam semua itu musnah, kebahagiaan dan rasa cinta yang selama ini Byian rasakan dir...