83 - The Waiting has Ended

4.4K 211 12
                                    

Suara mesin detak jantung masih mendominasi di ruangan rawat inap. Sudah hampir dua minggu Byian berada di dalam sana. Silih berganti keluarga dan sahabat datang untuk menjenguknya. Tapi tidak ada satu gerakan pun yang di respon dari tubuh Byian.

Carl seperti kehilangan arahnya, Carl akan mandi apabila di ingatkan, akan makan apabila ibunya yang memaksa makan. Semua pekerjaan di handle oleh Nathan. Sedetik pun Carl tidak beranjak dari sisi Byian. Hanya apabila Carl di suruh mandi atau makan. Setelah itu Carl kembali ke sisi semula dimana selalu duduk di sofa samping tempat tidur Byian.


"Kakak..." pundak Carl di genggam oleh Keysa.

"Sahabatmu sedang menghukum ku."

"Kak..."

"Kenapa dia masih betah tidur disana? Apa dia begitu membenci ku? Sampai tidak mau melihat ku lagi?"

"Itu tidak mungkin kak. Byian sangat mencintaimu. Dari dulu Byian selalu mencintaimu."

"Tapi kenapa dia menghukum ku seperti ini. Lebih baik dia membenciku seumur hidupnya, asal kedua matanya selalu terbuka." ucap Carl pelan yang masih menggenggam tangan Byian.

"Byian tidak pernah membencimu kak." Keysa menguatkan genggamannya di pundak Carl.

"Makanlah kak. Aku membawakan masakan Mommy. Mommy tidak bisa ke sini jadi menyuruh ku dan memastikan kakak makan." Carl mengangguk.

"Taruh saja diatas meja. Nanti kakak akan makan."

Tok... Tok...

Pintu terbuka dan di sana ada Dokter dan suster yang sepertinya akan memeriksa keadaan Byian.

"Mohon maaf. Kami akan memeriksa keadaan nona Collins." ucap suster itu.

Carl dan Keys menyingkir membiarkan Byian akan di periksa. Semua pergerakan yang dilakukan oleh Dokter dan suster tidak luput dari pandangan Carl.

"Bagaimana keadaan nya?" tanya Carl.

"Sangat baik. Semua terlihat baik." ucap Dokter tersebut.

"Tapi kenapa Byian tidak membuka kedua matanya?" tanya Carl sedikit kesal.

Karna selama Byian di periksa, Dokter selalu saja memberitahukan Carl kalau keadaan Byian sangat baik. Tapi apa yang di lihat oleh Carl, kondisi Byian malah tidak ada perubahan sama sekali.

"Seperti yang pernah saya katakan tuan Walter. Kondisi pasien secara fisik sangat baik. Tapi hanya pasien itu sendiri yang mampu berkeinginan untuk segera sadar. Kita yang berada di sini hanya bisa menunggu. Berdoalah agar Byian cepat membuka matanya." jelas Dokter itu dengan suara yang ramah.

"Terimakasih Noah dan maafkan perkataan kakak ku tadi, dia hanya khawatir." ucap Keysa.


"Tidak apa apa. Aku mengerti perasaannya. Aku juga mengenal baik Byian. Byian juga salah satu sahabat ku. Kalau begitu aku permisi." ijin Noah setelah memeriksa keadaan Byian.

"Noah dan Dokter di sini sudah berusaha yang terbaik untuk menyembuhkan Byian kak." ucap Keysa setelah Noah dan suster meninggalkan kamar.

"Aku tahu. Hanya sajaa..." Carl menangkup wajahnya. Tidak bisa berkata kata lagi.

Keysa yang selama ini melihat kakak nya Carl begitu kuat, sekarang terlihat sangat lemah hanya di karenakan wanita yang di cintai nya. Terlihat sangat jelas begitu besar cinta seorang Carl terhadap wanita yang bernama Byian.

NYU Langone Hospital - Brooklyn kebetulan milik keluarga Noah. Ketika Noah mendengar apa yang terjadi dengan Byian. Noah, Sofia dan Emilia segera ke Rumah Sakit. Walaupun Noah tidak menjabat di sana, tapi Noah adalah salah satu pemilik Rumah Sakit.

Makes Me Lose (#1 Collins) (The End ✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang