Byian keluar dari rumah sakit, di luar pintu masuk Byian berlari kecil ke arah taman, Byian berteriak dan tertawa. Akhirnya dia bisa di terima bekerja di salah satu Rumah Sakit yang terkenal di New York.
"Wuaahhh..." teriak Byian yang tidak peduli lagi dirinya di lihat orang orang yang sedang lalu lalang di taman itu. "Akhirnya impian aku terwujud. Mama, Papa, Devan apakah kalian melihat nya di atas sana. Aku sekarang menjadi seorang Dokter, itu adalah cita cita ku dan sekarang sudah terwujud." ucap Byian melihat ke atas langit sambil tersenyum.
Tingkah Byian itu tidak luput dari pandangan seseorang yang sejak tadi memandang Byian dari dalam mobil. Carl tersenyum melihat tingkah Byian dari semenjak keluar Rumah Sakit. Hari ini Bukan sangat elegan dan cantik untuk sekedar interview. Carl bepikir sepertinya Byian mendapatkan pekerjaan di Rumah Sakit itu karna di lihat dari bahagianya dia barusan.
"Apa harus sampai sesenang itu kamu di terima kerja?"
"Ya Tuhan.. Apa kamu mau membunuh ku." ucap Byian memegang dadanya kaget karna tiba tiba Carl sudah berada di belakangnya.
"Salah mu sendiri tidak memperhatikan orang orang di sekitar."
"Sedang apa kamu di sini." tanya Byian tidak memperdulikan perkataan Carl.
"Menjemput tunanganku." Seketika wajah Byian di buat merah. "Aku dengar kamu tidak ikut sarapan. Kebetulan aku juga belum makan. Ini sudah hampir jam 11 jadi kita lunch saja bagaiman?"
"Hmm... Baiklah, dimana Ryan?" tanya Byian yang melihat Carl membawa mobil sendiri.
"Sudah aku suruh pulang. Cepat masuk." pinta Carl.
Sekarang mereka sudah berada di sebuah restoran bernama Asiate di salah satu hotel ternama. Ketika mereka baru masuk hotel semua mata tertuju pada mereka berdua, entah itu tamu hotel atau karyawan. Siapa yang tidak kenal Carl Walter dan Byian Sarafina Collins, dua nama itu menjadi buah bibir di kalangan masyarakat luas karna pertunangannya yang mendadak.
Mereka menikmati makan siang dengan tenang, tidak ada pembicaraan di antara mereka. Sesekali Carl mencuri pandang ke arah Byian yang sedang makan.
"Apa kamu mau pesan makanan lagi?" tanya Carl karna dari tadi Byian membolak balik menu makanan.
"Iyaa.. Apakah boleh?"
"Tentu saja, pesan sesukamu. Aku tidak akan melarangmu untuk makan Byian, apa lagi kamu baru saja sembuh dari sakit. Kamu perlu makan."
"Terimakasih, aku pikir kamu akan melarangku. Kamu tau pria kadang tidak suka melihat wanita makan banyak atau bahkan mereka ilfil melihat kami makan dengan rakus."
"Itu bukan aku. Pesanlah apa yang kamu suka."
Carl tau Byian suka sekali makan, bukan Byian saja adiknya Keysa sama seperti Byian. Sebanyak apapun mereka makan anehnya tubuh mereka tidak akan berubah drastis menjadi gemuk. Karna itulah menjadi anugrah tersendiri untuk mereka berdua.
"Apa sudah selesai." Byian hanya mengangguk karna kekenyangan. "Aku akan antar kamu pulang tapi kita harus ke kantor aku dulu, aku ada meeting sebentar. Kamu tidak keberatan?"
"Zeline berada di kantor bukan?"
"Iyaa.. Mungkin sambil menunggu aku selesai meeting kamu bisa berbicara dengannya."
"Baiklah aku ikut denganmu."
Byian dan Carl menuju Walter Company yang jaraknya hanya lima belas menit dari tempat mereka makan siang. Sampai di pintu masuk gedung banyak karyawan melihat boss mereka tersenyum ramah ketika berpapasan dengan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Makes Me Lose (#1 Collins) (The End ✅)
RomanceSepuluh tahun yang lalu Byian Serafina Collins memiliki keluarga yang utuh, Byian hidup dengan bahagia bersama kedua orang tua dan kakak laki laki nya, tapi dalam semalam semua itu musnah, kebahagiaan dan rasa cinta yang selama ini Byian rasakan dir...