55 - New Family

3.6K 181 0
                                    

Byian dan juga Mary pamit dengan semua pekerja yang berada di rumah keluarga Byian. Michael Roland yang sudah berumur sekitar lima puluh enam tahun beserta istrinya akan menjadi orang yang di percaya untuk bertanggung jawab atas kediaman keluarga Collins

"Aku akan mempercayakan rumah ini padamu Michael." kata Mary memandang pria tua di depannya.

"Tentu saja Mary, aku akan bertanggung jawab atas rumah ini seperti dirimu. Karna aku sudah bertahun-tahun bekerja di sini."

"Terimakasih paman juga bibi dan pekerja lainnya. Aku mempercayakan rumah ini kepada kalian." ucap Byian sambil memegang tangan Michael dan istrinya.

"Tentu nona. Kami akan mengurus rumah ini dengan baik seperti Mary. Anda berdua tidak usah kuatir, kalian bisa tenang di sana." kata istri Michael.

Byian dan Mary memeluk para pekerja, ada tangis dan juga tawa. Tangis bahagia karna Mary akhirnya bisa keluar dari kediaman keluarga Collins. Karena mereka tau seperti apa kesetiaan seorang Mary pada keluarga Collins. Mary tidak pernah keluar dari kediaman itu kecuali untuk menjenguk makam kedua orang tuannya.


Byian sengaja melakukan perjalanan dari Staten Island ke Brooklyn melalui jembatan Verrazano Narrows sebelum menuju ke Manhattan, karna dia harus bertemu dengan pengacara keluarganya terlebih dahulu yaitu Brian Donald. Brian sangat terkejut saat Byian menghubunginya tapi ada rasa senang dan haru ketika putri dari klien dan juga sahabatnya ingin mengunjungi nya.

Dalam perjalanan Byian baru mengaktifkan handphone nya. Banyak sekali notifikasi masuk dari teman temannya, keluarga Walter dan Laurence, begitu juga dari Carl. Ada massage dan miscall puluhan dari Carl. Byian tersenyum pahit merasa bersalah sampai orang orang kelabakan mencarinya setelah dirinya membaca satu persatu massage yang masuk handphone kembali di matikan.

Byian sudah sampai di sebuah gedung perkantoran dimana kantor pengacara dari Brian Donald bernama Donald and Friends berada di lantai dua puluh. Byian dan Mary menuju ke receptionist dan mengatakan kalau akan ke lantai dua puluh tepatnya ke kantor Brian berada. Setelah menukarkan ID card dengan ID visitor mereka langsung di arahkan ke lift.


Setelah sampai di lantai yang di tuju Byian bertemu dengan receptionist yang berada di depan kantor pengacara bernama Donald and Friends.

"Selamat siang nona, saya ingin bertemu dengan tuan Brian Donald."

"Selamat siang, apa anda sudah buat janji?"

"Sudah nona, nama saya Byian Serafina Collins."

"Baik nona Collins silahkan duduk sebentar, saya akan konfirmasikan terlebih dahulu kepada tuan Donald." Byian menganggukan kepala dan duduk di sofa yang telah di sediakan.

Beberapa menit kemudian wanita receptionist itu pun sudah kembali.

"Nona Collins mari ikut saya tuan Donald sudah menunggu di dalam." Byian dan Mary mengikuti receptionist itu dan masuk ke ruangan yang di tunjuk.


Byian sekarang berada di depan pintu ruang kantor yang minimalis namun elegan. Di lihat ada seorang pria berumur sedang tersenyum ke arahnya.

"Nona Collins silahkan masuk. Senang bertemu dengan anda lagi. Sudah sangat lama dari pertemuan terakhir kita." Brian menjulurkan tangannya dan di sambut oleh Byian.

"Panggil saya Byian tuan, senang bertemu dengan anda. Yaa sepertinya sudah sangat lama. Oh yaa.. Perkenalkan ini Mary, dia bekerja pada orang tua saya."

"Aku tau, senang berjumpa dengan anda lagi Mary." ucap Brian. Mary pun menjulurkan tangannya. "Apa yang bisa saya bantu nona Byian, terus terang saya sangat kaget dengan tiba tiba anda ingin bertemu dengan saya."

