28 - Brother

4.4K 248 0
                                    

Rumah sakit tempat praktek bekerja Byian di Instansi UGD sedang ramai, ada kecelakaan antara bus dan truk. Banyak yang luka luka, luka parah di alami oleh supir truk dan belum ada korban yang meninggal dunia.

"Dokter Collins apa kamu bisa membantu ku?" ucap Dokter Noah.

"Maksud anda berada di ruang operasi sana Dok?"

"Iya.. Saya butuh asisten bukan dan Dokter Emilia sedang membantu Dokter Diana di ruang operasi juga, persiapkan dirimu."

"B-baik Dok."

Sudah hampir tiga jam operasi di lakukan, tidak ada kelelahan di dalam ruang operasi. Dokter dokter di dalam sedang memperjuangkan nyawa pasien itu. Akhirnya lampu ruang operasi berubah menjadi biru yang berarti operasi sudah selesai di lakukan. Operasi memakan waktu sekitar tujuh jam lamanya.

Byian sekarang berada di ruang peristirahatan Dokter dia cukup kelelahan karna ini adalah operasi besar pertamanya sebagai asisten Dokter dan dia telah berhasil menyelamatkan nyawa seseorang.


"Dokter Noah Mills huh.." ucap Emilia yang merebahkan tubuhnya di kasur sebelah Byian.

"Kamu juga baru selesai dari ruang operasi Em?"

"Hmmm.... Kamu tau Bi.. Banyak Dokter seperti kita ingin menjadi asisten Dokter Noah dengan mencari berbagai cara tapi tidak berhasil. Sedangkan kamu hanya berdiri di sana dan di tawari begitu saja." ucap Emilia.

"Itu karna dirimu tidak ada bodoh, kamu sedang bersama Dokter Diana jadi aku rasa Dokter Noah tidak ada pilihan lain dan yang paling dekat dengan dirinya saat di ruang itu tadi yaa aku."

"Jangan bodoh Bi.. Dokter Noah tidak akan sembarangan memilih asisten untuk mendampingi nya di ruang operasi kalau dia tidak merasa Dokter itu punya kelebihan. Dan kamu mendapatkan kepercayaan itu. So... Selamat teman, aku bangga pada mu, sungguh." ucap Emilia memandang Byian yang sedang menutup mata.

"Thanks Em..."

Tok.. Tok..

"Dokter Mills?"

"Selamat malam Dokter Smith apa Dokter Collins ada?"

"Ada Dok, Byian sedang mengganti pakaian."

"Siapa Em.. Ohh Dokter Mills." ucap Byian kaget.

"Kamu sudah mau pulang Byian?" ucap Dokter Noah yang di anggukan oleh Byian.

"I-iya Dok."

"Benarkah, padahal aku baru saja mau ajak kamu makan malam untuk merayakan keberhasilan pertama kamu melakukan operasi besar tadi."

"Ohh.. S-saya.."

"Dia bersedia Dok, tunggu sebentar, ini.." ucap Emilia sambil. Memberikan tas kepada Byian.

"Kalau begitu ayo Byian."

"I-iya Dok..." sambil melotot ke arah Emilia yang hanya senyum senyum saja.


Mereka makan malam di Berners Tavern, salah satu resto termahal dan malam ini begitu ramai dengan para pengunjung yang datang. Makan malam terasa menyenangkan, banyak tawa di antara mereka. Byian tidak menyangka kalau Dokter Mills adalah seorang yang menyenangkan, dia akan menjadi orang yang serius apabila sudah memakai jas putih, tapi akan menjadi orang yang ramah seperti sekarang ini.

"Saya kira dokter adalah orang yang kaku." ucap Byian "Maaf.. Maksud saya Dokter orang yang serius."

"Tidak apa apa, aku tau maksudmu. Well... Aku bisa ramah seperti sekarang tapi ketika berada di lingkungan pekerjaan kamu pun pasti akan serius, bukan?" ucap Dokter Noah yang di anggukan oleh Byian setuju. "Dan jangan Formal seperti itu Byian, kita bukan di Rumah Sakit. Panggil aku Noah."

Makes Me Lose (#1 Collins) (The End ✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang