Byian baru saja mengantar kan Noah ke bandara, mereka saling memeluk ketika para penumpang pesawat tujuan Afrika di persilahkan masuk setelah terdengar di intercome.
Mungkin hubungan mereka berdua hanya sebentar kurang lebih enam bulan, tapi Byian bahagia bisa mengenal dengan Noah. Apabila dia tidak pernah patah hati mungkin dengan cepat dia akan mencintai Noah seutuhnya.
Karna Noah adalah pria yang pantas untuk di cintai, hanya saja ada yang salah pada diri Byian, dia belum bisa membuka hati sepenuhnya untuk pria lain.
Sekarang Byian berada di apartemen Emilia, biasanya apabila ada Noah dia akan pergi makan malam atau Noah sering berada di apartemennya. sepertinya sekarang Byian berada di apartemen Emilia karna Byian tidak suka sendiri.
"Kamu tidak pulang?" tanya Emilia membuat Byian menggelengkan kepala. "Trus kamu mau menginap di sini?" yang di anggukan oleh Byian lagi.
Kemudian Emilia menyiapkan kamar untuk Byian, semenjak dari bandara Byian selalu termenung sendirian. Byian merasa hidupnya adalah sebuah lelucon. Seperti halnya dia di larang untuk bahagia, karna ketika dia sudah bahagia, kebahagiaan itu di renggut dari dirinya perlahan lahan.
"Em..."
"Hmmm...."
"Apa menurutmu di kehidupan sebelum sekarang aku memiliki dosa yang tidak pernah termaafkan? jadi aku ini di kutuk tidak akan pernah bahagia?"
"Apaa..."
"Tidak... lupakan."
"Byian dengarkan aku, tidak ada kehidupan yang lalu sebelum sekarang. Apa yang telah kamu jalani itu lah kehidupan kamu, Jangan bodoh.. semua memiliki kebahagiaan, tapi jalan menuju kebahagiaan itu berbeda beda. Jadi pasti kamu akan mendapatkannya kebahagiaan itu entah kapan. Berdoalah..."
"Kamu tau? Kamu lebih cocok masuk jurusam psikologi dari pada kedokteran."
"Sialan..." Emilia memaki yang membuat Byian terkekeh. "Kita makan dulu, kebetulan aku baru masak."
"Apa yang kamu masak?"
"Nasi goreng pete."
"What... pete?"
"Sudah.. ayo, kamu pasti suka."
"Enak.., tapi yang hijau hijau ini sedikit aneh tapi so far so good, very delicious em. Ini masakan indonesia kan?"
"Iyaa.. mama yang ajari aku memasak. Kalau aku kangen masakan indonesia aku bisa membuatnya sendiri."
"Kapan kapan ajari aku oke." yang di anggukan oleh Emilia.
Sudah dua bulan berlalu, Byian mulai sibuk akhir akhir ini karna praktek kerjanya sebentar lagi akan berakhir. Byian dan Emilia di tawarkan bekerja di Rumah Sakit yang sama dimana sekarang mereka bekerja. Tapi hanya Emilia saja yang mengambil kesempatan itu. Karna Byian harus kembali ke New York.
"Brett.."
"Ada apa nona?"
"Aku dan Emilia akan ke club."
"Tapi nona..."
"Tenang saja kamu dan Ralph ikut juga. Di sana ada teman teman kami, kami mau merayakan ulang tahun salah satu teman kami dan juga sekalian acara kelulusan kami dari praktek kerja yang berakhir sebentar lagi."
"Baik nona."
Acara berakhirnya prakter kerja di lakukan di sebuah club malam bernama The Koko. Entah ide siapa tapi teman teman Byian tidak keberatan. Mereka butuh bersenang senang setelah hampir satu setengah tahun di sibukan oleh praktek kerja di Rumah Sakit yang menguras tenaga dan pikiran mereka. Sekarang mereka butuh melepaskan penat sebelum terjun langsung ke realita menjadi seorang Dokter yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Makes Me Lose (#1 Collins) (The End ✅)
RomanceSepuluh tahun yang lalu Byian Serafina Collins memiliki keluarga yang utuh, Byian hidup dengan bahagia bersama kedua orang tua dan kakak laki laki nya, tapi dalam semalam semua itu musnah, kebahagiaan dan rasa cinta yang selama ini Byian rasakan dir...