Waktu sudah menunjukan pukul 13.00 PM Byian tidak mengira kalau sudah lima jam mereka berada di ruang panic room. Sekarang mereka akan makan siang bersama. Walaupun di ruang panic room mereka sudah makan berbagai makanan kecil itu tidak membuat mereka kenyang.
Di depan salah satu hotel bintang lima di Staten Island. Sudah terparkir sejajar empat mobil mewah. Mobil mobil itu milik para Billionaire siapa lagi kalau bukan Carl, Nathan, Kyle dan juga Niel.
Mereka sudah berada di salah satu restoran di hotel berbintang lima. Tipikal para pria yang memiliki segalanya mengajak para kekasih mereka makan di tempat yang mewah dan berkelas.
"Untuk apa kita ke sini?" tanya Zeline.
"Tentu saja kencan apa lagi? Kita akan makan siang di sini bersama yang lainnya." balas Nathan.
"Tidak harus di tempat seperti ini Nath kalau kita mau kencan makan siang. Kita bisa pergi ke mall sambil jalan jalan, di sana juga banyak restoran yang enak." ucap Zeline.
"Iya.. Tapi tidak romantis." kata Niel yang mendengar percakapan Keysa dan Nathan.
"Bilang saja kalian tidak suka kalau makan di mall. Di sana juga banyak loh restoran enak, kalian saja yang memang pemilih." tebak Keysa.
"Itu kamu tau sayang." ucap Kyle sambil mengedipkan matanya.
"Kami mampu makan di tempat yang mahal dan mewah, sekaligus lebih enak dari makanan yang di sajikan restoran di mall, kenapa juga kami harus ke tempat yang ramai dan mengantri pula." kata Carl acuh.
"Cih.. Sombong." ucap Byian.
"Bukan sombong tapi kenyataan." kata Carl yang membuat para wanita memutar kedua mata mereka.
Setelah mereka memilih menu makan dan minuman, mereka akhirnya makan siang dengan lahap, terutama para wanita. Bahkan mereka menambah makan siang mereka yang membuat para pria geleng geleng kepala.
Tapi mereka suka melihat para wanitanya makan dengan berselera seperti itu. Karna mereka bukan tipikal pria yang menyukai wanita kurus yang seperti kekurangan makan. Mereka suka dengan wanita yang memiliki tubuh sehat. Tapi memang kelebihan para kekasih mereka adalah tidak bisa gendut sebanyak apapun mereka makan.
"Setelah makan siang kalian mau kemana lagi?" tanya Niel.
"Nonton." ucap mereka berempat serentak.
"Baiklah kita pulang kalau begitu." ucap Niel dengan meminta bill ke pelayan.
"Untuk apa pulang?" tanya Jill bingung.
"Katanya mau nonton film." kata Niel tambah bingung.
"Kami tidak nonton film di rumah bodoh. Kita mau nonton film di bioskop." ucap Keysa kesal.
"Apaa..." ucap mereka serempak.
Di sinilah mereka ber delapan berada di bioskop salah satu mall terbesar di Staten Island. Para pria di paksa untuk mengantri tiket masuk. Mereka menjadi pusat perhatian orang orang yang berada di bioskop terutama pengunjung wanita.
Mereka seperti meneteskan air liur melihat empat pria tampan dan sexy sedang mengantri. Bahkan di antara pengunjung wanita, mereka tidak segan segan dan tak tau malu ada yang mencoba menggoda.
Carl dan yang lainnya sangat risih di lihat seperti itu. Tapi apa mau di kata mereka tidak mungkin menyuruh para kekasih mereka untuk mengantri tiket yang lumayan panjang seperti itu.
Ketika tiket sudah mereka dapatkan, mereka menuju tempat duduk para wanita yang sejak tadi terkekeh melihat para pria salah tingkah di depan loket tiket.
KAMU SEDANG MEMBACA
Makes Me Lose (#1 Collins) (The End ✅)
RomanceSepuluh tahun yang lalu Byian Serafina Collins memiliki keluarga yang utuh, Byian hidup dengan bahagia bersama kedua orang tua dan kakak laki laki nya, tapi dalam semalam semua itu musnah, kebahagiaan dan rasa cinta yang selama ini Byian rasakan dir...