"Ini mengenai apartemen yang di miliki orang tua saya, dulu sekali saya pernah di bawa oleh orang tua saya ke apartemen di kota New York, apakah apartemen itu masih atas nama orang tua saya?"

"Tentu saja nona, tepatnya semua apartemen milik orang tua anda sekarang menjadi milik anda."

"Semua...?"

"Semua.. Ada delapan apartemen, tepatnya penthouse milik keluarga anda yang tersebar di beberapa kota negara lain."

"Oh..." Brian hanya tersenyum melihat Byian yang terlihat kaget karna informasi itu.

"Tiga penthouse berada di Amerika, tepatnya Manhattan, California, Los Angeles dan Las Vegas. Sisanya berada di Eropa dan Asia. Karna orang tua anda suka berpergian untuk perjalanan bisnis dan beliau tidak suka tinggal di hotel jadi orang tua anda membeli properti untuk sekalian investasi." jelas Brian. "Kyle juga suka menggunakan penthouse itu apabila sedang mengunjungi cabang Collins Company di negara lain.

"Jadi seperti itu. Apakah penthouse yang berada di Manhattan bisa saya gunakan tuan?"

"Tentu saja, itu milik anda. Apakah anda akan tinggal di sana? Bukankah sekarang anda tinggal di mansion keluarga Walter?" tanya Brian bingung.

"Itu benar, saya ingin mulai tinggal sendiri, tepatnya berdua dengan Mary." Byian menengok ke arah Mary dan tersenyum. "Saya tidak mungkin membawa Mary tinggal bersama keluarga Walter. Lagipula saya sudah dewasa, di surat wasiat orang tua saya bukannya di cantumkan keluarga Walter tepatnya kakek Harvey akan menjadi wali saya sampai saya dewasa bukan."

"Yah.. Anda benar. Baiklah saya akan mengatur dengan pihak management gedung agar penthouse orang tua mu siap untuk di tempati. Sebetulnya kapan saja anda akan menempati sudah bisa. Karna saya membayar pihak management gedung untuk membersihkan penthouse milik anda setiap hari."

"Kalau begitu bisakah anda mengatur kalau lusa saya bisa menempatinya."

"Baiklah kalau begitu, saya akan berbicara dengan mereka secepatnya."

"Terimakasih tuan Donald saya sangat menghargai nya. Kalau begitu saya pergi dulu. Saya harus kembali ke Manhattan."

"Saya yang harusnya berterima kasih karna anda mau menyediakan waktu anda untuk menemui saya. Walaupun orang tua anda adalah salah satu klien saya tapi kami bersahabat dan saya senang bertemu putri dari sahabat saya." ucap Brian tulus.

Byian meninggalkan kantor Donald and Friends hampir menjelang siang. Mereka segera menuju Manhattan.

Manhattan

"Tuan kami sudah menemukan nona Byian." kata Jacob.

"Dimana?" Carl yang duduk di kursi kerjanya langsung berdiri.

"Brooklyn."

"Brooklyn? Untuk apa Byian ke sana?"

"Kami tidak tahu tuan, GPS dari handphone nya sudah aktif dan menunjukan kalau nona Byian berada di Brooklyn. Tapi sekarang sudah tidak berada di sana lagi."

"Apa maksudmu tidak berada di Brooklyn lagi." Carl geram atas pernyataan Jacob.

"GPS nona Byian menunjukan kalau beliau sedang dalam perjalanan menuju Manhattan."

"Kalau begitu terus pantau keadaan situasi posisi nya Jacob. Jangan sampai hilang."

"Baik tuan."

"Apa yang kamu lakukan di sana Byian?" batin Carl sambil duduk termenung.


Byian berhenti di pom bensin karna bensinnya hampir habis. Byian dan Mary juga lapar karna tadi mereka tidak sempat makan pagi. Jadi sekarang mereka sedang menikmati makan siang di restaurant yang dekat dengan pom bensin tersebut.

"Mary mulai sekarang panggil aku Byian saja, karna aku bukan seorang nona bagimu lagi. Kamu adalah keluarga ku sekarang."

"Tapi nona.."

"Byian.. Panggil aku Byian, Mary."

"Baiklah Byian." Mary dan Byian tersenyum sambil menikmati makan siang mereka. Mulai besok Byian akan mulai kehidupan barunya dengan Mary.

Makes Me Lose (#1 Collins) (The End ✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang